Menilik Kawasan Konservasi Orangutan Terbesar Dunia yang Ada di Indonesia

Menilik Kawasan Konservasi Orangutan Terbesar Dunia yang Ada di Indonesia
info gambar utama

Indonesia lebih tepatya kawasan Kalimantan Tengah layak berbangga, karena tidak hanya memiliki berbagai destinasi wisata menakjubkan dan kuliner khas yang banyak digemari, nyatanya salah satu wilayah dari pulau yang dijuluki Borneo ini ternyata juga jadi lokasi pelestarian terbesar bagi salah satu hewan langka di dunia, yaitu orangutan.

Orangutan sebagai salah satu hewan yang paling dilindungi di dunia memiliki punya habitat asli nan besar di Taman Nasional (TN) Tanjung Puting, yang ada di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, dan meliputi Kecamatan Hanau, Danau Sembuluh, serta Seruyan Hilir di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

Sudah ada jauh sebelum kemerdekaan Indonesia diperoleh, Tanjung Puting sebenarnya merupakan cagar alam dan suaka margasatwa yang pertama kali ditetapkan sewaktu masa Pemerintahan Hindia Belanda di tahun 1937.

Kemudian, Tanjung Puting baru dijadikan sebagai kawasan konservasi sekaligus Taman Nasional pada di tahun 1996. Tak main-main, besar kawasan ini yang masuk sebagai wilayah konservasi nyatanya mencapai 415.040 hektare.

Kawasan konservasi orangutan TN Tanjung Puting | Shantie_syifa/Shutterstock
info gambar

Fakta menarik lainnya, eksistensi Tanjung Puting pun sudah cukup diperhitungkan bagi wisatawan mancanegara. Bukan tanpa alasan, kawasan ini nyatanya punya pesona dan daya tarik alam berupa hutan tropis yang dikenal sebagai habitat asli dari orangutan di Indonesia.

Diperkirakan jadi habitat dari sebanyak 30.000-40.000 orangutan, tak heran jika wisatawan yang berkunjung ke TN Tanjung Puting akan dapat berjumpa secara langsung dan berpas-pasan dengan sejumlah orangutan.

Namun yang wajib diketahui oleh para wisatawan yang ingin berkunjung, sangat tidak diperkenankan untuk memberi makan sembarangan para orangutan walau dengan maksud baik.

Mengapa demikian?

Karena pada dasarnya, orangutan yang ada di wilayah tersebut memang untuk dilepaskan dan hidup kembali ke habitatnya, bukan untuk dijinakkan seperti orangutan yang ada di kebun binatang dan jadi sangat bergantung kepada makanan yang diberi manusia.

Oleh sebab itu, wisatawan yang ingin berkunjung ke TN Tanjung Putting disarankan untuk tetap menjaga jarak minimal 5 hingga 10 meter khususnya di masa pandemi seperti saat ini demi keamanan.

Orangutan, Sekolah, dan Ijazah Agar Bisa Kembali ke Hutan

Berkunjung ke TN Tanjung Puting

Bagi para wisatawan yang berasal dari luar wilayah Kalimantan, akses pertama yang dapat dituju untuk bisa datang ke tempat ini adalah dengan melalui Bandar Udara Iskandar, di Kabupaten Kotawaringin Barat.

Kemudian perjalanan masih perlu dilanjut menuju Pangkalan Bun, Pelabuhan Kumai, dan menyusuri sungai Sekonyer yang juga dikenal sebagai salah satu sungai dengan ekosistem terbersih di Indonesia, dengan menyewa perahu klotok.

Untuk bisa sampai di lokasi utama TN Tanjung Puting membutuhkan waktu sekitar 2 jam lamanya. Tapi, waktu tersebut akan menjadi tidak terasa karena sepanjang perjalanan akan disuguhi dengan keindahan alam di sepanjang sunyai Sekonyer, yang banyak dijuluki juga sebagai lanskap sungai sekaligus hutan Amazon versi Indonesia.

Soal biaya tiket masuk, tarif yang dipatok oleh pengelola Kawasan TN Tanjung Puting sendiri yakni seharga Rp5.000 per orang untuk WNI di hari biasa (Senin-Jumat), sedangkan untuk WNA dipatok harga tiket Rp150 ribu per orang.

Lain halnya di akhir pekan dan hari libur, tiket untuk WNI berubah menjadi Rp7.500 per orang dan Rp225 ribu per orang untuk WNA.

Sudah pernah atau jadi tertarik untuk mengunjungi kawasan konservasi orangutan terbesar di dunia ini?

Indonesia Punya Banyak Sungai Bersih nan Memukau, Ini 3 di Antaranya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini