Kendaraan Umum di Kota Medan Perlu Perhatian

Kendaraan Umum di Kota Medan Perlu Perhatian
info gambar utama

Kota Medan adalah kota yang terletak pada Pulau Sumatra, lebih tepatnya Provinsi Sumatera Utara. Kota ini merupakan tempat tinggal saya sejak saya lahir sampai saat ini. menurut Wikipedia, Kota Medan adalah kota dengan urutan ke-5 dalam jumlah penduduk di Indonesia.

Karena jumlah penduduk yang lebih dari 2 juta, Kota Medan sangat sering mengalami kemacetan. Penyebab kemacetan yang paling sering terjadi adalah banyaknya mobil di jalan raya.

Ditambah dengan kurangnya kesadaran diri pengguna jalan terutama transportasi umum, seperti angkot yang sering memotong jalan, kendaraan melaju dengan cepat walaupun kondisi jalan sedang cukup ramai, hingga berhenti pada tempat yang tidak sesuai untuk menjemput atau menurunkan penumpang. Belum lagi kendaraan seperti sepeda motor yang sering datang dari arah yang tidak sesuai (berlawanan arah) dan sering menyebabkan kecelakaan.

Pertamina Siapkan 391 SPBU Berjalan, Pasok BBM Pemudik yang Terjebak Macet

Bahkan kadang kecelakaan ini bisa merenggut nyawa, contohnya pengendara motor yang dilindas truk yang membuat pengendara sepeda motor tewas. Selain tindakan yang tidak sesuai aturan yang dilakukan oleh pengendara, jumlah mobil yang ada di jalan raya juga sangat berpengaruh.

Banyak orang menggunakan mobil untuk bepergian ke mana saja walaupun hanya ada satu penumpang yang menggunakan mobil (tidak ada penumpang selain pengendara). Hasilnya, satu orang yang mengendarai mobil sudah menutupi satu lajur.

Jika setiap pengguna jalan menggunakan mobil contohnya 100 orang, maka akan ada 100 mobil yang akan ada di jalanan tersebut. Hal itu saja sudah cukup untuk memenuhi jalanan dan menyebabkan kemacetan. Belum lagi pengguna sepeda motor yang sering menyelinap melalui cela antara mobil yang sering menyebabkan kecelakaan.

Ada juga dampak seperti asap hasil pembakaran kendaraan yang tentu membuat karbon dioksida dan karbon monoksida. Karbon dioksida memiliki efek rumah kaca yang menyebabkan kenaikan suhu, sedangkan karbon dioksida yang jika terhirup dapat menimbulkan efek samping pada tubuh, seperti gangguan pernafasan.

Jika dipikir-pikir lagi, zaman sekarang untuk bepergian selalu menggunakan kendaraan yang menurut saya sangat tidak efisien dan memiliki dampak buruk, baik dari segi lingkungan dan ekonomi.

Konflik Israel Palestina Adalah Soal Perebutan Wilayah dan Kemanusiaan

Saya menulis efeknya pada bidang ekonomi karena jika kita ingin pergi ke suatu tempat, kita harus memiliki kendaraan. Di mana sepeda motor sekarang sudah seharga puluhan juta dan mobil sekarang sudah seharga ratusan juta. Jika dihitung dengan biaya servis dan untuk mengisi bahan bakar, biayanya akan semakin tinggi.

Jadi, menurut saya, untuk menyelesaikan masalah kemacetan sekaligus dengan menjaga lingkungan dan dompet adalah dengan pengembangan transportasi umum. Kehadiran kendaraan umum sangat diperlukan di Kota Medan. Alasannya adalah karena kendaraan umum yang ada, seperti bus, angkot, kereta api masih sangat sulit diakses oleh masyarakat.

Pemerintah perlu menambahkan lebih banyak halte bus, karena dari yang saya perhatikan, banyak bus yang sering berhenti di pinggir jalan. Mereka tidak memiliki halte bus untuk menurunkan penumpang.

Selain itu, perlu juga ditingkatkan kualitas angkot. Banyak orang menghindari kendaraan ini karena tempat duduk yang sempit. Belum lagi dengan yang sering parkir di pinggir, bahkan tengah jalan. Padahal, banyak pengendara yang sering melaju dengan kencang.

Untuk kereta api, menurut saya pemerintah perlu menambahkan lebih banyak tempat pemberhentian (stasiun) agar pengguna lebih mudah untuk bepergian.

Mata Uang Tunggal ASEAN: Keuntungan atau Kerugian bagi Indonesia?

Saya sangat menyarankan kendaraan umum karena keuntungannya jauh lebih bagus bagi masyarakat. Jalanan akan lebih sepi jika masyarakat memutuskan untuk naik bus yang daya tampungnya bisa sampai 20 orang. Dengan harga mengambil harga yang terjangkau per kepala dalam perjalanan yang berjarak 2 km, tentu hal tersebut akan sangat menarik bagi masyarakat. Tentunya ini akan mengurangi 20 mobil yang ada di jalan (jika diasumsikan satu orang satu mobil).

Sekian pesan yang ingin saya sampaikan kepada Kawan GNFI. Terima kasih telah membaca!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

JV
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini