Toko Sidodadi, Roti Jadul Otentik Yang Selalu Ramai Pelanggan Sejak 1954 Di Kota Bandung

Toko Sidodadi, Roti Jadul Otentik Yang Selalu Ramai Pelanggan Sejak 1954 Di Kota Bandung
info gambar utama

Berdiri Hampir 70 Tahun, Toko Roti Sidodadi ini tetap bertahan menjadi toko roti favorit di Kota Bandung. Hal tersebut dapat terlihat ramainya pelanggan dari berbagai kalangan yang mengantre untuk memesan roti yang dijual di sini.

Toko Roti Sidodadi sendiri merupakan toko usaha roti keluarga yang berlokasi di Jl. Otto Iskandar Dinata No.255, Karanganyar, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung. Letaknya yang tidak jauh dari Alun-Alun Kota Bandung menjadikan Toko Roti Sidodadi merupakan salah satu toko roti legendaris yang digandrungi pecinta kuliner di Kota Bandung.

Bagi kamu yang baru pertama kali atau berniat mengunjungi Toko Roti Sidodadi ini, kamu perlu teliti untuk mencari letak toko tersebut. Sebab, lokasi toko yang berada di antara banyak toko lainnya serta ukuran toko yang relatif mungil membuat toko ini sering kali luput dari penglihatan kita.

Saat mengunjungi toko ini, para pelanggan akan mencium aroma khas roti serta nuansa jadul toko yang sangat melekat karena masih mempertahankan arsitektur bangunannya serta etalase di dalamnya. Di depan toko, Pengunjung akan melihat plang besar bertuliskan “TOKO SIDODADI” yang menjadi ciri khas toko ini.

Toko Roti Sidodadi saat ini telah masuk generasi ketiga dari pendiri awal. Saat diwawancarai langsung, owner sekaligus selaku keluarga generasi ketiga dari Toko Roti Sidodadi ini mengatakan, Penamaan Toko Sidodadi ini sendiri sudah ada sejak zaman awal toko ini berdiri.

Nama Sidodadi ini sendiri sudah diambil oleh kakek sejak dulu awal berdiri,” Ucapnya.

Mengutip dari Kompas.com, awal mula Toko Sidodadi ini memproduksi kue carabikang yang terbuat dari tepung beras. Kue Carabikang yang menjadi produk pertama dari toko ini sendiri masih dibuat hingga saat ini di Toko Sidodadi ini.

Setelah sukses membuat roti Carabikang, Sidodadi mulai mengembangkan usahanya dengan membuat jenis roti lainnya yang dibuat secara tradisional dengan tangan pada tahun 1960-an. Roti tersebut dibuat tanpa bahan pengawet sehingga roti hanya bisa bertahan 3-4 hari. Proses pembuatan tersebut dipertahankan hingga sekarang dan menjadi ciri khas produk roti ini.

Selain itu, keunikan yang membuat dari Toko Roti Sidodadi ini tetap eksis adalah cita rasa yang khas dan konsisten mempertahankannya dari dulu hingga sekarang sehingga tetap terasa otentik dari awal mereka berdiri.

"Keunikan roti sidodadi ini adalah kita tetap membawakan roti-roti jadul yang otentik sejak awal berdiri serta alami tanpa bahan pengawet dengan rentang harga Rp4.500 hingga Rp16.500-an," ucap-nya.

Baca juga: Roti Tenong, Roti Goreng Khas Padang Panjang
Menu Pilihan Roti Sidodadi
info gambar

Dengan harga yang terjangkau, para pelanggan dapat merasakan roti legendaris di Kota Bandung dengan berbagai varian rasa yang tidak kurang dari 30 pilihan rasa.

Varian rasa roti yang ada di toko ini sangat banyak, antara lain roti moka, roti krenten (kismis), coklat keju, nanas, srikaya, kornet keju, sosis, hingga smoked beef. Kawan juga bisa menikmati roti keju yang sengaja dibuat seperti mentega sehingga menyerap dalam roti yang siap memanjakan lidah.

Salah satu menu roti dari Toko Roti Sidodadi yang terletak di Kota Bandung. | Foto: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Tidak hanya menjual roti jadul saja, Toko Roti Sidodadi ini juga menjual berbagai jajanan pasar, menarik yang bisa kawan coba seperti lapis, lemper, agar-agar, onde, risoles dan martabak telur.

Bagi Kawan yang penasaran mencoba roti legendaris di Kota Bandung ini, kalian dapat mengunjungi toko ini pada waktu buka, yakni jam 10.30 hingga 18.00 di setiap harinya. Namun karena ramainya pelanggan yang datang untuk membeli roti di sini, ada kalanya toko ini kehabisan stok lebih cepat dari biasanya.

Toko ini juga membuka pesanan secara online melalui akun Instagram @toko_sidodadi_bandung serta nomor WhatsApp 081802127812.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini