Ubud Akan Menjadi Destinasi Gastronomi Internasional

Ubud Akan Menjadi Destinasi Gastronomi Internasional
info gambar utama

Ubud nantinya direncanakan menjadi salah satu tujuan wisata dengan daya tarik gastronomi bagi wisatawan internasional. Hal ini sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Untuk mencapai tujuan tersebut, Kemenparekraf bersama Kantor Staf Presiden (KSP) dan pihak terkait lainnya mengadakan pertemuan koordinasi untuk mengembangkan Ubud sebagai tujuan wisata gastronomi (seni kuliner) United Nations World Tourism Organization (UNWTO) 2023. Pertemuan ini diadakan di Museum Puri Lukisan Ubud pada hari Kamis (22/6/2023).

Gastronomi sendiri dapat diartikan sebagai kajian atau hal-hal yang terkait dengan makanan dan minuman, termasuk pemahaman tentang bahan-bahan makanan dan teknik memasak, budaya makan, estetika hidangan, keunikan, serta inovasi dalam penyajiannya.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam pengembangan Ubud sebagai Destinasi Gastronomi UNWTO Tahun 2023 adalah mendukung program Kemenparekraf yang dikenal dengan Indonesia Spice Up The World (ISUTW). Program ini bertujuan untuk memperkenalkan kuliner lokal dan keanekaragaman rempah-rempah Indonesia.

Selain fokus pada pengembangan destinasi gastronomi, Indonesia Spice Up The World juga melibatkan ekspor rempah-rempah, pengembangan restoran Indonesia di luar negeri, serta promosi kuliner Indonesia.

"Program ini merupakan salah satu rencana aksi Program Prioritas Nasional Bidang Pariwisata 2023 yang akan dipantau melalui Sistem Monitoring dan Evaluasi (Sismonev) 2023 oleh KSP," ujar Itok Parikesit selaku Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekaf/Baparekraf.

Serasa di Bali, Nikmati Pesona Wisata Kuliner Kampung Sabin Cirebon

Sudah direncanakan sejak 2018

Setelah penetapan destinasi tersebut, diperlukan sebuah organisasi yang bertanggung jawab dalam mengelola destinasi gastronomi ini. Organisasi ini dapat melibatkan pemerintah daerah (Pemda) serta kelompok masyarakat yang terlibat secara langsung sehingga hasilnya dapat optimal.

Ismayanti Istanto, anggota Indonesia Gastronomi Network, menjelaskan bahwa proses pengembangan Ubud sebagai destinasi gastronomi telah dimulai sejak 2018. Proses ini telah melalui beberapa tahap, dan tahap yang sedang berlangsung pada tahun 2023 merupakan tahap ketiga. Setelah tahap ini selesai, Ubud akan siap menjadi destinasi gastronomi yang terdepan.

"Stakeholder di Ubud sangat kolaboratif, memandang makanan tak sekadar kuliner tapi sudah menjadi tradisi turun-temurun," ujar Ismayanti.

Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk mendukung perlindungan dan pengelolaan berkelanjutan terhadap lahan sawah sebagai sumber pangan.

"Itu salah satu produk untuk kegiatan gastronomi kami. Lalu kami ingin mewujudkan kuliner tradisional Gianyar yang sehat," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, I Wayan Gede Sedana Putra.

Tindak Turis Nakal, Gubernur Bali Terbitkan 8 Larangan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini