Dari dalam Kereta Menyaksikan Keindahan dari Tanah Andalas

Dari dalam Kereta Menyaksikan Keindahan dari Tanah Andalas
info gambar utama

Padang Panjang, kota di Sumatra Barat ini sangat beruntung karena mempunyai stasiun kereta api besar sejak 1891, percabangan ke ruas Sawahlunto dan Bukittinggi. Tetapi stasiun KA Padang Panjang kini hanya bisa dipandang karena sudah tak aktif.

Dimuat dari Kompas, Padang Panjang berada di tengah jalur KA Teluk Bayur - Sawahlunto sepanjang 155 kilometer, persisnya di Kilometer 75. Ruas dari Padang Panjang sejauh 68 dengan lintas cabang Padang-Pulo Air adalah ruas pertamanya.

Setelah itu, barulah dioperasikan ruas Padang Panjang - Solok - Muara Kalaban (76 km) dan ruas Padang - Teluk Bayur (7 km) pada 1 Oktober 1892. Tetapi Stasiun ini pernah hancur karena gempa bumi 1926.

Sempat Menghilang, Mak Itam Sang Lokomotif Kereta Api Legendaris Segera Muncul Lagi

“Bangunan dan atap peron stasiun roboh. Atap peron lantas diganti dari kayu, tetapi dibongkar pada 1985 - 1986, hingga kini memakai atap seng,” ucap Susy Ivvaty dalam Susur Rel: Pesona Alam Menuju Padang Panjang.

Tetapi dihentikannya pengangkutan batubara dari Ombilin, Sawahlunto, ke Teluk Bayur (yang melewati Padang Panjang) pada 2003, jalur KA ini kemudian mati. Karena jalurnya masih bisa dipakai PT KAI (Persero) menjadikannya kereta wisata.

“Sayang KA wisata kurang peminat sehingga akhirnya dihentikan. Terakhir hanya melayani Solok-Sawahlunto tahun 2013, tetapi mati juga,” kata Kepala PT KAI (Persero) Divisi Regional II Sumbar, Suryawan pada 2015 silam.

Melewati keindahan alam

Jalur KA yang dibangun Pemerintah Belanda di Sumatra Barat sebenarnya melewati keindahan alam yang dahsyat, seperti Lembah Anai dan Danau Singkarak. Di Lembah Anai, jalur KA melewati banyak jembatan dan terowongan di dataran tinggi.

Sementara itu ada juga obyek wisata cagar alam Lembah Anai Air Mancur. Bila menyaksikan keindahan ini mata pasti akan langsung segar apalagi saat melihat orang-orang sedang mandi di kolam.

“Semua itu terlihat jelas dari jalur kereta yang lokasinya lebih tinggi, nyaris sejajar dengan puncak air terjun,” paparnya.

Nasi Padang ke Eropa, Siap Manjakan Lidah Orang Norwegia yang Penasaran Gara-gara Lagu Ini

Semua keindahan lama, terowongan, jembatan di atas jalan raya, serta kota tua Sawahlunto ini menjadi alasan kuat dioperasikannya KA Wisata. Bila sudah sampai ke kawasan Sawahlunto para pecinta sejarah akan senang.

Topografi dataran tinggi di Padang Panjang juga Sumbar secara keseluruhan, mengharuskan jalur KA yang dibangun berbeda dengan jalur KA lain di wilayah Nusantara. KA di Sumbar harus mampu mendaki bukit terjal dan menuruni lereng curam.

Dioperasikan kembali

KA memang bisa menaklukkan dataran tinggi di Ranah Minang. Di ruas pendakian dataran tinggi Kayutanam - Padang Panjang, digunakan loko dengan roda bergigi seperti Lokomotif uap seri E10 buatan Jerman dan Jepang serta Lokomotif Diesel BB 204 buatan Swiss.

Disebutkan oleh Djoko Setijowarno, pengamat kereta api dari Unika Soegijapranata Semarang, Jawa Tengah bahwa kereta api bisa menyokong sektor pariwisata di Sumbar. Tetapi karena tidak beroperasinya kereta Mak Itam, kunjungan pelancong turun.

“Menghidupkan lagi jalur kereta wisata itu harus serius mengingat pariwisata jadi andalan Sumbar,” katanya.

Mengenal Budaya Manggoro di Kalangan Petani

Karena itulah Menteri BUMN, Erick Thohir meresmikan kembali kereta api wisata Sawahlunto, Mak Itam pada Desember 2022 lalu. Menurutnya Mak Itam ini sudah menjadi ikon dan daya tarik wisata.

“Kementerian BUMN hadir untuk memberdayakan potensi ini, sehingga setelah berbagai proses maka hari ini, kereta api wisata di Sawahlunto bisa diaktifkan kembali,” katanya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini