Pelajari 8 Faktor yang Dapat Membatasi Efisiensi Produksi Pabrik

Pelajari 8 Faktor yang Dapat Membatasi Efisiensi Produksi Pabrik
info gambar utama

Industri manufaktur mengambil peran penting dalam perputaran roda ekonomi. Sektor tersebut membantu pertumbuhan ekonomi, produktivitas, serta mengangkat rakyat dari kemiskinan.

Di Indonesia, manufaktur menjadi salah satu kontributor terbesar dalam perekonomian. Pada periode Januari hingga September 2022, dilansir dari data Kementerian Perindustrian RI menyebut bahwa investasi sektor manufaktur naik 54% dari periode sebelumnya menjadi Rp365 triliun.

Perusahaan manufaktur sendiri menemui sejumlah tantangan. Terlebih lagi, adanya pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 sudah mempengaruhi penurunan kinerja industri tersebut di seluruh dunia. Penurunan ini disebabkan oleh inflasi ekonomi, mahalnya ongkos bahan baku, hingga kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Adapun, berikut adalah sejumlah tantangan yang saat ini dihadapi perusahaan manufaktur.

Perubahan Harga Bahan Baku

Bahan baku, yang menjadi tulang punggung dalam rantai pasokan, bisa mengalami perubahan harga dalam waktu singkat. Fluktuasi ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan permintaan dan penawaran global hingga kejadian di luar dugaan.

Dalam suasana yang serba dinamis ini, perubahan harga bahan baku bisa berdampak signifikan pada pengeluaran perusahaan manufaktur yang harus bisa beradaptasi.

Baca juga: Sektor Manufaktur Indonesia Terus Ekspansi, Pelaku Industri Optimistis

Kendala pada Supply Chain

Rantai pasok memiliki peran krusial dalam dunia manufaktur. Namun, saat terjadi kendala di dalamnya, seperti keterlambatan pengadaan komponen kunci, dampaknya bisa merambat ke seluruh proses produksi.

Untuk mengatasi tantangan ini, solusi modern hadir dalam bentuk software manufaktur. Perangkat tersebut dapat membantu dalam pengelolaan bahan baku dan memastikan pesanan bahan cepat dan akurat.

Manajemen Inventaris yang Kurang Efisien

Produksi Pabrik | Foto: leapfactor.io
info gambar

Perkiraan stok barang menjadi faktor yang tak boleh dianggap remeh dalam operasional erusahaan. Kesalahan dalam melakukan forecasting dapat menjadi ancaman serius, mengakibatkan risiko kekurangan atau kelebihan produksi yang dapat merugikan bisnis.

Untuk menghadapi tantangan ini, perusahaan dapat memanfaatkan software inventaris. Dengan teknologi ini, proses forecasting demand dapat dilakukan secara otomatis, menghindari kesalahan manusia dan memastikan data yang akurat.

Dengan demikian, perusahaan dapat mengambil keputusan yang cerdas dan responsif, serta menjaga keseimbangan stok barang yang optimal untuk menghadapi dinamika pasar yang selalu berubah.

SDM yang Tidak Kompeten

Pentingnya staf yang berpengetahuan dalam bidang produksi sangat krusial bagi produktivitas perusahaan. Selain itu, melibatkan pemangku kepentingan kunci dalam pelatihan proses baru bisa menjadi solusi yang efektif.

Dengan demikian, karyawan akan merasa lebih terhubung dengan pekerjaan mereka, termotivasi untuk bekerja dengan baik, dan meningkatkan lingkungan kerja di sekitar mereka.

Namun, melatih karyawan bisa menjadi tantangan, maka gunakanlah sistem Human Resource Management (HRM) yang efektif. Jika perlu, layanan pelatihan eksternal dapat membantu mengatasi kendala ini.

Kesulitan Mencari Pelanggan

Pelanggan adalah kunci sukses dalam bisnis manufaktur. Namun, bagi perusahaan berskala kecil dengan anggaran terbatas, menarik pelanggan bisa menjadi tantangan.

Sebuah penelitian dari Profitwell bahkan menunjukkan bahwa biaya untuk mendapatkan pelanggan baru telah meningkat hampir 60% dalam beberapa tahun terakhir

Perusahaan dapat mengatasi batasan ini dengan strategi yang cerdas. Dengan meningkatkan kesadaran merek dan menggali berbagai opsi penjualan yang kreatif, perusahaan manufaktur berskala kecil bisa meraih kesuksesan yang menggiurkan.

Proses Produksi yang Tidak Berkelanjutan

Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki proses berkelanjutan akan menghasilkan limbah yang merugikan dalam setiap tahapan produksi.

Menggunakan metode manufaktur yang berkelanjutan bukan hanya untuk kebaikan lingkungan, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi produksi dan menghemat biaya dalam jangka panjang.

Sejumlah praktik manufaktur yang dapat membantu perusahaan menuju keberlanjutan – kaizen dan 5S. Melalui metode ini, Kawan dapat mengurangi limbah dan menciptakan jalur produksi yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih produktif.

Tingginya Downtime dan Kesenjangan Jadwal

Meski downtime yang direncanakan memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan manufaktur, nyatanya downtime selalu memakan banyak anggaran.

Downtime pada otomasi bisa merusak produksi, efisiensi, dan mengurangi kapasitas penuh jalur otomatis yang seharusnya beroperasi tanpa hambatan.

Untuk menghadapi tantangan ini, perusahaan dapat memanfaatkan sistem ERP (Enterprise Resource Planning), seperti Odoo.

ERP dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi dengan mengurangi downtime yang tidak terencana dan memastikan peralatan tetap berjalan dengan baik.

Dengan sistem ERP, produsen bisa merencanakan jadwal perawatan, mengalokasikan sumber daya, mengelola stok, memantau kepatuhan, serta menganalisis data untuk meningkatkan jadwal perawatan secara optimal.

Buruknya Pemeliharaan Mesin

Yang terakhir, adalah buruknya kondisi mesin dan peralatan di perusahaan manufaktur. Kondisi tersebut berdampak pada efisiensi operasional perusahaan. Dengan merawat dan menjaga peralatan dengan baik, mesin akan tetap berjalan lancar.

Jika ada tanda-tanda seperti penggunaan energi berlebih, penurunan kecepatan operasional, atau cacat terlihat, pertimbangkan merekondisi atau memperbaiki peralatan.

Dengan mengganti bagian aus dan membersihkan debu, atau serpihan logam, peralatan yang telah direkondisi akan memiliki umur yang lebih panjang.

Terkadang, lebih ekonomis untuk mengganti peralatan daripada memperbaiki atau merekondisi. Oleh karena itu, penting untuk membeli peralatan baru atau bekas dari supplier tepercaya yang memberikan garansi kualitas.

Pemaparan di atas menggambarkan bahwa manufaktur memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, perusahaan manufaktur dihadapkan pada sejumlah tantangan.

Tantangan yang dihadapi meliput fluktuasi harga bahan baku, ketidakefisienan inventaris dan sumber daya manusa, serta sulitnya mencari pelanggan. Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan dapat memanfaatkan solusi modern seperti software manufaktur, software inventory, serta sistem Human Resource Management (HRM) yang efektif. Selain itu, strategi yang cerdas dalam meningkatkan brand awareness dan menggali berbagai opsi penjualan yang kreatif.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SL
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini