Aksi Guru Pantai di Pesisir Teluk Ambon, Belajar dari Alam

Aksi Guru Pantai di Pesisir Teluk Ambon, Belajar dari Alam
info gambar utama

#WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia

“ Ambon Manise ” sebuah slogan yang tak pernah salah diucapkan. Terdiri dari kata Manise, merupakan bentuk dialeg dari orang Ambon yang di artikan manis sekali. Manis ini ditunjukkan untuk setiap pandangan sudut kotanya yang menyimpan kenangan dan cerita bagi masing - masing orang yang menikmatinya. Manis pula untuk setiap manusia yang berasal dari tempat ini, tak lupa juga manis untuk teluknya yang indah dan permai.

Saat ini, tekanan terhadap kondisi sumberdaya alam dan lingkungan pesisir Teluk Ambon terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan pertambahan kebutuhan yang harus dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut tentu akan diupayakan melalui berbagai bentuk kegiatan yang melibatkan pemanfataan terhadap sumberdaya alam yang ada.

Perairan Teluk Ambon - Dokumentasi Pribadi
info gambar

Pada umumnya masyarakat yang bermukim di daerah pesisir Teluk Ambon adalah para nelayan atau masyarakat yang mengandalkan wilayah pesisir sebagai sumber mata pencaharian mereka. Kegiatan - kegiatan masyarakat yang melibatkan semberdaya laut dapat memberikan tekanan terhadap kondisi wilayah pesisir, sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas manusia akan memberi dampak bagi kualitas lingkungan pesisir dan lautan.

Revitalisasi Monas, Penataan Kawasan Dibuat Jadi Lebih Hijau!

Kualitas lingkungan peairan Teluk Ambon dapat dilihat hubungannya dengan kualitas kehidupan penduduk pesisir sekitarnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa bertambahnya penduduk maka bertambah pula pemenuhan kebutuhan hidup.

Manusia berlomba - lomba untuk memanfaatkan sumberdaya pesisir untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Permasalahan akan muncul ketika pemanfaatan sumberdaya menjadi tidak terkendali. Degradasi ekosistem yang terjadi di daerah pesisir Teluk Ambon kebanyakan diakibatkan karena ulah masyarakat pesisir yang sering membuang sampah dilaut

Tumpukan Sampah Di Pesisir Teluk Ambon - Dokumentasi Pribadi
info gambar

Gambar di atas merupakan bukti nyata terhadap penurunan kualitas pesisir Teluk Ambon akibat tumpukan sampah yang berlebihan. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan aktivitas warga seperti pemukiman masyarakat pesisir, industri, pusat perbelanjaan, dan aktivitas transportasi laut baik lokal maupun antar pulau. Efek yang ditimbulkan dari kegiatan ini antara lain yaitu meningkatnya jumlah sedimentasi, perubahan suhu, fluktuasi salinitas, dan eutrofikasi yang berlebihan.

Selain itu, kurang tersedianya sarana untuk tempat pembuangan sampah dan kurang sadarnya masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya telah menyebabkan pencemaran diteluk semakin meningkat. Timbunan sampah juga dapat dilihat dengan mudah pada permukaan air laut di Teluk Ambon.

Ditambah lagi dengan adanya tumpahan minyak dari pelabuhan di sekitar teluk juga mempengaruhi kondisi penurunan kualitas air perairan tersebut. Keadaan ini telah menimbulkan berbagai masalah, khususnya mengenai pencemaran laut. Berbagai tanggapan bermunculan di media masa mengenai kualitas perairan Teluk Ambon.

Makanan Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia (Bagian 1)

Hal ini disebabkan karena semakin berkurang dan rusaknya beberapa potensi sumberdaya yang ada, seperti berkurangnya populasi ikan umpan, rusaknya terumbu karang, rusaknya ekosistem padang lamun dan rusaknya hutan mangrove. Kondisi ini menjadi peringatan bahwa kerusakan di Teluk Ambon semakin parah

Aksi Guru Pantai dibentuk dalam rangka memaksimalkan layanan pendidikan berbasis konservasi laut yang dilakukan berbasama para mahasiswa dan komunitas pemuda untuk mengatasi permasalahan pencemaran laut di perairan Teluk Ambon. Langkah pertama yang biasa dilakukan oleh tim Aksi Guru Pantai yaitu melakukan pembinaan untuk pengendalian sampah laut dengan fokus utama kepada anak-anak dan remaja. Beberepa materi yang diberikan, di antaranya yaitu:

Mengenali Jenis Hewan dan Tumbuhan Laut

Para fasilitator mengajak anak - anak pesisir untuk mengenal hewan laut, tumbuhan laut dan cara melindunginya. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah mendongeng dengan menggunakan boneka bertemakan laut seperti boneka ikan, penyu, udang, dan kepiting.

Meskipun mereka menonton sambil bermain, mereka tetap menyimak penjelasan Guru Pantai serta aktif menanggapi dan bertanya. Kegiatan ini juga semakin seru ketika fasilitator menyuruh mereka melakukan observasi di laut untuk identifikasi hewan atau tumbuhan dipinggir pantai.

Pengendalian Pencemaran Laut

Dalam penyampaian materi ini, tim Guru Pantai membawa bahan – bahan pencemar baik yang organik maupun anorganik sebagai contoh bahaya yang ditimulkan bahan tersebut jika dibuang dilaut.

Eksperimen Sains Guru Pantai - Dokumentasi Pribadi
info gambar

Gambar di atas memperlihatkan Guru Pantai yang sedang melakukan eksperimen sederhana kepada anak - anak pesisir untuk melihat reaksi telur jika direndam dengan air cuka. Hasilnya, cangkang telur bisa melunak dan hancur.

Percobaan ini megilustrasikan jika cangkang hewan - hewan laut seperti siput, kepiting dan udang berada pada kondisi laut yang mengalami pengasaman akibat pencemaran, maka dapat mengakibatkan cangkang hewan - hewan laut tersebut bisa melunak dan mati.

Pohon Impian Anak Pesisir

Pohon Impian Anak Pesisir - Dokumentasi Pribadi
info gambar

Kreasi pohon impian dari anak - anak pesisir dibuat dengan kreativitas yang tinggi. Pohonnya dicat warna - warni dengan penuh semangat. Makna kertas yang digantung disetiap ranting pohon impian ini adalah berisi harapan dan doa mereka untuk kelestarian perairan Teluk Ambon. Selain itu, langkah yang biasa dilakukan oleh para tim Aksi Guru Pantai yaitu melaksanakan aksi sosial terintegrasi yang melibatkan masyarakat lokal untuk gotong-royong melakukan aksi bersih pantai bersama-sama.

Di closing kegiatan, tim melaksanakan program Parents Day. Hal ini dilakukan oleh para Guru Pantai yang menemui orang tua anak - anak pesisir untuk memberikan evaluasi pembelajaran yang selama ini telah diberikan dan mengingatkan kembali bahwa butuh peran orang tua dalam mengedukasi anak-anak agar tetap mencitai lingkungan disekitar mereka.

Julid Hingga Mager, Inilah 10 Kata Gaul yang Masuk Dalam KBBI

Gerakan mengajar berwawasan bahari ini merupakan aksi nyata yang dapat ditempuh oleh para mahasiswa dan komunitas pemuda untuk menginspirasi dan memotivasi masyarakat pesisir agar mereka memiliki nilai tanggung jawab, kerjasama dan gotong royong dalam memelihara kebersihan lingkungan perairan Teluk Ambon. Langkah - langkah kecil inilah yang diharapkan dapat menuju sebuah perubahan besar bagi kondisi lingkungan Teluk Ambon yang lebih baik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AF
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini