Keunikan Masjid Bawah Tanah dari Mojokerto untuk Mengingat Kematian

Keunikan Masjid Bawah Tanah dari Mojokerto untuk Mengingat Kematian
info gambar utama

Pondok Pesantren Mayangkoro di Desa Pekukuhan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur memiliki masjid yang lokasinya berada di dalam tanah. Pada hari-hari tertentu, masjid ini selalu didatangi banyak orang.

Dimuat Indozone, Masjid Goa Muhammad sudah berdiri sejak 1995. Masjid ini dibangun oleh Imam Malik bersama para santrinya. Pasalnya area ini dahulunya adalah padepokan bernama Mayangkoro.

Keindahan Masjid Al Alam, Karya Megah yang Terapung di Teluk Kendari

Nama Muhammad sendiri diambil sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Masjid yang berada tepat di bawah Masjid Agung Wisnu Manunggal ini mampu menampung sampai 50 jemaah.

Agar bisa sampai ke tempat ini, wisatawan perlu melewati gapura sebelah timur Masjid Wisnu Manunggal, kemudian melewati lorong panjang yang hanya cukup untuk satu orang. Sesampainya di sana, wisatawan akan disambut dengan suasana sunyi, tenang dan gelap.

Beberapa ruangan

Masjid tersebut mempunyai beberapa ruangan mulai dari tempat salat, ruang semedi, dan ruangan untuk gemblengan yang dilakukan Kiai Abdul Malik kepada murid-muridnya. Selain itu, di dalam masjid terdapat juga dua buah sendang atau mata air.

“Usai digembleng, para santri Kiai Abdul Malik biasanya juga dimandikan di salah satu sendang ini,” tutur Toha, santri Kiai Abdul Malik menukil dari Merdeka.

Mata air yang dipercaya memiliki keistimewaan ini banyak banyak dipakai oleh pengunjung untuk mandi atau membawa pulang. Selain air sendang, banyak yang meyakini bahwa berdoa atau bernazar di masjid dalam tanah itu akan mudah dikabulkan.

Wisata Religi di Masjid Kasunyatan: Hadiah Sultan untuk Para Ulama Banten

Walau begitu, Kiai Abdul Malik menyatakan bahwa doa yang dikabulkan atau tidak tergantung manusia yang memanjatkan. Jika dirinya memiliki niat yang tulus, pasti keinginannya akan terkabul.

“Di samping itu, karena berada di dalam tanah dan tempatnya sangat tenang, tentu orang akan mudah berkonsentrasi untuk melakukan doa atau permohonan kepada Allah SWT. Mungkin karena itulah maka banyak keinginan pada pendatang yang dikabulkan usai berdoa di masjid ini,” ujar Kiai tersebut.

Mengingat kematian

Hal yang membuat masjid ini mempunyai tantangan tersendiri karena tidak adanya denah lokasi. Hal ini membuat para pengunjung berpotensi tersesat dan tidak bisa keluar. Pasalnya selain gelap gulita di dalamnya terdapat lorong lorong yang membingungkan.

Kiai Abdul Malik menjelaskan bahwa tujuannya membangun masjid dalam tanah adalah untuk tempat beribadah yang nyaman dan jauh dari kebisingan dunia luar. Selain itu, pembangunan masjid juga bertujuan untuk mengingatkan manusia akan kematian.

“Saat memasuki masjid, pengunjung diharapkan berpikir tentang hari kematiannya, bagaimana suatu hari nanti yang bersangkutan terkubur dalam tanah,” paparnya.

Keunikan Masjid dengan Bentuk Kubah Berbentuk Kupiah Tradisional di Aceh

Hal yang hebat adalah masjid ini dibangun tidak menggunakan penyangga beton untuk menopang bangunan yang berada di atasnya. Meki demikian, bangunan masjid bawah tanah ini cukup kuat dan terbebas dari longsor atau ambles.

“Saya tidak memiliki ilmu apa-apa atau semacam kesaktian yang sering dibilang orang-orang terhadap diri saya. Semua itu merupakan barokah dari Allah SWT,” ungkapnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini