Jelajahi Kota Paris, Permukiman Mewah Pertama yang Berdiri di Kota Bogor

Jelajahi Kota Paris, Permukiman Mewah Pertama yang Berdiri di Kota Bogor
info gambar utama

De Staate van Parijs atau Kota Paris merupakan pemukiman elite pertama yang di Kota Bogor. Permukiman Kota Paris ini mulai dibangun pada tahun 1918 pada masa pemerintahan kolonial Belanda.

Arsitek kenamaan Hindia Belanda, Thomas Karsten dipercaya sebagai perancangnya. Rumah-rumah di Kota Paris ini semula dibangun dengan konsep arsitektur indies yang dipadukan dengan gaya Eropa.

Rumah di pemukiman elit ini menyesuaikan dengan kondisi tropis setempat. Jumlahnya pun hanya 46 rumah, baik tunggal maupun couple. Tetapi kini, satu per satu bangunan elite tersebut menghilang dan berubah wujud.

Ribuan Rumah Akan Dibangun untuk Pejuang Eks Timor Timur di Kupang

Bangunan lawas diganti atau direnovasi sesuai selera dan kondisi penghuni baru. Ruang terbuka hijau dan pohon-pohon besar yang terlihat di foto-foto tempo dulu kini telah hilang, berganti permukiman padat penduduk.

“Bertambahnya jumlah penduduk di tengah rencana penataan kota yang belum matang membuat kawasan permukiman Kota Paris Bogor kehilangan keasriannya. Kawasan yang dulu bernama De Staate van Parijs ini menjadi kumuh,” tulis Ratih Prahesti Sudharsono dalam De Staate van Parijs Kini Tak Elok yang dimuat Kompas.

Ingatan keindahan

Ilustrasi Perumahan Elite Bogor/Flickr/Anton Ardyanto
info gambar

Rio Saputra Hindarsin adalah salah satu sedikit warga yang telah tinggal lama di Kota Paris. Dirinya telah bermukim di sana pada tahun 1964, karena orang tuanya mendapat hak tinggal di salah satu rumah peninggalan Belanda di situ.

Rio masih mengingat bagaimana Sungai Cidepit yang lumayan lebar dan dalam sehingga bisa membuat orang berkano untuk melayarinya. Sungai itu dibayangkan oleh Rio seperti Sungai Rhine di Paris Prancis.

“Angsa-angsa berbulu putih dan hitam juga ada, selain tanaman-tanaman bunga-bungaan. Itu sebabnya kawasan perumahan ini diberi nama De Staate van Parijs,” ucapnya.

Bagaimana Perkembangan Program Sejuta Rumah PUPR?

Salah seorang tamunya dari Belanda juga mengenang bahwa Kota Paris sangat berubah. Dahulunya lingkungan perumahan itu sangat indah dengan panorama Gunung Salak, Sungai Cidepit yang dalam dan berair jernih.

“Waktu dulu, pagi-pagi di sini sangat dingin. Kami harus pakai baju hangat atau sweater setiap pagi,” kata Rio.

Dibangun untuk pejabat

Ilustrasi perumahan elite Bogor/Anton Ardyanto/Flickr
info gambar

Dewi Djukardi dari Roemah Kahoeripan, lembaga nirlaba yang bergerak untuk pelestarian dan penelitian cagar budaya menceritakan bahwa permukiman Kota Paris dibangun oleh Pemerintah Belanda khusus untuk kalangan gemeente atau pejabat sipil.

Permukiman ini dibangun juga untuk mengeksploitasi keindahan alam di lokasi tersebut, rumah atau vila dibangun bergaya indies dengan teras-teras untuk menikmati alam dari rumah, dan juga ada kolam renangnya.

Unik! Berikut 6 Rumah Anti Mainstream Karya Arsitek Indonesia

Kolam renang memang menjadi ikon Kota Paris pada masanya. Rio masih ingat bagaimana dirinya menikmati berenang di kolam renang Pemandangan. Tetapi hampir 10 tahun, kolam renang itu tak beroperasi.

“Long-long ago banget, saya sering berenang di situ. Pemandangan indah perpaduan bentangan panorama Gunung Salak dengan Sungai Cisadane dan tebing atau lembah sungai itu,” katanya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini