Lahir dari Kegigihan Perantau Tegal, Warteg Kini Bersiap Go International

Lahir dari Kegigihan Perantau Tegal, Warteg Kini Bersiap Go International
info gambar utama

Warung Tegal alias warteg tentu tidak asing bagi masyarakat perkotaan Indonesia. Nantinya, masyarakat mancanegara pun bisa ikut menikmati santapan ala warteg.

Warteg yang tersebar di berbagai sudut kota menjadi andalan bagi masyarakat yang perlu mengisi perut saat lapar. Tinggal datang ke warteg, seporsi makanan langsung tersaji, baik untuk dimakan di tempat atau dibawa pulang.

Tak heran apabila warteg begitu diandalkan banyak orang. Mudah ditemui, harganya murah, dan menunya yang beragam dengan rasa yang mudah diterima lidah orang Indonesia agaknya menjadi hal yang membuat warteg seakan tak pernah sepi pelanggan.

Sesuai namanya, warteg adalah warung makan uang didirikan dan dikelola oleh para perantau dari Tegal, Jawa Tengah. Bagi perantau Tegal, warteg adalah bisnis yang berperan besar dalam membuat mereka berdaya secara ekonomi.

Penelitian Nur Ali Hidayatulloh dan Rakhmat Hidayat dari Universitas Negeri Jakarta yang dipublikasikan Jurnal Kependudukan Indonesia membuktikan hal itu. Di Jakarta, para pedagang warteg bermigrasi dari Tegal sejak berdekade-dekade lalu dengan motivasi untuk mencari nafkah.

Setelah menjalankan warteg, para migran Tegal kemudian melakukan remitansi, yakni pengiriman uang kepada sanak keluarga yang ditinggalkan di kampung halaman. Tentu saja, uang tersebut diperoleh dari bisnis warteg yang mereka geluti.

Kini setelah menjamur dan begitu terkenal di berbagai kota, warteg bersiap naik level dengan go international.

Alkisah Warteg, Penyelamat Perut Rakyat

Didorong Kemenparekaf

Adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang mendorong warteg untuk go international. Kemenparekraf bahkan sudah siap membawa warteg mendunia lewat program Spice Up The World.

“Jadi warteg ini akan kami ikut sertakan pada kegiatan ke luar negeri. Harapannya pada kunjungan berikutnya warteg ini bisa dibuka di New York, Jerman, dan banyak juga permintaan di Timur Tengah ini yang akan kita fasilitasi, karena Tegal jni punya semangat wirausaha yang tinggi,” ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis Kemenparekraf.

“Karena kalau warteg ini dibuka di luar negeri bukan hanya mempromosikan kuliner Tegal tapi juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia,” lanjutnya.

Dengan semakin mendunia, warteg diharapkan mampu membangkitkan ekonomi dan membuka peluang usaha bagi para pelaku UMKM. Apalagi, Pemerintah Kota Tegal juga terus mendorong pelaku UMKM dan produk-produk ekonomi kreatif agar terus berkembang, di mana salah satunya adalah warteg.

“Kita harapkan ini akan terus menjadi peluang usaha dan apa yang sudah dilakukan Pak Wali Kota ini harus terus digelorakan dan dilanjutkan untuk mempercepat lahirnya wirausaha muda karena target kita mampu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas di tahun 2024,” kata Sandiaga lagi.

Kalau begitu, jangan kaget kalau nantinya Anda bisa menikmati bersantap di warteg yang diapit gedung-gedung pencakar langit di Kota New York!

Ketika Warteg Indonesia Menjelajah Eropa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini