Porang Lokal Indonesia Semakin Diminati di Arab Saudi

Porang Lokal Indonesia Semakin Diminati di Arab Saudi
info gambar utama

Porang, juga dikenal sebagai Amorphophallus muelleri, adalah tanaman herbal yang dapat tumbuh hingga setinggi 1,5 meter. Tanaman bahan pangan ini kerap dimanfaatkan sebagai bahan tepung yang nantinya bisa diolah untuk berbagai jenis makanan.

Selain itu, porang juga jadi bahan baku untuk industri seperti kosmetik, lem, hingga untuk menjernihkan air. Tanaman porang lokal pun semakin diminati di pasar Arab Saudi. Hal ini juga seiring dengan meningkatnya minat untuk membangun gaya hidup sehat.

Pusat produksi porang di Indonesia sendiri berpusat di di Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Sumatra, serta pusat pengolahan tepung porang terdapat di Madiun, Bandung, Pasuruan, Wonogiri, dan Maros.

Beberapa waktu yang lalu, Pemerintah Indonesia melalui Atase Perdagangan Riyadh melakukan pertemuan dengan Abdul Hamid Trading Company (AHTC), salah satu importir di Arab Saudi, untuk memperkenalkan porang Indonesia.

Mengutip dari Kemendag, pertemuan antara Atase Perdagangan Riyadh, Gunawan, dan pemilik AHTC, Mohammad Omar, berlangsung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh pada tanggal 12 Juni.

Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, menyambut baik permintaan produk porang dari AHTC dan melihatnya sebagai peluang untuk memasarkan produk porang Indonesia di Arab Saudi.

Tanaman Hotong, Panganan Lokal Simbol Jati Diri Masyarakat Pulau Buru

Pilihan untuk produk pangan rendah gula

Atase Perdagangan Riyadh, Gunawan, menyatakan bahwa peluang promosi produk porang Indonesia yang lebih intensif di pasar Arab Saudi merupakan tindak lanjut dari kampanye yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi terkait gaya hidup sehat dan konsumsi makanan rendah gula.

Arab Saudi telah mengimpor produk porang dan turunannya dengan kode HS 071440 senilai 2 juta dolar AS pada tahun 2021, 1,91 juta dolar AS pada tahun 2020, 1,46 juta dolar AS pada tahun 2019, dan 1,46 juta dolar AS pada tahun 2018. Beberapa negara pengimpor porang Arab Saudi antara lain Tiongkok, Mesir, Bangladesh, India, Sri Lanka, dan Pakistan.

Sementara itu, Indonesia telah mengekspor produk porang dalam bentuk segar, dingin, beku, atau kering senilai 3,06 juta dolar AS pada tahun 2018, 3,53 juta dolar AS pada tahun 2019, 3,07 juta dolar AS pada tahun 2020, 3,37 juta dolar AS pada tahun 2021, dan hingga akhir tahun 2022 senilai 1,39 juta dolar AS. Lima negara tujuan ekspor produk porang Indonesia adalah Malaysia, Thailand, Belanda, Tiongkok, dan Jepang.

Pemerintah Arab Saudi saat ini sangat peduli dengan kesehatan masyarakatnya, terutama karena adanya peningkatan kasus diabetes. Mereka berusaha memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat dan mengurangi konsumsi gula. Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan pajak impor hingga 50 persen untuk produk impor, terutama produk yang tinggi kandungan gula.

Manusia Hanya Konsumsi 0,1 Persen dari Seluruh Tanaman Bumi yang Bisa Dimakan, Kenapa?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini