Kondisi UMKM Di Kota Malang

Kondisi UMKM Di Kota Malang
info gambar utama

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memengang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, UMKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisi pandemi di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini, UMKM telah berkontribusi besar dalam mengembangkan usahanya. Saat ini, UMKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UMKM hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya UMKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.

UMKM sesuai perkembangannya menghadapi kendala internal, termasuk beberapa masalah SDM. Pertama, pengetahuan penggerak UMKM mengenai teknologi produksi terbaru dan cara menjalankan quality control terhadap produk yang masih kurang. Kedua, penggerak UMKM dalam membaca kebutuhan pasar masih belum tajam sehingga belum mampu menangkap dengan cermat kebutuhan yang diinginkan pasar. Ketiga, penggerak UMKM masih mengandalkan pemasaran produk secara sederhana dari mulut ke mulut (mouth tomouth). Penggerak UMKM belum menjadikan media sosial atau jaringan internet sebagai alat pemasaran. Padahal penggerak UMKM dari sisi kuantitas, belum dapat melibatkan lebih banyak tenaga kerja karena masih memiliki keterbatasan kemampuan untuk membayar karyawan.

Kota Malang
info gambar

Menurut Dinas UMKM di Kota Malang mengenai kendala yang dialami UMKM Kota Malang, yakni kendala internal berupa modal, sumber daya manusia, sarana prasarana, dan kendala eksternal UMKM. Permasalahan internal pertama yaitu modal. Masalah ini merupakan salah satu masalah yang masih dihadapi pengusaha karena kebanyakan pengusaha tersebut menggunakan modal pribadi. Permasalahan internal kedua yakni SDM yang kurang memadai dalam segi keterampilan, pembagian kinerja, dan jumlah. Mayoritas usaha yang didirikan melalui perencanaan yang kurang matang, seperti penyusunan pembagian kerja dan karyawan yang masih berasal dari keluarga dan kerabat. Kendala lainnya ialah pemasaran dan keuangan.

Keberpihakan Pemerintah Kota Malang terhadap UMKM lokal sangat nyata dan terus dikuatkan, diantaranya dengan penerbitan Surat Edaran Wali Kota Malang Nomor 5 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta Pelaku Ekonomi Kreatif Dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kota Malang Melalui Aplikasi Jatim Bejo dan Bela Pengadaan. Untuk kota Malang sendiri telah memiliki kurang lebih 8.000 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Pemerintah Kota Malang juga telah mengalokasikan 46 persen pengadaan barang dan jasa yang dipeuntukkan bagi jenis usaha kecil dan atau koperasi pada tahun anggaran 2022. Sejumlah sentra industri UMKM unggulan diantaranya yakni: keripik tempe, batik, fashion,painting, keramik, rotan, sanitair, gerabah, bebel, raket, dan lain-lain.

Baca juga: 15 Oleh-oleh Khas Malang: Jajanan Kekinian Sampai Kerajinan Tangan

Untuk lebih memaksimalkan geliat pelaku UMKM di Kota Malang, pihak Pemkot Malang telah melakukan berbagai upaya konkrit. Sebut saja pengklasifikasian pelaku UMKM yang masuk kategori mikro dan menengah, sehingga lebih mudah untuk memasuki persaingan di pasar global. Lebih konkrit, nantinya para pelaku UMKM ini misalnya agar bisa masuk dan mengikuti pengadaan via daring di kanal yang difasilitasi pemerintah, seperti Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo) dan Bela Pengadaan maupun ikut serta di BUMD milik Pemkot Malang, yaitu Perusahaan Umum Daerah Tugu Aneka Usaha (Tunas).

Upaya lain dari Pemkot Malang melalui perangkat daerah terkait pihak Pemkot Malang juga memberi pendampingan khusus bagi pelaku UMKM. Misalnya terkait manajemen keuangan, agar jika ada bantuan benar-benar dimanfaatkan untuk pengembangan usaha dan tidak untuk kepentingan pribadi. Yang tak kalah penting juga terkait manajemen produksi dan produktivitas. Seperti halnya bagaimana menyiasati untuk menekan biaya produksi tapi mendapat keuntungan yang maksimal.

Dalam hal ini juga, menurut saya salah satu langkah yang bisa ditempuh yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi. Sebab, banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini untuk perkembangan UMKM kita diantaranya: teknologi internet, memasarkan bisnis UMKM membutuhkan biaya dan tenaga yang lebih banyak seperti membagikan brosur atau beriklan di radio atau televisi. Namun, sekarang ada begitu banyak platform online yang bisa dimanfaatkan untuk memasarkan bisnis UMKM mulai dari iklan online, website, media sosial, dan lainnya.

Selain itu, komunikasi dengan konsumen juga semakin dimudahkan dengan adanya berbagai platform dan fitur yang tersedia seperti DM dan kolom komentar Instagram, surel, live chat, dan sebagainya.

Termasuk juga dalam hal pengiriman, sekarang ini sudah ada platform yang bisa kamu manfaatkan untuk menyediakan pengiriman yang lebih dapat diandalkan. Dengan jasa ekspedisi Lalamove yang bisa Anda akses melalui aplikasi maupun website, Anda bisa melakukan pengiriman dengan lebih efisien.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini