Melacak Sejarah Mie Titi - Legenda Mie Kering khas Makassar

Melacak Sejarah Mie Titi - Legenda Mie Kering khas Makassar
info gambar utama

Pada dasarnya semua mie sebelum diolah itu bertekstur kering. Namun beda dengan Mie Titi, baik sebelum dan sesudah diolah tetap kering, sehingga ia dinamakanlah mie kering.

Mie kering ini adalah kuliner khas Makassar yang memiliki cita rasa khas dan berani menggoyang lidah kalian.

Dalam seporsi mangkoknya, terdapat mie kering yang dibalut oleh kuah kaldu kental sebagai hasil dari perpaduan air, telur, tepung kanji, bawang putih dan penyedap rasa lainnya.

Untuk menghasilkan rasa yang sempurna, beberapa aksesoris seperti irisan bakso, udang dan sayur-mayur tak luput menghiasi bagian atas mie.

Bagi kalian yang berkunjung ke Makassar, tak cukup jika hanya menyantap empuknya daging Coto Makassar atau manisnya es Pisang Ijo tanpa mencicipi masakan ini.

Sembari mengeyangkan isi perut dengan mie kering, juga baiknya mengenyangkan isi kepala dengan membaca sejarahnya yang mana telah diasuh oleh generasi ke-3 ini.

Berikut ulasannya.

Sejarah Mie “Titi”

Adalah Ang Kho Tjao seorang warga Makassar berdarah Tionghoa yang pertama kali merintis Chinese Food berupa kuliner berbagai jenis mie pada sekitar tahun 1900-an.

Gayung bersambut, ternyata kuliner hasil olahan tangan Ang kho Tjao ini banyak digemari oleh penduduk kota daeng yang kala itu masih menjajakan jualannya di parkiran tepi Jalan Bali, di Makassar.

Awalnya Ang Kho Tjao menjajakan beragam rupa olahan mie seperti mie goreng, mie Hokkian dan mie Kwantong. Kemudian dari mie Kwantong ini melahirkan embrio mie Titi dan seiring waktu, mie tersebut digemari banyak pelanggan.

Selain Mie Titi, Masih Ada Jenis Mie Kering Lainnya

Dirasa perlu untuk berekspansi, Ang Kho Tjao kemudian mewariskan resep kuliner ini kepada anak-anaknya dan menjadikan mie kering mulai terkenal sejak tahun 1970-an kendati telah diolah sejak 1950.

Setelah Ang Kho Tjao meninggal, bisnis mie kering ini dilanjutkan oleh anak-anaknya secara mandiri.

Tidak diketahui kenapa nama mie kering selalu diidentikan dengan mie Titi. Banyak yang belum mengetahui bahwa sebernarnya nama mie Titi hanyalah salah satu turunan dari mie kering yang diresepkan oleh Ang Kho Tjao.

Terdapat jenis lain dari mie kering diantaranya Mie Awa, Mie Hengky dan Mie Anto yang kini beralih nama menjadi Mie Amoy. Ketiganya adalah sama sama mie kering dengan lokasi cabang yang berbeda-beda di Makassar.

Untuk Mie Awa beralamat jl. Sulawesi dan memiliki hingga 7 cabang. Sedangkan Mie hengky beralamat jalan Nusantara, dan Mie Anto berada di jl Lombok. Mie Hengky dan Mie Anto sama-sama tidak memiliki cabang.

Sebagai raja mie kering, mie Titi lah yang paling banyak membuka cabang yakni ada 8 cabang.

Harganya pun cukup terjangkau, untuk satu porsi Mie Kering ini dijual seharga 15 ribu hingga 20 ribu rupiah.

Artikel terkait : Kamus Bahasa Makassar : Panduan Menggunakan Imbuhan "Ji, Ki, Mi, Mo"

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Achmad Faizal lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Achmad Faizal.

Terima kasih telah membaca sampai di sini