EQ vs IQ, Mana yang Lebih Penting?

EQ vs IQ, Mana yang Lebih Penting?
info gambar utama

Kecerdasan manusia sangat kompleks. Selama berabad-abad, para peneliti dan filsuf telah berusaha untuk mendefinisikannya. Di era modern, para peneliti mengandalkan tes Intelligence Quotient (IQ) untuk mengukur apa yang diketahui orang dan seberapa cepat mereka dapat memecahkan masalah menggunakan penalaran.

Tetapi tes IQ saja tidak harus memperhitungkan seluruh kemampuan berpikir manusia. Tes IQ juga tidak selalu memprediksi kesuksesan di sekolah, kehidupan, atau bisnis. Jadi, dalam beberapa dekade terakhir, para peneliti telah memperluas definisi kecerdasan untuk memasukkan serangkaian keterampilan yang lebih luas.

Dalam 20 tahun terakhir, konsep Kecerdasan Emosional (EI) telah muncul sebagai cara untuk menggambarkan seperangkat keterampilan berpikir lainnya. Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan Kawan untuk mengenali dan mengatur emosi, dan menggunakan kesadaran sosial dalam pemecahan masalah.

Baca juga : Pertukaran Mahasiswa IISMA Co-Funding Sudah Dibuka, Tertarik Ikut?

Bersama-sama, tes IQ dan tes EQ dapat memberi peneliti mengenai gambaran yang lebih lengkap tentang kecerdasan manusia. Yuk, kita lihat bagaimana perbedaan IQ dan EQ, bagaimana mengukur keduanya, manfaat dari keduanya, dan indikator mana yang lebih penting?

IQ VS EQ | Foto: d'fun Station
info gambar

Sekilas Pemahaman Soal IQ dan EQ

Dilansir dari healthline.com, IQ (Intelligence Quotient ) mengacu pada kemampuan kognitif dan kecerdasan intelektual seseorang. Biasanya diukur melalui tes IQ standar yang dirancang untuk mengukur berbagai aspek kognitif, seperti pemecahan masalah, penalaran logis, pemahaman ide-ide abstrak, penggunaan bahasa, pemahaman verbal, pemahaman angka, dan keterampilan spasial. Skor IQ umumnya dinyatakan dalam bentuk persentil, dengan rata-rata skor IQ populasi umum adalah 100. Skor di atas 100 dianggap di atas rata-rata dan skor di bawah 100 dianggap di bawah rata-rata.

Baca juga: Yuk! Tambah Pengetahuan dengan Baca 4 Buku Fiksi Sejarah Indonesia

Sedangkan, EQ (Emotional Quotient) mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami, mengelola, dan mengungkapkan emosi secara sehat dan efektif. EQ melibatkan kecerdasan emosional, yaitu kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi sendiri dan orang lain, mengelola emosi dengan baik, mengendalikan perasaan dan perilaku, berempati pada orang lain, berkomunikasi secara efektif, memotivasi diri sendiri, membangun hubungan yang sehat, dan memecahkan konflik dengan baik. EQ penting dalam hubungan sosial, kepemimpinan, dan kesejahteraan emosional secara umum.

Meskipun IQ dan EQ berbeda dalam fokus dan aspek yang diukur, keduanya penting dalam kehidupan seseorang. IQ dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam pemecahan masalah, pemahaman konseptual, dan kinerja akademik.

Sementara EQ dapat mempengaruhi hubungan interpersonal, keterampilan kepemimpinan, dan keberhasilan emosional secara umum. Baik IQ maupun EQ dapat dikembangkan dan ditingkatkan melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman hidup.

Perbedaan dalam Mengukur IQ dan EQ

Pengukuran IQ biasanya dilakukan melalui tes IQ standar yang dirancang secara khusus untuk mengukur kecerdasan intelektual seseorang. Diakses dari verywellmind.com, beberapa tes IQ yang tesedia adalah tes Stanford-Binet, tes Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS), dan tes Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC). Sangat dianjutkan untuk memlih tes yang sesuai dengan kelompok usia dan tujuan pengukuran individu.

Tes IQ juga biasanya terdiri dari berbagai bagian yang mengukur berbagai aspek kognitif, seperti penalaran logis, pemahaman verbal, pemahaman angka, pemecahan masalah, dan keterampilan spasial. Tes ini dapat terdiri dari soal pilihan ganda, pertanyaan verbal, permainan puzzle, dan tugas visual.

Sementara, pengukuran EQ (Emotional Quotient) lebih subjektif daripada pengukuran IQ dan tidak ada tes standar yang secara universal diakui untuk mengukur EQ dengan presisi. Namun, ada beberapa metode dan pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur atau mengevaluasi EQ seseorang. Misalnya, Mayer-Salovey-Caruso Emotional Intelligence Test (MSCEIT), Emotional Quotient Inventory (EQ-i), dan Genos Emotional Intelligence Inventory.

Mana yang Lebih Penting?

Kedua IQ dan EQ memiliki peran penting dalam kehidupan seseorang, dan keduanya memiliki dampak yang berbeda dalam berbagai konteks. Tidak ada satu yang secara mutlak lebih penting daripada yang lain, karena keduanya saling melengkapi dan mempengaruhi kesuksesan dan kesejahteraan seseorang secara keseluruhan.

IQ yang tinggi sering kali dihubungkan dengan keberhasilan akademik, pemecahan masalah logis, dan keterampilan analitis. IQ yang baik dapat membantu seseorang dalam menguasai materi pelajaran, menghadapi tantangan intelektual, dan meraih keunggulan dalam pekerjaan yang membutuhkan pemikiran kritis.

Di sisi lain, EQ yang tinggi melibatkan kemampuan untuk memahami, mengelola, dan mengungkapkan emosi dengan baik. Dilansir dari healthline.com, EQ yang kuat memungkinkan seseorang untuk membangun hubungan sosial yang sehat, memecahkan konflik, berkomunikasi dengan efektif, dan berempati terhadap perasaan orang lain. Kemampuan ini sangat penting dalam situasi interpersonal, kepemimpinan, dan kehidupan pribadi yang membutuhkan keseimbangan emosional.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini