Petak 9, Pemukiman Pecinan di Jakarta yang Kaya Akan Daya Tarik Wisata

Petak 9, Pemukiman Pecinan di Jakarta yang Kaya Akan Daya Tarik Wisata
info gambar utama

Tionghoa peranakan adalah salah satu etnis pendatang yang kini sudah menyatu sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. Sejak dulu, bersama dengan garis waktu sejarah, etnis yang dulunya datang untuk berdagang ini telah membaur dan membentuk komunitasnya tersendiri.

Mereka ini bisa kita temui di berbagai kota di Indonesia, terlebih lagi di wilayah kota besar seperti di Jakarta. Tepatnya di kawasan Glodok, Jakarta Barat, terdapat sebuah pemukiman Tionghoa yang sudah berdiri selama ratusan tahun yang perlahan menjadi salah satu daerah pemukiman Tionghoa terbesar di Jakarta.

Pemukiman Tionghoa ini bernama Petak 9. Lokasi dari tempat ini tak jauh dari kawasan Kota Tua Jakarta. Lantas, bagaimanakah awal mula terbentuknya pemukiman Tionghoa yang satu ini hingga menjadi salah satu daya tarik tersendiri di kawasan Jakarta?

Jejak Akulturasi Budaya Indonesia-Tionghoa yang Kini Tetap Lestari

Sejarah Petak 9

Petak 9 sendiri berlokasi di Gang Pancoran, Glodok. Sebagai sebuah pecinan, tentunya daerah ini sangat kental akan unsur-unsur Tionghoa. Mulai dari rumah-rumah, dekorasi, toko-toko, hingga banyaknya klenteng yang tersebar di sekitar kawasan ini.

Mengenai awal mula penamaan Petak 9 sendiri memang masih belum diketahui secara pasti, Ada yang menyebutkan bila daerah yang satu ini dulunya terdapat rumah yang terdiri atas 9 petak. Yang mana, di daerah tersebut terdapat sebuah kedai kopi favorit masyarakat sekitar.

Sehingga, ketika ada yang berkunjung ke kedai tersebut dan ditanya hendak kemana, maka jawabannya hendak pergi ke petak 9. Sejak saat itu, nama Petak 9 pun semakin dikenal dan digunakan oleh masyarakat hingga sekarang, walaupun kini rumah yang terdiri atas 9 petak itu sudah tidak ada.

Petak 9 ini juga dulunya menjadi wilayah isolasi untuk para etnis Tionghoa pasca peristiwa Geger Pecinan pada 1740. Lambat laun, kawasan ini semakin berkembang menjadi sebuah pemukiman yang mana terjadi berbagai aktivitas ekonomi di sana.

Pempek, Dijajakan oleh Orang Tionghoa Hingga Menjadi Makanan Rakyat Palembang

Petak 9 dan segala daya tariknya

Sekarang, Petak 9 ini telah semakin berkembang, bahkan menjadi sebuah tujuan wisata yang mempunyai keunikannya tersendiri. Berbagai tempat baik itu sebagai tujuan kuliner, ibadah, wisata sejarah, dan berbagai tempat lainnya telah menjadi ‘nilai jual’ dari tempat ini.

Misalnya saja, ada Kim Tek Ie atau Vihara Dharma Bhakti sebagai klenteng tertua di Jakarta yang sudah berdiri sejak 1650.

Selain itu, Petak 9 juga ibarat sebuah surga bagi penikmat kuliner khas Tionghoa. Ada Bakmi Amoy yang rasanya sudah melegenda di kalangan penggemar bakmi, lalu ada pula Rujak Shanghai Encim, Chingcofan Pak Karim, Pantjoran Tea House, dan masih banyak lagi makanan lainnya.

Lalu, ada juga kedai kopi tradisional berusia ratusan tahun yang hingga sekarang masih memiliki tempat tersendiri di hati pecinta kopi, yaitu Kopi Es Tak Kie.

Satu lagi yang tak bisa ketinggalan untuk dikunjungi adalah Pasar Petak 9 yang menjual berbagai pernak-pernik Tionghoa, snack khas Tionghoa, berbagai obat-obatan tradisional, dan barang-barang unik lainnya.

Ketika hari-hari besar Tionghoa, sepeti Imlek atau Cap Go Meh, suasana yang meriah akan semakin mewarnai kawasan Petak 9 ini yang membuatnya semakin menarik untuk dikunjungi.

Kalau berkunjung ke Jakarta, jangan lupa masukkan petak 9 ini sebagai bucket list wisata Anda ya.

Kopi Es Tak Kie, Kedai Kopi Legendaris di Jakarta yang Usianya Hampir 100 Tahun

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MM
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini