Karya 6 Desainer Indonesia Bakal Hadir di New York Fashion Week 2023

Karya 6 Desainer Indonesia Bakal Hadir di New York Fashion Week 2023
info gambar utama

Enam desainer Indonesia akan unjuk gigi di perhelatan pameran busana papan atas. Karya enam desainer asal Indonesia tersebut mewarnai New York Fashion Week 2023.

Keenam karya desainer Indonesia tersebut adalah Spous by Priyo Oktaviano, Heaven Lights, Alleira Carys Cares X Amero Jewellry, Suedeson by Kimberly Tandra, Coreta Louise dan Vivi Zubedi. Keenamnya dijadwalkan tampil di panggung New York Fashion Week (NYFW) 2023 pada 11 November 2022.

Nantinya, karya para desainer Indonesia di panggung NYFW 2023 bakal membawa nuansa Indonesia di dalamnya. Inspirasinya berasal dari kekayaan kriya Indonesia dalam grup pertunjukan bernama "Indonesia Show" di Springs Studios.

Nuansa Indonesia itu sendiri dibawakan dengan tema berbeda oleh setiap desainer. Spouse by Priyo Oktaviano akan menghadirkan tema "Childhood Reminiscence." Ide untuk mengambil tema itu muncul dari kenangan masa kecil sebagai anak-anak yang memiliki kebebasan untuk berimajinasi dan berekspresi.

"Ini untuk market yang lebih muda dan menggunakan wastra Indonesia, tenun ikat dari Bali, Kediri dengan warna yang lebih muda untuk generasi sekarang," ujar Priyo dalam jumpa pers New York Fashion Week (NYFW) 2023 di Jakarta, seperti dilansir Antaranews.com.

Jika Spouse by Priyo Oktaviano mengambil tema kehidupan anak-anak, Heaven Lights mengambil tema "Tanah Kita Papua." Dalam busana yang dipamerkan, Heaven Lights menonjolkan keindahan alam Papua yang memukau.

Tema alam juga dibawakan oleh Coreta Louise. Dengan tajuk "Sea Reflection" From The Sea to The City, Coreta Louise membawakan koleksi batik yang motifnya terinspirasi dari keindahan bawah laut Indonesia, khususnya Sulawesi Utara.

“Tahun ini, Coreta Louise akan menampilkan koleksi busana yang terdiri dari daily wear, cocktail dress, hingga evening gown dengan sentuhan wastra Indonesia. Kami ingin menunjukkan bahwa batik tetap bisa kelihatan stylish digunakan sehari-hari maupun ke pesta,” kata Coreta Louise Kapoyos seperti diwartakan Fimela.com.

Sementara itu Alleira Batik berkolaborasi dengan Carys Cares dan Amero Jewellery untuk menghadirkan koleksi bertema "Paradise." Busana yang ditampilkan Alleira Batik terbilang unik. Di samping memamerkan batik dengan motif khas Bali, ada pula busana hasil lukisan tangan anak-anak pengidap down syndrome.

Suedeson by Kimberly Tandra tidak kalah unik dalam menentukan tema. Adapun tema yang dibawakan dalam koleksinya adalah penggabungan beragam budaya. Pemilihan tema ini berangkat dari pengalaman sang desainer yang berasal dari keluarga dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.

Ada pula Vivi Zubedi yang tampil dengan semangat lokal. Busana koleksi Vivi Zubedi terinspirasi dari Kain Sasirangan khas Banjar Baru dan dibuat oleh para pengrajin Kalimantan Selatan. Kendati kental dengan warna Indonesia, sang desainer mengatur agar busana yang dipamerkannya tetap bisa diterima oleh masyarakat Amerika Serikat.

"Yang disukai oleh orang Indonesia belum tentu disukai oleh masyarakat Amerika, jadi kita buatnya tidak yang batik semua gitu," kata Vivi.

Menilik Perkembangan dan Praktik Sustainable Fesyen di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini