Kekayaan Kuliner dari Pohon Siwalan di Wilayah Pantura Lamongan

Kekayaan Kuliner dari Pohon Siwalan di Wilayah Pantura Lamongan
info gambar utama

#WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia

Pohon siwalan banyak tumbuh di pesisir Pantai Utara (Pantura) Lamongan. Yakni di Kecamatan Paciran seperti di desa Sendangagung. Lokasi desanya hanya 8,8 KM atau sekitar 10 menit dari Wisata Bahari Lamongan/WBL. Di jalan masuk menuju desa dari arah utara, berjejer pohon siwalan yang tumbuh subur di perkebunan warga.

Tidak hanya itu, terdapat pula beberapa warung yang menjual olahan kuliner dari pohon siwalan. Jadi Kawan GNFI bisa menikmati kuliner sembari melihat pohon siwalan dari dekat. Jika beruntung, Kawan GNFI bisa melihat aktivitas warga yang sedang memanen buah siwalan atau air nira pohonnya.

Deretan pohon siwalan di jalan menuju desa Sendangagung
info gambar

Pohon siwalan terkenal mempunyai banyak manfaat. Bahkan masyarakat NTT menyebut pohon siwalan sebagai pohon Al-Hayat atau pohon kehidupan. Buah pohon siwalan dan air nira yang dihasilkan juga dapat dioleh menjadi berbagai kuliner yang lezat dan mempunyai banyak khasiat. Berikut adalah beragam kuliner dari pohon siwalan yang menunjukkan kekayaan kuliner di wilayah Pantura Lamongan.

Penjual buah siwalan dan legen di sekitar area Wisata Bahari Lamongan
info gambar

1. Es Dawet Siwalan

Segelas es dawet siwalan yang segar dan manis. Jangan lupa diaduk terlebih dahulu supaya rasa manisnya tercampur sempurna
info gambar

Es dawet siwalan adalah salah satu minuman populer di wilayah Pantura Lamongan berbahan utama buah siwalan. Rasanya sangat manis, gurih dan menyegarkan.

Segelas es dawet siwalan berisi santan, sirup juroh merah dan buah siwalan yang dipotong kecil-kecil. Buah siwalan memiliki tekstur kenyal mirip dengan nata de coco. Buah siwalan yang masih muda, rasanya sungguh lebih nikmat dan sangat kaya Vitamin C dan B1. Harga per bungkus buah siwalan sekitar Rp15.000. Selain dicampur dengan es dawet, buah siwalan juga sangat nikmat dimakan secara langsung.

Buah siwalan yang telah dikupas
info gambar

Es dawet Siwalan rasanya bertambah enak karena menggunakan sirup juroh merah yang berbahan dasar legen. Sirup ini rasanya sangat manis, wangi dan kental. Hanya menggunakan sedikit saja, sudah berasa manisnya.

Sebotol sirup juroh berukuran 1,5 liter harganya mencapai Rp60.0000. Harganya yang mahal sebanding dengan proses pembuatannya yang cukup lama. Yaitu dengan merebus 4-5 botol legen selama kurang lebih satu jam sampai legen mengental dan berubah warna menjadi merah.

Meskipun mahal, sirup juroh awet sampai berbulan-bulan. Sirup juroh merah juga sangat cocok digunakan untuk campuran berbagai minuman sebagai perasa alami. Misalnya untuk campuran membuat es cendol, es selendang mayang, es cincau, es kopi susu dan jenis minuman lainnya. Dijamin, rasa minumannya akan bertambah gurih, manis, segar dan menyehatkan

Sirup juroh siwalan sebagai campuran es dawet siwalan
info gambar

2. Legen

Legen adalah minuman berbahan dasar air nira pohon siwalan. Yaitu cairan yang disadap dari tangkai bunga jantan pohon siwalan. Banyak yang tidak dapat membedakan antara legen dan tuak. Pembuatan legen merupakan proses alami, yakni setelah air nira pohon siwalan dipanen dapat langsung diminum atau direbus terlebih dahulu supaya lebih tahan lama. Karena legen yang tanpa direbus hanya bertahan sehari. Sedangkan arak adalah air legen yang sengaja didiamkan lebih dari 24 jam sehingga mengalami fermentasi. Biasanya tuak dijual menggunakan wadah bambu.

Legen rasanya cenderung manis dan sedikit asam. Sangat cocok diminum saat cuaca panas dan lebih lezat jika dicampur es. Khasiat legen dapat menambah stamina tubuh. Harganya pun cukup murah, yakni berkisar Rp. 10.000-Rp. 15.000 saja per botolnya. Legen juga dapat diolah menjadi berbagai bahan makanan dan minuman lain. Seperti bahan membuat sirup juroh merah dan bahan membuat gula merah siwalan.

3. Rujak Buah Paciran

Rujak buah Mak Tas. Salah satu rujak buah Paciran paling laris di wilayah Pantura Lamongan. Lokasinya di sebelah barat Pasar Rakyat Desa Paciran atau di barat jembatan
info gambar

Rujak buah Paciran cukup populer karena menggunakan gula merah siwalan. Proses pembuatan gula merah siwalan hampir sama dengan sirup juroh merah. Perbedaannya adalah legen yang sudah mengental dicetak pada cetakan bambu hingga mengeras.

Ciri gula merah siwalan yang asli adalah warna gulanya agak cerah, aromanya harum, rasa manisnya tidak terlalu kuat dan sangat lembut sehingga mudah dimakan atau mudah dipotong.

Harga satu kilo gula merah siwalan memang lebih mahal dibanding gula aren atau gula pasir, yaitu sekitar Rp22.000 - Rp25.000. Namun gula ini lebih aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Menurut Sarihusada, kadar indeks glikemik gula merah siwalah cukup rendah, yaitu 35.

Gula merah siwalan kemasan satu kilo
info gambar

Rasa rujak buah Paciran cenderung asin, gurih, dan sedikit manis. Rujak ini lebih cocok jika dinikmati dengan segelas es dawet siwalan. Penjual rujak buah Paciran dapat Kawan GNFI jumpai disekitar pantai Lorena, sebuah tempat wisata terjangkau di barat WBL.

Kawan GNFI dapat menikmati rujak buah Paciran sembari menikmati panorama laut yang indah, khususnya di sore hari. Seporsi rujak buah Paciran harganya sekitar Rp6.000 - Rp7.000 saja.

Jenis buah yang digunakan meliputi mentimun, belimbing, bengkuang, pepaya muda, semangka, dan mangga muda jika sedang musimnya. Para penjual rujak Paciran juga menyediakan gula merah siwalan. Jadi, para pengunjung dapat menjadikan gula merah siwalan sebagai buah tangan atau untuk persediaan di rumah.

4. Jumbrek

Jumbrek masih hangat yang siap dinikmati
info gambar

Makanan ini dari bentuknya saja sudah sangat unik, yakni berbentuk kerucut seperti terompet. Cara makannya juga mudah, tinggal didorong saja ujungnya sehingga isinya akan keluar tanpa harus membuka lilitan pembungkusnya.

Jumbrek sendiri terbuat dari campuran santan, tepung beras, tepung tapioka, gula merah siwalan dan dibungkus menggunakan daun lontar kemudian dikukus sampai matang. Jumbrek biasanya dijual Rp15.000 per bungkus (isi 5 biji).

Bentuknya yang unik dan rasanya yang gurih, wangi dan manis membuat makanan ini digemari semua kalangan, bahkan anak-anak. Hanya saja jumbrek ini tidak dapat tahan lama. Di suhu ruang hanya bertahan sehari, sedangkan di dalam pendingin bisa tahan 2-3 hari.

Tekstur jumbrek yang menggunakan gula merah siwalan tanpa dicampur jenis gula lain, sangatlah lembut dan kenyal serta tidak menempel di gigi saat dimakan. Untuk itu, Kawan GNFI harus jeli jika membeli jumbrek disekitar wilayah Pantura Lamongan. Supaya Kawan GNFI bisa merasakan kenikmatan hakiki kuliner populer satu ini.

Keberadaan pohon siwalan tidak hanya memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat di wilayah Pantura Lamongan. Namun adanya beragam kuliner dari pohon siwalan, menunjukkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa dengan kekayaan kuliner yang sangat luar biasa. Untuk itu, kita seyogyanya menjaganya supaya tidak tergerus zaman dan pembangunan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ZR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini