KBRI Lima kembali membuka Kelas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Semester I Tahun 2023, Selasa (13/3/2023). Dalam kurun waktu dua minggu sejak pembukaan pedaftaran, sebanyak 458 siswa yang mayoritas berwarga negara Peru dikabarkan telah mendaftar kelas ini.
Selain siswa dari Peru, BIPA Semester I tahun 2023 ini juga diikuti siswa dari Bolivia (1), Brazil (1), Meksiko (2), Venezuela (6), Panama (1), Ekuador (3), dan Kolombia (2).
Mengutip laman resmi Kementerian Luar Negeri, KBRI Lima membuka tiga kelas yang terdiri atas dua kelas untuk tingkat pemula (A1-418 siswa) dan satu kelas untuk tingkat lanjutan (A2-40 siswa).
Kelas Bahasa Indonesia ini akan berlangsung dalam 24 kali pertemuan, dimulai tanggal 13 Maret 2023 dan akan berakhir pada 2 Juni 2023. Dari ketiga pengajar, salah satunya adalah Fiorella Santamaria Montalban, warga negara Peru dan alumni kelas BIPA sekaligus alumni Beasiswa Darmawangsa di UNS Surakarta.
Kelas BIPA di KBRI Lima telah ada sejak 2009. Selama pandemi tahun 2020, kelas dilakukan secara virtual dengan menggunakan bahan ajar berjudul Sahabatku Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI.
Tidak hanya Bahasa Indonesia, para pengajar juga akan memperkenalkan budaya Indonesia secara umum, seperti tarian, masakan khas, destinasi wisata, dan adat istiadat lainnya. KBRI Lima dikabarkan telah merancang kegiatan untuk memperkenalkan Indonesia.
Di antaranya adalah kelas memasak masakan Nusantara dan penampilan seni budaya Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan citra positif Indonesia di negara akreditasi dan negara sekitarnya.
Koordinator Beasiswa Internasional Pemerintah Kota Lima, Betty Coronado Diaz, memberikan dukungan penuh bagi pelaksanaan kelas BIPA.
“Atas nama Walikota Lima, saya menyampaikan apresiasi kepada KBRI Lima dan berharap bahwa kerja sama baik antara Pemerintah Kota Lima dengan KBRI Lima dapat terus terjalin,” katanya.
Pemerintah Kota Lima dan KBRI Lima sejak 2009 telah berkolaborasi dalam berbagai kegiatan promosi Indonesia di sekolah-sekolah maupun masyarakat melalui kelas memasak hingga pertunjukan tradisional Indonesia.
Indonesia Kini Punya Sistem Dokumentasi Bahasa Secara Digital Bernama LADIN
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
