Semanggi Suroboyo, Lagu Legendaris Tentang Makanan Tradisional Khas Surabaya

Semanggi Suroboyo, Lagu Legendaris Tentang Makanan Tradisional Khas Surabaya
info gambar utama

Semanggi Suroboyo merupakan lagu tradisional bergenre keroncong yang diciptakan oleh S. Padimin pada 1950-an. Secara tersirat, lagu tersebut mendeskripsikan mengenai eksistensi makanan tradisional semanggi, sehingga dari hal itu muncul dugaan bahwa semanggi telah ada bahkan sebelum lagu tersebut diciptakan.

Lagu Semanggi Suroboyo yang diciptakan oleh S. Padimin, selain meneguhkan eksistensi semanggi sebagai kuliner tradisional khas Surabaya, juga menceritakan tentang bagaimana kisah perjalanan penjual pecel semanggi dalam menjajakan dagangannya dengan cara disukung masuk kampung keluar kampung.

Lagu adalah ragam suara yang berirama, berisi sajak-sajak yang diciptakan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud dari kegelisahan apa yang selama ini dipendam serta dirasakan. Selain disusun melalui hal-hal yang bersifat imajinatif, lirik lagu biasanya juga menggambarkan keadaan fakta, bisa dari pengalaman hidup seseorang maupun hal-hal lain yang diperoleh dari lingkungan.

Lagu Semanggi Suroboyo bergenre keroncong yang diciptakan oleh S. Padimin memang tidak dapat dilepaskan dari suasana dan kondisi dari perkembangan musik di Indonesia terutama pada waktu itu.

Genre musik keroncong awalnya dibawakan oleh para Mardijker (bekas budak milik Portugis) yang dibebaskan oleh Belanda, sehingga dapat diketahui bahwa keroncong bukan berasal dari Portugis, melainkan dari para bekas budak milik Portugis.

Lagu Padang Bulan Karya Sunan Giri dan Nasihat Kehidupan, Tidak Sekadar Lagu Dolanan Saja

Dian Eka Christy dalam Keroncong Di Surakarta: Perjalanan Dari Tahun 1960 Hingga Tahun 1995 menyebut seiring berjalannya waktu, musik keroncong pernah mengalami masa kejayaan dan begitu populer di kalangan anak muda terutama pada saat masa revolusi, sehingga di masa itu lagu-lagu yang muncul didominasi dengan gaya keroncong.

Pada akhirnya, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Edi Susilo Y dalam Menyimak Musik Pop Indonesia bahwa kemudian musik keroncong muncul dan berkembang subur bukan dianggap sebagai produk barat, melainkan diakui sebagai salah satu kesenian rakyat.

Lagu merupakan sebuah rangkaian kata beserta instrumen yang memiliki nilai dan makna yang terkandung di dalam setiap liriknya. Selain itu, lagu juga dapat dijadikan sebagai sumber dalam penelitian sejarah. Tergantung pada siapa yang menciptakan, kapan lagu itu diciptakan, dan bagaimana perkembangan musik di era tersebut beserta kondisi realitas kehidupan yang terjadi pada saat itu.

Jika menilik setiap penggalan pada lirik lagu Semanggi Suroboyo, pada kenyataannya lagu ini menggambarkan realitas perjuangan orang-orang kecil yang dalam hal ini adalah pedagang pecel semanggi atau bakul semanggi gendong.

Purnawan Basundoro dalam webinar yang membahas mengenai Lagu Sebagai Sumber Sejarah menuturkan bahwa orang-orang kecil sulit masuk ke dalam panggung sejarah karena mereka dianggap tidak memiliki peran signifikan dalam perubahan sehingga sumber sejarah mengenai mereka juga tidak banyak ditemukan.

Oleh sebab itu, kita berusaha memahami maksud dari S. Padimin ketika ia memilih mengangkat peran orang-orang kecil sekaligus membuktikan bahwa makanan sederhana ini mampu menginspirasinya hingga menjadi sebuah lagu bergenre keroncong yang tetap eksis hingga sekarang.

Berkarya Lewat Musik, 3 Musisi Indonesia Ini Buat Lagu Demi Suarakan Kepedulian Lingkungan

Semanggi Suroboyo adalah aksen bahasa lokal untuk penyebutan makanan pecel semanggi. Pecel Semanggi sendiri merupakan makanan tradisional yang terdiri dari bahan utama yakni daun semanggi yang kemudian disiram dengan bumbu yang terbuat dari ketela, serta dilengkapi dengan kerupuk puli yang oleh sebagian pembeli difungsikan sebagai sendok sekaligus juga untuk dimakan.

Dyah Setyowati dalam Semanggi Sebagai Identitas Kolektif Masyarakat Kota Surabaya menguraikan mengenai perbedaan antara pecel semanggi dengan pecel pada umumnya. Jika pecel pada umumnya identik dengan bumbu kacang, maka perbedaanya adalah pecel semanggi ini menggunakan bahan dari ketela rambat.

Makanan ini mempunyai manfaat yang baik untuk kesehatan. Hasil penelitian Nini Jayanti Saleh dan Moses Sudiro yang berjudul Serbuk Semanggi Sebagai Minuman Herbal menyatakan daun semanggi memiliki kandungan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan dan anti inflamasi. Selain itu, hal yang menarik dari makan tradisional pecel semanggi ini adalah ia mampu melahirkan produk kebudayaan dalam sistem sosial masyarakat berupa bakul semanggi gendong.

Menurut Rindawati dalam disertasinya yang berjudul Eksistensi Bakul Semanggi Gendong menyebut bahwa bakul semanggi gendong memiliki ciri khas yang mudah dikenali, yakni seorang ibu-ibu paruh baya yang mengenakan pakaian kebaya dengan corak batik serta membawa selendang untuk menggendong keranjang berisi semanggi dan setumpuk krupuk puli sambil meneriakkan kata "semanggi! semanggi!".

Pemetikan tanaman semanggi
info gambar

Semanggi Suroboyo merupakan lagu yang mengisahkan tentang kuliner dan kelangsungan hubungan dinamis masyarakat Surabaya dengan lingkungan sekitarnya. Lirik dari lagu ini menggambarkan keadaan pemukiman penduduk Kota Surabaya dengan nuansa khas perkampungan yang masing-masing darinya dipisahkan oleh gang. Sebagai pelengkap syair, nama makanan tradisional lain yang juga muncul di lagu ini adalah lontong balap.

Selain Balo Lipa’, Berikut 6 Lagu Bugis Makassar yang Populer di Pernikahan

Di akhir lirik lagu Semanggi Suroboyo, S. Padimin mengajak masyarakat pada umumnya untuk membeli Semanggi Suroboyo atau pecel semanggi. Sebab selain mempunyai kandungan yang baik bagi kesehatan dan enak untuk dikonsumsi, makanan ini juga memiliki harga yang terjangkau.

Lagu Semanggi Suroboyo secara tidak langsung turut menguatkan potensi lokal Kota Surabaya. Lagu ini merepresentasikan makanan khas Surabaya, yaitu makanan pecel semanggi. Saat ini, lagu Semanggi Suroboyo banyak dinyanyikan ulang oleh berbagai penyanyi yang disenandungkan dalam acara formal maupun non-formal, misalnya dalam event Surabaya Art and Culture Festival Tahun 2021.

Berikut ini adalah lirik lagu Semanggi Suroboyo ciptaan S. Padimin:

Semanggi Suroboyo, lontong balap wonokromo

di makan enak sekali, sayur semanggi kerupuk puli

bung… beli....

harganya sangat murah, sayur Semanggi Suroboyo

disukung serta dijual, masuk kampung, keluar kampung

bung.. beli…

sedap benar bumbunya dan enak rasanya

kangkung turi cukulan dicampurnya

dan tak lupa tempenya

mari bung, mari beli, sepincuk hanya setali

tentu memuaskan hati

mari beli, sayur semanggi,

bung… beli….

Itulah sekilas informasi mengenai lagu Semanggi Suroboyo ciptaan S. Padimin. Semoga semakin menambah pengetahuan Kawan, ya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini