Fakta Cuaca Ekstrem 2023, Masyarakat Indonesia Wajib Tahu

Fakta Cuaca Ekstrem 2023, Masyarakat Indonesia Wajib Tahu
info gambar utama

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem imbas musim pancaroba. Hal itu disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnati, dalam sebuah siaran pers di Jakarta seperti dilansir Tribratanews.

Pihaknya memprakirakan hujan lebat, tingginya kecepatan angin, dan meningkatnya ketinggian gelombang akan terus terjadi pada Maret, April, hingga Mei 2023 di sejumlah wilayah Indonesia.

"Pada Maret, April, Mei 2023, beberapa wilayah di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan mengalami periode transisi sebelum memasuki kemarau pada bulan Juni. Hal yang perlu diwaspadai, fenomena cuaca ekstrem yang sering muncul," kata Dwikorita pada Jumat (27/1/2023).

Salah satu faktor penyebab terjadinya cuaca ekstrem tersebut adalah aktifnya Monsun Asia, yakni adanya hembusan angin secara periodik dari Benua Asia menuju Benua Australia yang melewati Indonesia.

Terkait hal ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama jajarannya telah memperketat pengawasan keselamatan pada semua moda transportasi sejak masa libur nataru lalu.

Berikutnya, menindaklanjuti penurunan intensitas hujan, BMKG mengajak masyarakat untuk bersiap dengan panen hujan.

“Mumpung saat ini hujan masih turun, maka kami mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan aksi panen hujan dengan cara menampungnya menggunakan tandon air atau bak penampung,” ujar Dwikorita kepada Antara News, Kamis (16/2/2023).

BMKG memprediksi musim hujan pada 2023 akan lebih kering dibandingkan dengan tiga tahun terakhir. Ini dikarenakan kondisi La Nina selama tiga tahun sejak 2020 hingga 2022 berdampak pada melemahnya intensitas iklim basah.

Disebutkan dalam publikasi Pandangan Iklim BMKG 2023, potensi curah hujan bulanan kategori rendah (kurang dari 100 mm/bulan) diprediksi akan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia pada Juli hingga Agustus 2023.

Masih Turun Hujan Meski Sudah Masuk Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini