Penyebab Kematian di Pantai Ternyata Bukan karena Ratu Kidul, Lalu Apa?

Penyebab Kematian di Pantai Ternyata Bukan karena Ratu Kidul, Lalu Apa?
info gambar utama

Di Pulau Jawa, sosok Ratu Kidul yang dikenal sebagai penguasa Pantai Selatan selalu menjadi kambing hitam dalam tenggelamnya para wisatawan. Demi menjaga keselamatan warga, masyarakat kerap memberikan sesajen serta ritual untuk Sang Ratu.

Selain itu bila wisatawan ingin melancong ke Pantai Parangtritis, Yogyakarta ada peringatan untuk tidak memakai baju warna hijau. Karena bila memakai pakaian tersebut akan mengundang Ratu Kidul untuk menarik wisatawan ke dalam laut.

Pantai Melasti Bali, Surga Biru di Tengah Bukit Kapur

Padahal secara ilmiah, tenggelamnya para wisatawan tersebut tidaklah karena sosok mistik ini. Tetapi karena sebuah fenomena bernama rip current. Situasi itu ketika arus laut menyeret korban ke tengah lautan.

“Secara ilmiah, rip current adalah arus balik yang terkonsentrasi pada sebuah jalur sempit yang memecah zona empasan gelombang hingga melewati batas zona gelombang pecah,” terang Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono yang dimuat Kompas.

Tanda munculnya rip current

Daryono menjelaskan secara fisis, rip current terbentuk saat gelombang laut datang dan memukul garis pantai yang terbentuk teluk atau cekungan. Karena itu dirinya menghimbau kepada pengunjung pantai agar berhati-hati saat garis pantai berbentuk cekungan.

“Tak ada waktu pasti terkait kapan munculnya arus balik laut, sebab bisa terjadi sewaktu-waktu, selama ada angin topan yang membangkitkan ombak,” papar Daryono.

Upaya Pelestarian Pantai di Padang Indonesia

Daryono menjelaskan ada sedikit tips yakni harus memperhatikan permukaan laut. Saat laut cenderung lebih tenang daripada gelombang di sekitarnya yang menuju pantai tentunya para wisatawan harus waspada.

“Perhatikan buih ombak yang datang, bila ada celah di antara buih-buih gelombang itu, maka kemungkinan di sekitar area itu sedang terjadi rip current,” terangnya.

Mitigasi rip current

Dinukil dari The Conservation, ada beberapa cara untuk melakukan mitigasi agar terhindar dari bencana rip current. Hal yang pertama adalah bertanya lokasi aman untuk berenang kepada para penjaga pantai.

Bila wisatawan sudah terjeblos ke dalam rip current, jangan melawan arus ke pantai dengan berenang sekuat tenaga. Karena arus balik punya kecepatan tinggi hingga 0,5 - 2 meter per detik yang membuat perenang profesional pun akan kesulitan.

Angel's Billabong, Surga Tersembunyi Di Nusa Penida Bali

Cara yang paling baik untuk menghadapi rip current adalah dengan tidak melawannya. Supaya tidak terseret arus balik, sebaliknya wisatawan berenang membentuk huruf L, berenang sejajar terlebih dengan garis pantai agar menjauhi lokasi rip current.

Selain itu juga saat musim liburan, pemerintah daerah bisa memperingatkan mengenai arus balik pada wisatawan. Peringatan ini juga berlaku bagi warga setempat dan komunitas yang sering melakukan ritual budaya di pantai.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini