Menjawab Tantangan Perubahan Iklim dengan Kendaraan Listrik

Menjawab Tantangan Perubahan Iklim dengan Kendaraan Listrik
info gambar utama

Iklim memiliki perbedaan makna dengan cuaca. Cuaca adalah peristiwa seperti hujan, angin, banjir, dan sebagainya. Sedangkan, iklim memiliki keterkaitan dengan kondisi suhu, kelembaban udara, atau pola hujan rata-rata pada tiap musim dalam jangka waktu tahunan. Tulisan ini menarasikan informasi atas concern terhadap perubahan iklim.

Iklim dapat mengalami perubahan (perubahan iklim) yang disebabkan oleh interaksi antara komponen dan faktor eksternal, seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor lain yang disebabkan oleh kegiatan manusia. Zaman sekarang, dunia dihadapkan dengan perubahan iklim yang semakin nyata.

Hal tersebut dapat memengaruhi keadaan lingkungan sekitar. Contoh kasus baru-baru ini adalah kasus perubahan iklim yang baru-baru ini terjadi di India, hal ini dikutip dari CNBC Indonesia. Gelombang panas menerpa negara tersebut mencapai suhu diatas rata-rata.

Kejadian tersebut terjadi pada Mei hingga April tahun 2022. Menurut pemerintah India, sejak Maret, suhu maksimum mencapai rata-rata 33,10 derajat celcius. Selanjutnya, di April suhu maksimal rata-rata mencapai 35.30 derajat celcius dan puncaknya pada Mei, yakni suhu rata-rata mencapai 50 derajat celcius.

Saat ini, para pemimpin dunia memikirkan berbagai strategi dalam menghadapi perubahan iklim dunia. Perubahan iklim memiliki berbagai penyebab, bisa saja terjadi akibat alam maupun ulah manusia. Emisi karbon dioksida menjadi salah satu penyebab munculnya perubahan iklim. Salah satu penyumbang emisi karbon adalah ulah manusia, seperti penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil.

Analisis dari lembaga Global Carbon Project yang dilansir oleh The Conversation menyebutkan, pada 2022 lalu, aktivitas manusia diperkirakan akan melepaskan emisi karbon dioksia sebesar 40,6 miliar ton. Angka ini menandakan bahwa bumi dalam batas amannya hanya sanggup menampung emisi sebanyak 380 miliar ton karbon dioksida pada beberapa tahun mendatang.

Baca juga: Mengenal FOLU Net Sink 2030, Program Atasi Emisi Karbon RI yang Didukung Berbagai Negara

Emisi karbon sangat berbahaya bagi lingkungan dan dapat menjadi penyebab beberapa kejadian yang nantinya akan menyebabkan perubahan iklim. Contohnya adalah efek rumah kaca dan pemanasan global. Efek rumah kaca merupakan istilah tentang panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Pemanasan global adalah peningkatan rata-rata temperatur atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi dan di troposfer yang dapat berkontribusi pada perubahan pola iklim global akibat efek rumah kaca.

Dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim sangat berbahaya bagi lingkungan maupun bagi kehidupan manusia. Beberapa dampak perubahan iklim antara lain: menurunnya kualitas air, berkurangnya kuantitas air akibat curah hujan yang terlalu tinggi, perubahan habitat flora dan fauna, punahnya spesies flora dan fauna akibat cepatnya perubahan iklim, penyebaran wabah penyakit sebagai akibat dari pemanasan bumi yang membuat virus-virus bisa hidup dan berkembang biak, dan lain-lain.

Berbagai negara sudah mulai menunjukkan upayanya dalam mengurangi emisi karbon. Indonesia menjadi salah satu negara yang mulai mengurangi tingkat emisi karbon untuk memecahkan masalah perubahan iklim ini. Melansir CNBC Indonesia, Indonesia melaporkan dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (NDCs) tentang peningkatan target pengurangan emisi yang semula berada di angka 29% menjadi 31%.

Kendaraan Berbahan Bakar Fosil Penyumbang Emisi Karbon
info gambar

Hal tersebut sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mendukung pengentasan masalah iklim sesuai dalam Perjanjian Paris. Indonesia menaruh perhatian kepada sektor transportasi dalam strategi dalam mitigasi perubahan iklim. Melansir CNBC Indonesia, sektor transportasi indonesia menghabiskan 44% konsumsi energi final nasional. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan suatu ekosistem untuk transportasi dengan prinsip yang berkelanjutan.

Contoh langkah nyata pemerintah dalam rangka menurunkan tingkat emisi karbon dengan mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk Transportasi Jalan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, ketahanan dan penghematan energi sektor transportasi. Peraturan tersebut juga diberlakukan untuk mencapai energi bersih, kualitas udara bersih dan ramah lingkungan, serta komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Indonesia Ekspor Mobil Listrik

Selain itu, pemerintah juga membangun ekosistem transportasi berkelanjutan diwujudkan dengan pengoperasian bus listrik di sejumlah daerah di Indonesia. Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta melalui Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Rendah Karbon Daerah yang berketahanan Iklim.

Melansir Otomotif Kompas, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Chaidir menjelaskan aturan tersebut menjelaskan soal Pergub DKI tersebut berisi tiga komitmen, "Pertama, implementasi 100 bus listrik pada rute Transjakarta sampai akhir 2022. Kedua, mengganti separuh bus Jakarta menjadi armada listrik secara bertahap sampai 2025. Ketiga, adalah mengganti 100 persen armada Bus Rapid Transit (BRT) dengan bus listrik pada 2030.”

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menyiapkan sejumlah bus listrik sebagai transportasi utama Transjakarta. Bahkan, sejak Maret 2022, Transjakarta telah mengoperasikan 30 unit bus listrik.

Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dilansir IDN Times menyebutkan, tercatat per November tahun 2022 sudah ada sekitar 33.810 unit kendaraan listrik di Indonesia yang meliputi kendaraan pribadi dan konvensional dengan rincian terdapat 7.679 unit mobil penumpang, 285 unit roda tiga, 25.782 unit roda dua, 58 unit bus, dan 6 unit mobil barang.

Pemerintah diharapkan terus berupaya membangun ekosistem kendaraan listrik ini supaya target pengurangan emisi karbon dapat dicapai. Hal tersebut harus didukung oleh berbagai pihak dan tentunya masyarakat. Sosialisasi juga harus digencarkan mengenai kendaraan listrik ini supaya transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik dapat terealisasikan dengan baik.

Referensi:

Apa Itu Perubahan Iklim, Penyebab, Dampak & Cara Mengatasinya. 2022. dari https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220704142800-37-352764/apa-itu-perubahan-iklim-penyebab-dampak-cara-mengatasinya.

Pep Canadell dkk. Jumlah emisi karbon tahun ini cetak rekor baru, tugas manusia semakin berat. 2022. dari https://theconversation.com/jumlah-emisi-karbon-tahun-ini-cetak-rekor-baru-tugas-manusia-semakin-berat-194828.

Shilvina Widi. Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Kendaraan Listrik. Data Indonesia. 2022. dari https://dataindonesia.id/kebijakan-regulasi/detail/perpres-nomor-55-tahun-2019-tentang-kendaraan-listrik.

Hasintya. Relasi Kendaraan Listrik dan Target Pengurangan Emisi RI. 2023. dari https://www.cnbcindonesia.com/opini/20230222153909-14-416073/relasi-kendaraan-listrik-dan-target-pengurangan-emisi-ri/.

Janlika Putri Indah Sari. Kaleidoskop Otomotif 2022: Jibaku Bus Listrik di Indonesia Selama 2022. 2022. dari https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/28/082200415/kaleidoskop-otomotif-2022--jibaku-bus-listrik-di-indonesia-selama-2022?page=all.

Ilham Giovani. Penasaran Sudah Berapa Jumlah Kendaraan Listrik di RI? Ini Datanya. 2022. dari https://www.idntimes.com/automotive/car/ilh-1665114296-ogx/penasaran-sudah-berapa-jumlah-kendaraan-listrik-di-ri-ini-datanya?page=all.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini