Pegunungan Karst Rammang-Rammang dan Pengakuan Unesco Global Geopark (UGG)

Pegunungan Karst Rammang-Rammang dan Pengakuan Unesco Global Geopark (UGG)
info gambar utama

Pegunungan karst sering kali kita lihat hanya melalu layar televisi ataupun layar handphone saja sebab pegunungan ini baisanya hanya terdapat di luar negeri. Namun kali ini, Kawan tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk menikmati keindahan tersebut. Indonesia, kaya akan kekayaan alam tidak kalah jauh dari luar negeri, salah satunya adalah Wisata Pegunungan Karst Rammang-Rammang (Pegununghan Kapur), pahatan alam yang sangat menakjubkan. Salah satu wajah lain dari Sulawesi Selatan.

Objek wisata Pegunungan Karst Rammang-Rammang berada di Gugusan Pegunungan Kapur (karst) Maros-Pangkep, tepatnya berada di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk sampai ke objek wisata ini, Kawan bisa menghabiskan waktu kurang dari 2 jam perjalanan melalui jalur darat dari Kota Makassar. Objek wisata ini berupa objek wisata alam dan sangat mudah dijangkau karena hanya beberapa meter dari jalan raya lintas provinsi.

Nama Rammang-Rammang sendiri berasal dari bahasa Makassar yang berarti awan atau kabut. Nama ini disematkan karena menurut cerita penduduk setempat, tempat ini selalu diselimuti awan atau kabut, terutama di pagi hari atau ketika hujan. Ada pengalaman tersendiri seperti memasuki dunia lain saat kita harus bersampan ria. Pesona dusun ramang-ramang seakan memiliki daya magnet tersendiri. Hal ini menjadikan unik dari Pegunungan Karst Rammang-Rammang.

Luas taman hutan batu kapur Rammang-Rammang selebar 45.000 hektar dan merupakan kawasan karst terbesar ketiga di dunia setelah Tsingy di Madagaskar dan Shilin di Tiongkok. Di kawasan ini, setidaknya terdapat 280 gua dan 16 gua diantaranya menyandang status situs prasejarah. Di tahun 2017, kawasan wisata karst Rammang-Rammang dinobatkan menjadi Taman Wisata Geopark, dan dilansir dari detiksulsel, saat ini wisata karst Rammang-Rammang telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia (World Heritage Site).

Selain pemandangan hutan pegunungan kapur, di pegunungan Rammang-Rammang juga terdapat beberapa objek wisata alam yang dapat memanjakan mata yaitu Telaga Bidadari, Gua Bulu 'Barakka’, Gua Telapak Tangan, dan wisata Sungai Pute beserta Kampung Berua. Untuk berkeliling di wisata pegunungan kapur ini, Kawan harus menyusuri aliran sungai yang membelah pegunungan kapur menjadi dua bagian dengan menggunakan perahu. Harga sewa perahu cukup bervariasi tergantung banyaknya penumpang, ya.

Baca juga: Destinasi Wisata Kaligua Bumiayu Brebes

Bagi Kawan yang mungkin belum sempat mengunjungi tempat wisata ini, saya akan mengajak berkeliling tapi tidak menggunakan perahu, melainkan melalui tulisan. Oke, destinasi pertama yang akan kita lalu adalah Sungai Pute, selanjutnya Telaga Bidadari, Gua Bulu’ Barakka’, Gua Telapak Tangan, dan destinasi terakhir yaitu Kampung Berua. Berikut penjelasan lengkapnya:

Sungai Pute

Sumber: Muhammad Fadli Al-Rumi/Google Maps
info gambar

Sungai Pute merupakan sungai yang membelah pegunungan kapur Rammang-Rammang. Pute sendiri diambil dari bahasa Makassar yang berarti putih. Sungai inilah yang menjadi akses utama yang akan membawa kawan-kawan ke destinasi-destinasi yang ada di kawasan karst Rammang-Rammang.

Selama perjalanan menyusuri sungai, Kawan akan dimanjakan dengan pemandangan nan hijau serta pegunungan karst yang menjulang tinggi. Hijaunya pemandangan sepanjang sungai ini didominasi oleh pohon mangrove dan pohon nipah. Selain pemandangan, suasana sungai ini sangatlah sunyi, air yang tenang dan hembusan angin mamiri sepoi-sepoi membuat Kawan akan betah menyusuri keindahan alam yang satu ini.

Telaga Bidadari

Sumber: komunitasanaksungai/instagram
info gambar

Kenapa disebut Telaga Bidadari? Konon, nama ini diambil dari sebuah cerita warga tentang penampakan pelangi di permukaan telaga dan dinding-dinding batu. Bagi Kawan yang suka tantangan, silakan mampir ke spot wisata Telaga Bidadari. Untuk mencapai ke Telaga Bidadari ini, butuh sedikit perjuangan untuk dapat menyaksikan keindahan bentangan yang bak bongkahan berlian yang tersembunyi di permukaan bumi.

Untuk sampai ke telaga ini, Kawan akan melewati sawah, kolam ikan nila, hingga tracking sejauh kurang lebih 300 meter di bebatuan yang cukup ekstrim. Namun, ketika sampai di Telaga Bidadari, rasa lelah akan terbayar semuanya. Meski terhubung dengan air laut, air di Telaga Bidadari tidak pernah terasa asin, sehingga kawan-kawan dapat menghabiskan waktu untuk berendam di air telaga yang begitu segar. Keunikan telaga ini yaitu pada musim hujan air di telaga ini akan surut, sedangkan pada musim kemarau air akan tinggi.

Baca juga: Gunung Sumbing dan 5 Objek Wisata Terbaik untuk Healing

Gua Bulu’ Barakka’

Sumber: terkini.id
info gambar

Objek wisata ini tidak terjalalu jauh dari Taman Batu Kapur Rammang-Rammang dan Sungai Pute, dan dapat dicapai dengan mengendarai sepeda motor kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki. Kata Bulu’ Barakka’ diambil dari Bahasa Makassar yang airnya Gunung Berkah. Untuk dapat mencapai mulut gua, Kawan perlu memanjat tebing vertikal setinggi kurang lebih 5 meter. Terdapat situs prasejarah dalam gua ini berupa cap tangan manusia purba dan di dinding gua terdapat gambar hasil karya manusia purba seperti kerbau, ikan, rusan dan kegiatan manusia pada zaman dahulu.

Gua Telapak Tangan

Sumber : Peta Makassar
info gambar

Satu jalur dengan telaga bidadari, untuk mencapai gua ini, Kawan perlu berjalan kaki sekitar 2 km. Kawan-kawan akan melewati persawahan dan pematang sawah dengan keindahan gunung kapur disamping kiri kanan sepanajng perjalanan. Objek yang ditemukan di gua ini tidak jauh berbeda dari Gua Bulu’ Barakka’.

Yang menarik dari gua ini, di dalam gua terdapat semacam telaga yang cukup luas, yang terkadang digunakan oleh warga setempat sebagai sumber mata air. Selain itu, Kawan juga dapat menemukan satwa endemik yang tinggal dalam gua seperti laba-laba, kaki seribu, dan jangkrik. Untuk mencapai mulut gua, kawan-kawan harus mendaki bukit kapur setinggi sekitar 20 meter, sedangkan untuk mencapai telaga dalam gua, kawan-kawan harus melewati jalur yang licin dan terjal. Cukup menantang, bukan?

Kampung Berua

Sumber: yukkuy.com
info gambar

Salah satu tujuan yang wajib dikunjungi saat berwisata di Rammang-Rammang adalah Kampung Berua. Kampung Berua merupakan sebuah perkampungan yang hanya terdiri dari 15-20 keluarga yang masih merupakan kerabat satu sama lain. Di kampung ini Kawan dapat melihat perumahan panggung warga yang meneduhkan, kehidupan penduduk lokal, selain itu kawan-kawan dapat langsung menikmati masakan khas penduduk setempat sambil menikmati panorama alam yang sangat memukau.

Jika Kawan ingin menikmati sunrise yang sangat indah, berangkatlah dipagi hari, jangan lupa bawa uang tunai yang digunakan untuk menyewa perahu menuju kampung Berua, pakai pakaian yang nyaman.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

UA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini