Minta Akses Internet Dimatikan, Akankah Wisata Baduy Tetap Ramai?

Minta Akses Internet Dimatikan, Akankah Wisata Baduy Tetap Ramai?
info gambar utama

Masyarakat Baduy menginginkan agar wilayah tempat tinggal mereka bebas dari internet. Masa depan pariwisata di sana pun menjadi pembicaraan.

Seperti diketahui, masyarakat adat Baduy meminta pemerintah menghilangkan sinyal internet di wilayah tempat mereka tinggal, yakni di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Permintaan itu disampaikan kepada Bupati Lebak melalui surat yang ditandatangani oleh Kepala Desa Kanekes, Saija.

Dalam surat tersebut, diketahui ada dua hal yang menjadi permohonan mereka. Pertama, sinyal internet dihapus atau pemancar sinyal (tower) agar tidak diarahkan ke wilayah Baduy. Kedua, aplikasi, program dan konten negatif di internet yang dapat mempengaruhi moral dan akhlak masyarakat agar ditutup.

Permintaan itu tentu tidak sembarangan dilayangkan. Maklum saja, orang Baduy adalah masyarakat adat yang sangat berpegang teguh terhadap nilai dan budaya tradisionalnya. Masyarakat Baduy khususnya Baduy Dalam juga terbiasa untuk menjaga jarak dengan budaya dari luar komunitasnya.

Sebelum secara resmi melayangkan surat kepada pemerintah, masyarakat Baduy pun telah melakukan musyawarah antara para Barisan Kolot. Artinya, permintaan agar dihilangkannya sinyal internet sudah melalui pertimbangan yang matang.

Apa yang diinginkan masyarakat Baduy juga sudah direspons oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak menyatakan jika pihaknya tidak mempermasalahkan permintaan tersebut.

"Kita tidak mempermasalahkan keputusan lembaga adat untuk menghapuskan sinyal di kawasan Badui itu," kata Kepala Disbudpar Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin seperti diwartakan ANTARA.

Mengenal Tradisi Kawalu, Lebaran Orang Baduy yang Wisatawan Dilarang Masuk

Diprediksi Tetap Ramai Wisatawan

Ada satu hal yang menjadi pembicaraan di tengah ramainya kabar permintaan penghapusan sinyal internet ini, yakni akankah daerah tempat tinggal masyarakat Baduy tetap ramai dikunjungi wisatawan?

Meski menjaga jarak dari budaya luar, masyarakat Baduy sebenarnya tidak sepenuhnya menutup diri, terutama Baduy Luar. Buktinya, wilayah tempat tinggal mereka menjadi destinasi wisata budaya yang bisa dikunjungi.

Disbudpar Lebak tidak risau kunjungan wisatawan akan menurun jika sinyal internet benar-benar dihilangkan dari wilayah masyarakat Baduy. Sebaliknya, hal itu justru dianggap akan jadi keunikan tersendiri.

"Kami meyakini itu nantinya membuat penasaran orang. Dan itu bisa berdampak positif untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Badui," kata Imam Rismahayadin.

Selama ini, budaya masyarakat Baduy memang menjadi daya tarik wisata. Bahkan wisatawan yang datang bisa didampingi oleh pemandu yang tak lain adalah orang Baduy sendiri.

Mengenal Rumah Sulah Nyanda, Rumah Adat dari Suku Baduy



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

AR
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini