Eropa Dihantui Krisis Energi, Indonesia Hadir sebagai Penyelamat?

Eropa Dihantui Krisis Energi, Indonesia Hadir sebagai Penyelamat?
info gambar utama

Eropa kini sedang dihantui krisis energi. Di tengah situasi itu, Indonesia bisa hadir sebagai penyelamat lewat pasokan batu bara yang diekspor ke sana.

Sebagaimana diketahui, Eropa dihantui krisis energi terkait hubungan mereka dengan Rusia. Negara-negara Uni Eropa menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina. Dampaknya, pasokan batu bara dari Rusia menjadi terhambat.

Ini menjadi masalah karena selama ini Eropa begitu mengandalkan Rusia untuk menjadi pemasok batu bara. Rusia sendiri tahun ini lebih banyak mengekspor ke China dan India.

Di situasi ini, Indonesia kemudian hadir sebagai penyedia batu bara pengganti. Gelontoran batu bara dari Indonesia tahun ini bahkan jauh lebih banyak ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini, volume ekspor batu bara Indonesia ke Eropa memang bisa dibilang fantastis. Menurut perkiraan Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), volume ekspor tersebut mencapai jumlah 3,5 juta ton sampai 4 juta ton hingga Oktober 2022 ini.

Menyebut angka tersebut sebagai sesuatu yang fantastis bukan hal yang berlebihan. Sebab, itu adalah angka terbesar sekaligus yang pertama dicapai dalam sejarah.

Dengan demikian, Indonesia dengan gelontoran batu baranya bisa jadi adalah salah satu penyelamat Eropa dari ancaman krisis energi.

COP26, Kegagalan Negara Maju Penuhi Kesepakatan dan Dilema Berakhirnya Era Batu Bara

Meningkat Drastis

Lebih lanjut lagi, APBI menjelaskan jika sebelum-sebelumnya volume ekspor batu bara Indonesia ke Eropa biasanya tidak sampai 1 juta ton per tahun. Artinya, peningkatan tahun ini bisa empat kali lipatnya.

“Tentu saja jumlah tersebut ada peningkatan yang signifikan. Ini memang belum angka resmi, kalau memang jumlahnya segitu (4 juta ton) ini yang terbesar (sepanjang sejarah)," ujar Direktur Eksekutif APBI Hendra seperti dilansir CNBC Indonesia.

Naiknya permintaan batu bara global khususnya dari Eropa jelas menguntungkan Indonesia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia mencatat bahwa Harga Batubara Acuan (HBA) pada bulan Oktober 2022 mengalami kenaikan sebesar USD11,75 per ton menjadi USD330,97/ton dari bulan September, yaitu USD319,22/ton.

Kendati meningkat drastis, namun Eropa tetap bukanlah tujuan utama ekspor batu bara Indonesia. Bagi Indonesia, negara yang menjadi tujuan ekspor utama adalah China dan India.

Data yang dipublikasikan Kementerian ESDM menunjukkan bahwa pada 2020, China menerima 127,7 juta ton batu bara dari Indonesia. Sementara India menerima 97,5 juta ton.

Di bawah keduanya, Filipina, Jepang, dan Malaysia menjadi tujuan utama ketiga, keempat, dan kelima. Volume ekspor yang terealisasi ke Filipina adalah 27,4 juga ton. Sementara itu, 26,9 dan 26,1 juta ton batu bara diekspor ke Jepang dan Malaysia.

Negara Penghasil Batu Bara Terbesar di Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini