Inilah Profil 5 Calon Ketua Umum PSSI yang Baru, Siapa Saja?

Inilah Profil 5 Calon Ketua Umum PSSI yang Baru, Siapa Saja?
info gambar utama

PSSI akan memilih ketua umum baru dalam waktu dekat ini. Inilah profil 5 calon Ketua Umum PSSI yang baru.

Pemilihan Ketum PSSI akan diselenggarakan dalam acara Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023 mendatang. Nantinya, selain ketua umum, dalam KLB juga akan diadakan pemiliha wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif PSSI.

Awalnya, KLB direncanakan dihelat pada 18 Maret 2023. Namun PSSI kemudian memutuskan untuk mempercepat jadwalnya menjadi 16 Februari karena saran dari FIFA.

Kini, para penggemar sepak bola di Tanah Air menantikan siapa yang akan memimpin PSSI menggantikan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. Pendaftaran calon pun sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Hasilnya, ada 5 calon ketua umum yang terdaftar dalam pemilihan. Mereka adalah La Nyalla Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, Erick Thohir, dan Fary Djemy Francis.

Pemilihan akan dilaksanakan dengan mekanisme pemungutan suara dari para voters. Adapun voters terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, Federasi Futsal Indonesia, Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia, dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Indonesia.

Berikut adalah profil singkat kelima calon Ketua Umum PSSI:

Sejarah Stadion Menteng, Saksi Lika-liku Persija dan Sepak Bola Jakarta

1. AA La Nyalla Mahmud Mattaliti

La Nyalla Mattaliti. Nama ini tentu tidak asing bagi para penggemar sepak bola Indonesia. Ia memang bisa dibilang orang lama di PSSI, bahkan sudah pernah merasakan duduk di kursi ketua umum sebelumnya.

La Nyalla merupakan pengusaha sekaligus politisi. Sebagai pengusaha, ia punya sejumlah karya, misalnya pameran Kreativitas Anak Muda Indonesia (KAMI) pada tahun 1989 yang lahir dari inisiatifnya. Kemudian ia juga menjadi penggagas Surabaya Expo yang diselenggarakan rutin setiap tahun sejak 1990 hingga 2001.

Saat berkiprah di bidang bisnis, La Nyalla juga bergabung dengan organisasi pengusaha. Ia pernah menjabat sebagai ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim serta Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur.

Kemudian sebagai politisi, La Nyalla terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah ( DPD) RI untuk masa jabatan 2019-2024. Tak hanya itu, ia pun kemudian terpilih sebagai Ketua DPD. La Nyalla terpilih melalui voting di mana ia meraih 47 suara dari 134 anggota DPD yang hadir.

Di PSSI, La Nyalla lebih dulu berkiprah di tingkat provinsi di mana ia pernah menjadi Ketua Asprov PSSI Jatim pada 2011-2012. Ia kemudian naik ke kepengurusan pusat PSSI dengan menjadi Komite Eksekutif (2011–2013), Wakil Ketua Umum (2013 – 2015), Ketua Badan Tim Nasional (2013 – 2015), dan Ketua Umum (2015-2016).

2. Arif Putra Wicaksono

Nama Arif Putra Wicaksono mungkin termasuk tak sefenomenal calon lainnya. Kendati demikian, bukan berarti calon satu ini minim pengalaman di sepak bola.

Pengalaman Arif mengelola sepak bola justru tergolong banyak. Hanya saja, ia memang lebih banyak berperan di belakang layar sehingga sosoknya tidak begitu sering tampil. Ia adalah CEO Nine Sport.

Nine Sport adalah perusahaan yang biasa menjadi promotor berbagai ajang dan pertandigan sepak bola di Indonesia. Jika kawan GNFI ingat, sejumlah klub top Eropa pernah datang ke Indonesia dan melakoni laga uji coba. Nah, laga itu bisa terselenggara berkat Nine Sport yang dipimpin oleh Arif.

Ini bukan pertama kali pula bagi Arif mencoba menjadi pimpinan PSSI. Pada 2016, ia sempat berkeinginan maju sebagai calon ketua umum, namun gagal karena umum karena tidak mampu memenuhi syarat yang mengharuskannya punya pengalaman lima tahun di sepak bola. Kemudian pada 2019, ia maju lagi bersama Doni Setiabudi sebagai calon wakil ketua.

3. Doni Setiabudi

Seperti disinggung sebelumnya, Doni Setiabudi pernah digandeng Arif Putra Wicaksono sebagai calon wakil ketua umum PSSI. Kini, ia maju sebagai calon ketua.

Nama Doni awalnya mulai dikenal luas di kalangan penggemar sepak bola lewat Bandung Premier League yang diurusnya. Bandung Premier League adalah kompetisi antarklub amatir di Bandung yang banyak dibicarakan lantaran pertandingannya menerapkan teknologi video assistant referee alias VAR, sesuatu yang bahkan belum ada di kompetisi profesional Indonesia.

Doni kemudian terjun langsung ke sepak bola di bawah kompetisi resmi dengan bergabung dengan AHHA PS Pati FC yang dimiliki oleh selebritis Atta Halilintar dan Putra Siregar. Ia bertahan di sana hingga klub berganti nama menjadi Bekasi City FC, dan kemudian mundur setelah klub yang diurusnya itu gagal meraih promosi ke Liga 1.

Pada 2019 lalu, rencananya maju sebagai calon Waketum PSSI mendampingi Arif Putra Wicaksono kandas karena alasan yang sama, yakni tak memenuhi syarat pengalaman di sepak bola selama lima tahun.

4. Erick Thohir

Agaknya semua orang mengenal Erick Thohir sebagai menteri. Ya, Erick memang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN di bawah arahan Presiden Joko Widodo.

Kendati menjabat menteri, menariknya Erick justru bukan orang yang banyak pengalaman di pemerintahan. Aslinya ia adalah seorang pebisnis yang terjun di berbagai bidang usaha, termasuk sepak bola.

Itulah yang membuat Erick punya pengalaman di bidang sepak bola. Pada tahun 2012, Erick menjadi pemilik saham klub Major League Soccer, D.C. United. Saat itu, ia mengakuisisi mayoritas saham klub papan atas Amerika Serikat itu bersama bos Swansea City, Jason Levien.

Tidak butuh waktu lama bagi Erick untuk mengembangkan sayapnya lebih lebar di dunia sepak bola. Pada tahun 2013, Erick membeli saham klub raksasa Italia yang terkenal seantero dunia, Inter Milan.

Tidak tanggung-tanggung, Erick langsung membeli saham mayoritas Inter Milan. Kendati harus melalui proses negosiasi yang panjang, Erick kemudian berhasil menjadi pemegang saham mayoritas klub dengan persentase 70 persen lewat bendera International Sport Capital yang dipimpinnya.

Setelahnya, Erick kemudian menjabat sebagai Presiden Inter Milan menggantikan Massimo Moratti. Kepemilikan saham mayoritas Inter Milan Erick Thohir bertahan hingga 2016. Setelah itu, Erick melepas saham mayoritasnya kepada konsorsium asal China, Suning Holdings Group Co. Jabatan presiden kemudian menyusul dilepas pada 2018 di mana Steven Zhang menjadi penggantinya.

5. Fary Djemy Francis

Sebagian orang mungkin mengenal Fary Djemy Francis sebagai politisi. Ya, seperti La Nyalla, Fery memang adalah seorang politisi. Ia merupakan anggota DPR RI dari Partai Gerindra.

Kendati menjadi politisi adalah pekerjaan utamanya, ia sebenarnya cukup lama berkecimpung di dunia sepak bola. Maklum saja, ia memang penggemar berat olahraga satu ini.

Banyak peran yang pernah dijalani Fary di dunia sepak bola, khususnya di Nusa Tenggara Timur tempatnya berdomisili. Ia pernah menjadi bagian dari kelompok penggemar klub Eropa, membuat turnamen usia dini, menjadi manajer tim, hingga mendirikan SSB.

Fary juga pernah menjadi pengurus PSSI. Awalnya, ia bukan berada di kepengurusan pusat melainkan daerah. Ia pernah mengurus Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI kota Kupang pada tahun 2009. Pada 2016, ia kemudian masuk ke jajaran kepengurusan PSSI pusat dengan menjabat sebagai Kepala Departemen Sport Intelligent.

Pada 2019, ia pun sempat maju di pencalonan Ketua Umum PSSI. Namun saat itu ia tidak terpilih.

Bersama Cheltenham Town, Elkan Baggott Membuka Lembar Baru Petualangannya di Liga Inggris



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini