5 Fakta Unik Keberhasilan PSM Makassar Juara Liga 1 2022-2023

5 Fakta Unik Keberhasilan PSM Makassar Juara Liga 1 2022-2023
info gambar utama

PSM Makassar berhasil memenangkan gelar juara Liga 1 2022-2023. Ada fakta-fakta unik dari momen tersebut.

Kemenangan atas Madura United pada Jumat (31/3) 2023 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jawa Timur, dengan skor 3-1, membuat PSM tidak tergoyahkan di posisi puncak klasemen.

Itu membuat PSM sukses mengunci gelar juara Liga 1 2023. Koleksi poin PSM dipastikan tidak bisa dikejar oleh Persib Bandung yang berada di posisi kedua klasemen.

Dalam pertandingan melawan Madura United, PSM tampil sangat agresif dan berhasil membuka keunggulan lewat gol Wiljan Pluim pada menit ke-4. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk menggandakan keunggulan, Pluim mencetak gol keduanya pada menit ke-10. Pada babak kedua, Kenzo Nambu juga berhasil mencetak gol sehingga skor menjadi 3-0.

Meskipun Madura United berhasil mencetak satu gol, PSM berhasil memenangkan pertandingan dan meraih gelar juara Liga 1 dengan mengoleksi 72 poin dari 32 pertandingan.

Kali ini, GNFI akan membahas tentang 5 fakta unik dari keberhasilan PSM menjadi juara Liga 1 2022-2023.

Siap-siap! Ada Klub Sepak Bola Eropa yang Akan ke Indonesia untuk Menantang Persija

1. Penantian 23 Tahun

Bagi PSM, gelar juara ini telah mereka nantikan sejak sangat lama. Mereka bahkan telah menunggu selama 23 tahun.

Ya, 23 tahun lalu adalah terakhir kali PSM juara liga sebelum menjadi kampiun musim 2022-2022 ini. Momen itu terjadi di Liga Indonesia musim 1999-2000.

Saat itu, perjalanan PSM terbilang gemilang. Mereka mampu tampil ciamik sejak fase awal kompetisi menjadi juara wilayah timur. Saat itu, Liga Indonesia memang dibagi menjadi dua wilayah, yakni barat dan timur.

Setelah menjadi jawara wilayah timur, PSM maju hingga babak 8 besar, semifinal, dan final hingga berakhir dengan gelar juara.

2. Debut Manis Bernardo Tavares di Indonesia

Keberhasilan PSM juara merupakan debut manis bagi pelatih Bernardo Tavares di Indonesia. Ya, ini adalah pengalaman pertamanya melatih di Indonesia.

Tavares diperkenalkan PSM kepada publik pada April 2022. Saat itu, ia datang untuk menggantikan pelatih sebelumnya, Joop Gaal.

Siapa sangka, di musim pertamanya ini Tavares berhasil menjadi juara. Padahal, ia sendiri mengakui jika pada awalnya PSM bukanlah tim yang diunggulkan musim ini.

Sementara ini adalah musim pertama Tavares di Indonesia, kiprah bersama PSM adalah klub Asia kelima yang dilatih Tavares dalam kariernya. Sebelumnya, ia juga pernah melatih klub Al Hidd (2013-2014), New Radiant (2017-2018), Benfica de Macau (2018) dan Churchill Brothers (2019-2020)

Bisa jadi, pengalaman segudang Tavares di dunia kepelatihan menjadi modal penting di balik kesuksesannya bersama PSM. Meski usianya masih cukup muda untuk ukuran pelatih, yakni 42 tahun, portofolio kepelatihan Tavares sangat banyak. Ia telah mulai terjun menjadi pelatih pada tahun 2003, saat usianya baru menginjak sekitar 22 tahun.

Mengawali karier kepelatihan di klub kota kelahirannya, Proença-a-Nova U18, Tavares kemudian melanglang buana kemana-mana. Ia bahkan pernah pula menukangi tim papan atas Portugal seperti Benfica dab Sporting CP sebagai pelatih tim kelompok usia.

3. Tanpa Bermain di Kandangnya

Kendati pada akhirnya berhasil menjadi juara, musim 2022-2023 sebenarnya menjadi musim yang bisa dibilang apes bagi PSM. Bagaimana tidak, mereka harus rela tersingkir dari Makassar sepanjang musim.

PSM tidak bisa bermain di Makassar karena di sana memang tidak ada stadion yang memadai dan bisa digunakan. Sebelumnya, PSM biasa menggunakan Stadion Andi Mattalatta alias Stadion Mattoanging. Namun kini PSM berkandang di Stadion Gelora B.J. Habibie yang terletak di Parepare.

Stadion Mattoanging biasanya selalu memerah dan riuh oleh sorak-sorai suporter setiap kali PSM bertanding. Namun pemandangan itu tidak ada lagi sejak tahun 2020 lalu. Sebab, stadion tersebut dibongkar oleh pemerintah daerah setempat pada tahun 2020 lalu.

Pemerintah menjanjikan stadion baru akan dibangun di atas lahan bekas stadion lama. Namun, pembangunan tak kunjung dimulai karena ada persoalan hukum menyangkut status lahan. Dengan demikian, PSM dipastikan masih harus mengungsi hingga entah berapa tahun lagi.

Tidak bisa bermain di kandang aslinya tentu saja tidak mudah bagi sebuah klub, apalagi jika itu harus dilakoni sepanjang musim dan harus berlanjut hingga musim-musim berikutnya.

Masalah stadion di Makassar sebetulnya bukan cuma Stadion Mattoanging. Di sana ada pula Stadion Barombong yang pembangunannya sudah dimulai beberapa tahun lalu, namun malah berhenti di tengah jalan dan kini mangkrak tanpa ada kejelasan kelanjutan pembangunannya.

4. Mengandalkan Pemain Muda

Keberadaan Bernardo Tavares membuat sejumlah nama pemain muda mengorbit. PSM di bawah komando Tavares memang sangat mengandalkan tenaga pemain muda.

Tentu saja ada sejumlah pemain senior yang menghuni skuad PSM, misalnya Wiljan Pluim dan Rasyid Bakri. Namun, sederet pemain muda juga tampil menonjol hingga mereka menjadi primadona baru di sepak bola Indonesia.

Beberapa nama pemain muda cemerlang milik PSM yang jadi andalan pelatih Bernardo Tavares di antaranya adalah Muhammad Reza Pratama (22 tahun), Victor Dethan (18 tahun), Ananda Raehan (19 tahun), Dzaky Asraf (20 tahun), dan Ramadhan Sananta (20 tahun).

Beberapa pemain muda PSM juga bikin Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong kepincut. Misalnya Ramadhan Sananta, ia dipanggil ke skuad Garuda dan menjadi penyerang termuda di Timnas Indonesia.

5. Menunggak Gaji Pemain

Dihempas badai sebelum berlayar. Itulah ungkapan yang tepat bagi PSM di Liga 1 2022-2023. Belum juga kompetisi berjalan, PSM sudah diterpa masalah, yakni kasus penunggakan gaji pemain.

Kembali ke pertengahan tahun 2022 silam, klub-klub Liga 1 sedang mempersiapkan diri untuk memulai musim baru. Namun, PSM justru masih harus berkutat dengan masalah gaji sejumlah pemainnya yang belum dibayar.

Menunggak gaji pemain adalah masalah besar bagi sebuah klub. Konsekuensinya pun tidak main-main, yakni tidak bisa mengikuti kompetisi. Itulah yang dihadapi PSM. Dengan menunggak gaji, mereka terancam tidak bisa mengikuti kompetisi Liga 1 2022-2023.

Polemik penunggakan gaji pemain PSM bahkan masih berlangsung hanya hitungan hari sebelum Liga 1 2022-2023 dimulai. Saat itu, PSM disebut menjadi satu-satunya klub yang masih punya tunggakan gaji. Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) pun turun tangan untuk menangani kasus ini.

Seperti diwartakan Jawa Pos, APPI memastikan jika pemain yang gajinya ditunggak PSM jumlahnya ada belasan orang. Para pemain tersebut telah hengkang ke klub lain saat kasusnya menyeruak ke permukaan. Eks pemain asing PSM Anco Janssen bahkan sampai blak-blakan mengumbar masalah penunggakan gaji itu ke muka publik.

Akhirnya, PSM mampu melunasi tunggakan gaji dan bisa berkompetisi di Liga 1 2022-2023 hingga tuntas. Apa yang dicapai PSM menjadi bukti bahwa meski awalnya harus memulai kompetisi dengan masalah, namun pada akhirnya mereka mampu menjadi juara.

Sport Tourism, Target Baru Pariwisata Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini