Denting Bunyi Gamelan, Eratkan Persaudaraan

Denting Bunyi Gamelan, Eratkan Persaudaraan
info gambar utama

Indonesia dikenal dengan keberagaman kebudayaannya, mulai dari bahasa, pakaian, rumah adat, makanan atau kuliner, hingga alat musik yang masing-masing menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Salah satu yang mampu menginterpretasikan kebudayaan dari setiap daerah adalah melalui seni.

Menurut Hananto (2020), seni terutama seni musik dianggap memiliki kekuatan dan keindahan tersendiri melalui cara pengungkapannya yang meliputi warna, laras suara hingga teknik memainkannya. Salah satu alat musik tradisional yang sudah ada sejak zaman dahulu dan masih banyak ditemui saat ini adalah gamelan.

Kata gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu “gamel” yang berarti memukul atau menabuh. Gamelan berasal dari Jawa dan menjadi salah satu alat musik tradisional yang kini terus diupayakan kelestariannya di tengah kehidupan yang semakin modern.

Lebih lanjut, menurut Hananto (2020) bahwa setiap gamelan melekat nilai estetis dan tertuang pada laras, embat, gending, tangguhan, teknik tabuhan, dan repetoar yang juga menjadi keenam faktor yang menggambarkan kebudayaan masyarakat Jawa, yaitu bahasa, kepercayaan, filosofi, mata pencaharian, serta hubungan sosial yang semuanya saling berkaitan.

Polopalo, Alat Musik Tradisional Khas Gorontalo
Gamelan
info gambar

Gamelan sendiri terdiri dari berbagai instrumen atau seperangkat alat musik lainnya yang menjadikannya suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Bonang barung, bonang penerus, saron, demung, kenong, slenthem, siter, kempul, gong, hingga gendang merupakan sebagian kecil perangkat yang menjadikan alat musik tradisional gamelan ini memiliki suara yang harmoni ketika dibunyikan atau dimainkan secara bersamaan.

Selain itu, berbagai perangkat yang kebanyakan terbuat dari logam ini dimainkan dengan cara yang berbeda-beda serta tongkat pemukul yang berbeda-beda pula sehingga mampu menghasilkan alunan perpaduan suara yang enak didengar.

Sejak zaman dahulu, gamelan seringkali digunakan sebagai pengiring dalam berbagai pertunjukkan seni seperti pertunjukkan wayang hingga upacara adat ataupun ritual keagamaan. Salah satu contohnya adalah pada perayaan Sekaten, yaitu tradisi Islam dalam memeringati hari lahirnya Nabi Muhammad yang digelar oleh Keraton Surakarta, Yogyakarta, dan Cirebon.

Dalam prosesi tradisi pada ketiga daerah keraton ini, gamelan selalu hadir menjadi bagian dalam rangkaian acaranya termasuk mampu memberikan kesan sakral di dalamnya. Hingga kini pun masyarakat khususnya Jawa seringkali juga masih menggunakan gamelan sebagai pengiring pada acara hajatan yang mereka gelar.

Talempong, Alat Musik Kebanggaan Masyarakat Minangkabau yang Terus Lestari

Perluasan fungsi gamelan ini menjadi tanda baik bahwa adanya semangat masyarakat untuk tidak melupakan sejarah dan untuk tetap menghargai kebudayaan asli tanpa menghilangkan nilai baik yang sudah ada.

Selain itu, gamelan juga mampu menjadi ajang atau sarana untuk mempererat persaudaraan. Di beberapa daerah seperti Jawa Barat, gamelan sering kali digelar di sebuah pendopo atau teras rumah dan dimainkan oleh penduduk sekitar dengan sebuah jadwal rutin yang sudah dibuat dan disepakati sendiri oleh penduduk sekitar. Salah satunya pada masyarakat di daerah Pabuaran Kecamatan Cibinong Bogor dimana setiap malam Minggu warga sekitar rutin latihan gamelan yang digelar di sebuah teras rumah salah satu warga.

Gamelan yang pada umumnya memerlukan penabuh lebih dari 10 orang ini kemudian mampu mengumpulkan dan menarik minat masyarakat di sekitar yang mendengarnya untuk melihat bahkan mencoba memainkan.

Orang tua, kakek, nenek, hingga anak-anak kecil pun ikut meramaikan pertunjukkan gamelan tanpa terkecuali. Semuanya berbaur menjadi satu dan merasakan keindahan dentingan gamelan yang juga membangkitkan rasa kekeluargaan di dalamnya.

Dambus, Mengenal Alat Musik Kesenian dari Melayu Bangka

Layar yang menampilkan not-not angka lagu yang dimainkan membuat siapapun tergerak untuk mencoba memainkannya tanpa takut salah ketuk. Tak hanya itu, di tingkat sekolah maupun universitas pun gamelan kini juga sudah banyak dijadikan sebagai unit kegiatan yang dapat diikuti oleh murid maupun mahasiswa di luar akademik.

Hal ini merupakan kabar baik sehingga dapat menjadi wadah bagi mereka yang ingin mengenal dan belajar seni musik gamelan serta memungkinkan mereka untuk semakin mencitai salah satu kebudayaan Indonesia asal Jawa ini.

Daftar Pustaka: Hananto, F. (2020). Gamelan Sebagai Simbol Estetis Kebudayaan Masyarakat Jawa. Jurnal Representamen, 6(1), 9-19.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini