Gula Aren vs Gula Jawa vs Brown Sugar! Mana yang Jadi Favorit Kawan?

Gula Aren vs Gula Jawa vs Brown Sugar! Mana yang Jadi Favorit Kawan?
info gambar utama

Kawan GNFI tentu pernah melihat atau merasakan manisnya gula. Tahukah Kawan, ternyata gula memiliki jenis yang beragam dan bahkan memiliki visual yang mirip. Beberapa diantaranya adalah gula aren, gula jawa, dan brown sugar.

Secara visual, gula aren, gula jawa dan brown sugar memiliki warna yang hampir sama, yakni cenderung cokelat dan rasa yang sama-sama manis. Namun, ketiga gula ini berbeda satu sama lain. Berikut adalah pembahasan lebih jauh mengenai ketiga jenis gula tersebut.

1. Gula Aren

Gula Aren
info gambar

Gula aren merupakan gula yang terbuat dari pohon enau yang dibuat dengan cara direbus lalu dicetak. Gula aren berwarna sedikit lebih cerah dibandingkan gula jawa. Warnanya cenderung berwarna cokelat muda mendekati warna kuning keemasan atau karamel.

Dari segi rasa, gula aren cenderung terasa lebih ringan dan manis daripada gula jawa. Gula aren juga memiliki tekstur yang cenderung lebih lembut daripada gula merah.

Gula aren memiliki indeks glikemik yang cukup rendah, yakni kadar 35. Angka ini lebih rendah dari pemanis lain seperti madu di angka 55 dan gula pasir yang berada di angka 681. Indeks glikemik merupakan indikator cepat-lambatnya unsur karbohidrat bahan pangan dalam meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

Gula aren tidak mengandung insulin yang berpengaruh pada penderita diabetes sehingga cocok untuk dikonsumsi penderita diabetes. Selain itu, kandungan kalium gula aren lebih tinggi dari gula lainnya. Gula ini dapat Kawan temui di beberapa jenis makanan diantaranya seperti kolak, cendol, serta bubur sumsum.

2. Gula Jawa (Gula Merah)

Gula Jawa
info gambar

Gula Jawa dikenal juga dengan sebutan gula merah. Gula ini terbuat dari sari palma atau sari pohon kelapa. Sama seperti gula aren, cara pembuatan gula ini melalui perebusan sari kelapa hingga terkaramelisasi sebelum akhirnya dicetak dan dijual di pasaran.

Gula jawa memiliki rasa manis dan sedikit pahit. Gula jawa memiliki tekstur yang cenderung lebih padat dan kokoh daripada gula aren.

Gula jawa memiliki indeks glikemik yang mencapai angka 54. Gula jenis ini juga memiliki kandungan vitamin C, fosfor, kalium, serta zat besi yang baik untuk kesehatan tubuh. Gula Jawa biasa digunakan untuk beberapa olahan bumbu makanan seperti ayam panggang, gudeg, bahkan saus cuko dari makanan khas palembang, yakni pempek.

Baca juga: Merebak Rasa dalam Rekam Jejak Gula Merah di Literatur Kesusastraan Jawa

3. Brown Sugar

Brown Sugar | Foto: BURCU ATALAY TANKUT/Getting Images
info gambar

Kata brown sugar mungkin cukup sering Kawan lihat di media sosial, terutama sebagai varian minuman yang banyak digemari kawula muda yakni milktea. Apakah Kawan tahu? Brown sugar ternyata merupakan gula putih yang ditambahkan molase pada sari tebu. Molase merupakan produk sampingan dari gula pasir yang juga digunakan sebagai pemanis.

Molase merupakan tetes tebu yang berbentuk cairan sirup kental yang berwarna gelap. Brown sugar memiliki tekstur yang halus dan seragam seperti butiran dan cenderung lembab. Jenis gula ini memiliki rasa karamel yang lembut.

Brown Sugar memiliki kandungan sukrosa didalamnya. berdasarkan paper yang berjudul Tables of Glycemic Index and Glycemic Load Values:2008, ditemukan bahwa sukrosa memiliki indeks glikemik mencapai angka 65. Adapun jenis gula ini biasa digunakan untuk bahan minuman seperti kopi, milktea, dan bahan untuk membuat beberapa jenis kue dan biskuit.

Setelah membaca artikel ini, semoga Kawan GNFI menjadi lebih tahu mengenai perbedaan ketiga jenis gula tersebut beserta kandungan dan peruntukannya. Meskipun begitu, tidak lupa penulis mengingatkan bahwa hendaknya kita tidak mengonsumsi sesuatu secara berlebihan. Namun, akan lebih baik jika Kawan mengonsumsi sesuatu dengan porsi yang cukup sesuai kebutuhan.

Referensi: Kumparan.com | Alodokter.com | Hellosehat.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini