Kaya akan Buah-buahan Nusantara, Indonesia Harus Kurangi Impor!

Kaya akan Buah-buahan Nusantara, Indonesia Harus Kurangi Impor!
info gambar utama

Indonesia saat ini tengah berupaya menghentikan ketergantungan impor, salah satunya untuk komoditas buah-buahan. Pemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memaparkan bahwa tahun 2004 silam impor buah masih sebanyak 50 ribu ton, berbeda dengan saat ini yang sudah mencapai 1 juta ton.

Saya dulu jadi anggota DPR tahun 2004, kita itu impor buah cuma 50 ribu ton, sekarang mau 1 juta ton, mau diterusin?” Ungkap Menteri Zulhas, dilansir dari CNBC Indonesia, Jumat (9/6/2023).

Oleh karena itu, pihaknya berapi-api agar importasi mulai ditata kembali supaya Indonesia tidak menjadi negara yang bergantung pada impor.

Menurutnya, Indonesia sudah kaya akan buah-buahan seperti jambu kristal, buah naga, salak, duku, alpukat, nanas, pisang, hingga rambutan yang terdiri dari beragam varietas. Apabila terus dibanjiri impor, Indonesia disebut dapat kehilangan petani-petani buah dalam negeri.

Asal-usul Nanas Madu Pemalang, Buah Ikon Kabupaten yang Ditanam dari Ketidaksengajaan

Tingkatkan konsumsi buah Nusantara

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunukkan produksi buah-buahan nusantara terus mengalami peningkatan. Pada 2021 mencapai 25,96 juta ton atau mengalami peningkatan 5,4 persen dibandingkan produksi 2020 sejumlah 24,63 juta ton.

Adapun komoditas dengan jumlah produksi terbesar adalah pisang (8,74 juta ton), nanas (2,89 juta ton), mangga (2,84 juta ton), jeruk siam (2,4 juta ton), dan durian (1,3 juta ton).

Kenaikan produksi buah lokal memberikan peluang untuk peningkatan ekspor dan juga substitusi impor. Terlebih lagi sejak pandemi COVID-19, permintaan masyarakat akan buah lokal juga meingkat. Situasi itu akan mendorong petani lebih semangat berbudidaya.

Meski terjadi peningkatan, rata-rata konsumsi masyarakat hanya 54,09 persen dari batas minimal angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni sebesar 81,14 gram/kapita/hari pada 2021.

Pemerintah sendiri telah berupaya untuk mendorong peningkatan konsumsi buah nusantara melalui perhelatan Gelar Buah Nusantara (GBN) oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI yang berlangsung setiap tahun.

Acara ini harapannya dapat terus mengampanyekan peningkatan konsumsi dan kecintaan terhadap buah nusantara, meningkatkan agribisnis dan pendapatan petani buah, hingga menjadikannya sebagai pemain utama ekspor buah lokal.

Mangga Gedong Gincu, Buah Andalan Sumedang yang Merambah Rusia dan Kini Menuju Jepang

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini