Dukung Atasi Perubahan Iklim di Indonesia, Pemerintah Kanada Siapkan 15 Juta Dolar Kanada

Dukung Atasi Perubahan Iklim di Indonesia, Pemerintah Kanada Siapkan 15 Juta Dolar Kanada
info gambar utama

Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) menjadi mitra utama bersama Universitas Waterloo Kanada dalam proyek mitigasi dan adaptasi perubahan iklim bernama Flood Impacts, Carbon Pricing, and Ecosystem Sustainability (FINCAPES) Project dengan total pendanaan 15 juta dolar Kanada.

FINCAPES adalah program kemitraan pemerintah Kanada dalam strategi Indo-Pacific dimana pemerintah Kanada ingin menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik. Program ini merupakan langkah konkret pemerintah Kanada dari hasil pertemuan G20 yang diselenggarakan di Bali dan diumumkan oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada 16 November 2022 lalu.

Salah satu tujuannya adalah mendukung Indonesia dalam menyusun strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Prof. Dr. Djisman Simandjuntak, menyatakan bahwa dalam kolaborasi ini Prasmul akan berfokus pada riset terkait perdagangan karbon (carbon trading), pajak karbon (carbon tax), nilai ekonomi karbon (carbon pricing), dan carbon capital.

“Model pembelajaran kami yang teruji sejak lama, bisa direplikasi dan dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk menangani persoalan kompleks seperti perubahan iklim.” ujarnya.

Aliansi Indonesia, RDK, dan Brasil Sebagai Negara ‘Penentu’ dari Nasib Krisis Iklim

Kolaborasi antar kampus

Dalam FINCAPES, Institut Pertanian Bogor (IPB) juga turut menjadi salah satu pihak yang berkolaborasi. Kolaborasi antar-kampus ini, menurut President dan Vice Chancellor Universitas Waterloo, Vivek Goel, akan berjalan dalam berbagai bentuk.

“Seperti melakukan riset bersama untuk mencari solusi atas persoalan perubahan iklim, kerjasama dalam hal pendampingan dan capacity building, dan tak menutup kemungkinan jika hal ini akan dilanjutkan dengan pertukaran pelajar antara Indonesia dan Kanada, atau sebaliknya.”

Sementara itu, Direktur dari program Ilmu Statistik dan Aktuaria Fakultas Matematika Universitas Waterloo, Bill Duggan, menjelaskan bahwa terdapat tiga komponen program utama dalam FINCAPES.

Ketiganya, dirancang untuk meningkatkan dan mempercepat kapasitas Indonesia dalam beradaptasi dan pencegahan perubahan iklim.

Pada komponen pertama, para pakar dari Universitas Waterloo bersama mitra di Indonesia akan mengembangkan model risiko keuangan baru yang inovatif untuk biaya sosial ekonomi perubahan iklim.

Komponen kedua, proyek FINCAPES akan berfokus pada peningkatan upaya penyerapan karbon di Indonesia dengan membantu melindungi dan merehabilitasi lahan gambut dan ekosistem bakau yang kritis. Proyek ini juga akan berusaha untuk melestarikan keanekaragaman hayati.

Sedangkan, komponen ketiga FINCAPES akan mendukung pengembangan kebijakan tentang pajak karbon dan program pembatasan serta perdagangan karbon yang akan menjadi bagian penting dari pengurangan gas rumah kaca di Indonesia.

Upaya ini sejalan dengan tema adaptasi perubahan iklim yang ditekankan dalam “Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim PBB” yang berlangsung baru-baru ini di Mesir (COP 27) sekaligus menggambarkan upaya PBB dalam membantu berbagai negara untuk bisa beradaptasi dengan meningkatnya dampak perubahan iklim.

COP27: Indonesia Terima Komitmen Pembiayaan Rp6,3 Triliun untuk Atasi Krisis Iklim

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini