Problematika Sampah Di Dusun Cebongan, Ubah Sampah Plastik Menjadi Kerajinan Tangan

Problematika Sampah Di Dusun Cebongan, Ubah Sampah Plastik Menjadi Kerajinan Tangan
info gambar utama

Mangunsari (01/07/2023) – Permasalahan pengelolaan sampah menjadi salah satu kendala yang dialami di Dusun Cebongan, Desa Mangunsari, Kecamatan Windusari, Magelang, Jawa Tengah. Pasalnya, belum tersedia tempat sampah untuk menampung sampah yang dihasilkan oleh warga dan wacana pengadaan bank sampah belum juga terwujud. Namun, di tengah persoalan pengelolaan sampah yang belum kunjung teratasi, ada pula warga Dusun Cebongan yang berinisiatif untuk meminimalisasi sampah plastik.

Pada hari Sabtu tanggal 1 Juli 2023, Tim KKN-PPM UGM Periode II Unit Windusari Tahun 2023 berkesempatan untuk berkunjung ke kediaman Bapak Epen Widodo atau akrab disapa Pak Epen, Kepala Dusun Cebongan untuk bersilaturahmi sekaligus berkoordinasi mengenai program kerja dan kebutuhan Dusun Cebongan. Hadir pula Ibu Ruminah yang merupakan istri dari Pak Epen, saat ini Ibu Ruminah juga merupakan Ketua Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Cebongan.

Selagi berbincang dengan Pak Epen seputar pengelolaan sampah di Dusun Cebongan, beliau mengamini bahwasannya belum terdapat fasilitas yang memadai bagi warga untuk membuang sampah rumah tangga. Saat ini perihal sampah masih diurus secara terpisah oleh masing-masing warga dan pembuangan sampah dilakukan di tempat yang tidak seharusnya atau dibakar.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa beberapa warga telah memanfaatkan sampah organik sebagai pupuk. Adapun di kediaman beliau sendiri, Ibu Ruminah memanfaatkan sampah plastik untuk dibuat menjadi kerajinan. Kerajinan tersebut dapat dilihat ketika memasuki ruang tamu kediaman Pak Epen, terletak di atas meja dan diletakkan pula di atas lantai di sudut ruang tamu.

“Sapi Berkaus Kaki” dan Desa Sobangan, Mengwi

“Saya buatnya untuk selingan saja, mengisi waktu luang,” tutur Ibu Ruminah. Ada beragam kerajinan berbahan dasar plastik yang dibuat oleh Ibu Ruminah, seperti hiasan bunga, tikar, taplak meja, dan tas. Hiasan bunga dibuat menggunakan kresek dengan warna yang berbeda-beda kemudian dibentuk melalui proses seperti dibakar dan disetrika. Adapun kerajinan tikar dibuat menggunakan bungkus kopi, tetapi cukup memakan waktu yang lama dalam proses pembuatannya.

Tidak hanya itu, bagian atas gelas minuman pun berhasil disulap menjadi kerajinan tas, dimana bagian lingkaran gelas minuman dirangkai sehingga berbentuk wadah menyerupai tas. Berbagai hasil karya Ibu Ruminah sempat dipertunjukkan dalam acara Pertemuan Ibu-Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang dihadiri oleh Tim PKK Kabupaten Magelang pada tahun 2022. Pembuatan kerajinan yang dilakukan oleh Ibu Ruminah pun menjadi langkah awal dalam gerakan pengolahan sampah plastik di Dusun Cebongan.

“Kerajinan ini tidak saya jual karena kalau ada yang beli nanti saya tidak sempat untuk membuatnya,” ucap Ibu Ruminah menambahkan. Begitu Tim KKN-PPM UGM Periode II Unit Windusari Tahun 2023 menanyakan kembali kepada Ibu Ruminah, beliau mengaku bahwa kerajinan yang beliau buat tidak untuk dijual, melainkan hanya untuk mengisi waktu luang saja.

Di samping itu, pembuatan kerajinan pun membutuhkan bahan plastik yang cukup banyak, ketelitian, serta waktu yang menurut Ibu Ruminah tidak akan sempat untuk dikerjakan di tengah kesibukan beliau. Kendati demikian, aktivitas yang menjadi selingan bagi Ibu Ruminah merupakan aktivitas yang membawa dampak positif bagi lingkungan.

Tidak sedikit warga yang tak acuh terhadap lingkungan lalu membuang sampah sembarangan, tetapi hadirnya sosok seperti Ibu Ruminah menjadi secercah harapan bagi awal pengelolaan sampah di Dusun Cebongan menuju zero waste, yaitu suatu gerakan untuk menyelamatkan lingkungan dengan meminimalisasi produksi sampah melalui penerapan 3R (reuse, reduce, dan recycle).

KKN UGM, Keberdayaan Kelompok Tani Menuju Desa Sejahtera

Langkah awal yang telah diambil oleh Ibu Ruminah akan menjadi dorongan besar pula bagi Tim KKN-PPM UGM Periode II Unit Windusari Tahun 2023 untuk meneruskan program-program yang berkaitan dengan pengelolaan sampah di Desa Mangunsari, khususnya Dusun Cebongan sehingga diharapkan problematika pengelolaan sampah dapat teratasi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KW
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini