Singa-singa dari Pegunungan Atlas

Ahmad Cholis Hamzah

Seorang mantan staf ahli bidang ekonomi kedutaan yang kini mengajar sebagai dosen dan aktif menjadi kolumnis di beberapa media nasional.

Singa-singa dari Pegunungan Atlas
info gambar utama

Kesebelasan nasional sepakbola Maroko memiliki julukan The Atlas Lion dalam Bahasa Arabnya Ousud Al- Atlas. Sebuah julukan yang gagah karena singa yang ada di pegunungan Atlas dan padang pasir di Afrika Utara sampai Mesir ini merupakan singa yang tubuhnya gagah, besar dan langka.

Kemenangan pasukan kesebelasan Maroko atas kesebelasan Spanyol 3-0 lewat adu penalti di Education City Stadium Qatar hari selasa tanggal 6 Desember 2022 lalu tidak hanya kemenangan fisik pertandingan sepakbola, namun menjadikan kemenangan suasana kebatinan dari suatu bangsa yang pernah dijajah ratusan tahun oleh bangsa barat.

Bagi negara-negara bekas jajahan bangsa Eropa seperti di berbagai negeri di benua Afrika, Asia yang mayoritas penduduknya beragama Islam tentu kemenangan kesebelasan Maroko itu merupakan simbol kemenangan terhadap kedigjayaan negara-negara barat dibidang ekonomi, militer termasuk sepakbola.

Negara-negara di Amerika Selatan -meskipun mayoritas penduduknya Katolik- mereka juga bekas jajahan negara-negara barat seperti Spanyol dan Portugis, memiliki sejarah yang memilukan akibat penjajahan selama ratusan tahun dan membunuh banyak warganya.

Karena itu kemenangan Singa Atlas dari Maroko itu di sambut dengan penuh kegembiraan rakyat negara-negara bekas jajahan itu.

"Aku tidak bisa mempercayainya. Ini adalah salah satu momen terbesar dalam hidup saya," kata Amal Galidi yang berusia 27 tahun kepada wartawan TV Al Jazeera.

"orang Arab dan Afrika akan menjadi orang paling bahagia saat ini". "Tuhan telah mendengarkan doa-doa kami," katanya.

Sebelum pertandingan antara Maroko dan Spanyol hari selasa itu para pemimpin Muslim di Spanyol menyerukan ketenangan menjelang pertandingan di tengah kekhawatiran akan terulangnya masalah kerusuhan di Belgia dimana mobil-mobil dihancurkan dan terjadinya kebakaran di ibukota Brussels setelah kekalahan mengejutkan Belgia 2-0 dari Maroko di Qatar.

Di Spanyol polisi anti huru hara menembakkan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan dan lalu lintas kereta bawah tanah dan trem dihentikan. Bala bantuan polisi telah ditingkatkan di Madrid dan bagian lain Spanyol menjelang pertandingan jika terjadi masalah.

Kekerasan di antara orang Maroko yang tinggal di Spanyol sangat jarang terjadi tetapi kedua negara berdekatan dan ketegangan politik telah ada di masa lalu atas masalah seperti imigrasi ilegal. Lebih dari 870.000 warga negara Maroko tinggal di Spanyol, menjadikan mereka kelompok warga negara asing terbesar diikuti oleh orang Rumania dan Inggris, menurut angka pemerintah.

Lebih banyak keturunan Maroko telah menjadi orang Spanyol yang dinaturalisasi. Ada komunitas besar orang Maroko di wilayah timur laut Catalonia, Murcia di tenggara dan Almeria di ujung selatan.

Ahmed, yang berasal dari keluarga Maroko tetapi dibesarkan di Madrid, mengatakan kepada pers bahwa dia marah karena orang Maroko dicurigai sebagai pembuat onar.

"Itu membuat saya muak bahwa ada orang yang dapat menyebabkan kerusuhan ini dan yang menyalahkan orang Maroko. Jika Anda berada di negara yang mencari kehidupan yang lebih baik, jangan menodai citra yang lain," katanya kepada surat kabar El Mundo.

Ketika saya Haji dan Umroh ke tanah suci Mekkah dan Madinah saya sering bertemu dan berbicara dengan jamaah Haji/Umroh dari negeri Maroko. Orang-orangnya ramah, ganteng dan cantik perpaduan Arab dan Eropa.

Beberapa wanita muda dan tua Maroko itu terlihat memakai Henna- tato yang tidak permanen bergambar bunga-bunga dan umum dipakai wanita Arab dan Afrika. Maroko juga memiliki sejarah Panjang seperti peperangan dengan pibak barat termasuk Spanyol. Maroko masyarakatnya berbahasa Arab dan Perancis karena negaranya pernah menjadi jajahan Perancis tahun 1921-1926).

Perang dengan kolonial Spanyol dengan orang-orang Rif yang dipimpin Muhammad Abdul Karim di wilayah pegunungan Maroko utara di wilayah Melilla dan Ceuta pada tahun 1921-1926.

Pemerintahan Rabat (ibukota Maroko) masih mengklaim Melilla dan Ceuta, daerah kantong Spanyol di Afrika Utara, sebagai wilayah Maroko. Sebelumnya Sultan Moor memerintah di Spanyol selama hampir 800 tahun sampai kejatuhan Granada pada tahun 1492.

Karena itu kemenangan kesebelasan Maroko atas Spanyol menjadi kebanggaan bangsa Maroko mengingat sejarah panjang bangsa Maroko melawan penjajahan dari barat, juga menjadi kemenangan suasana kebatinan bangsa-bangsa yang terjajah oleh kolonialisme masa lalu.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Ahmad Cholis Hamzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Ahmad Cholis Hamzah.

Tertarik menjadi Kolumnis GNFI?
Gabung Sekarang

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini