Mitos Asal-usul Danau Ranau: Dari Pohon Ara, Lahirlah Danau Terbesar Kedua di Sumatra

Mitos Asal-usul Danau Ranau: Dari Pohon Ara, Lahirlah Danau Terbesar Kedua di Sumatra
info gambar utama

Danau Ranau dikenal punya keindahan yang memukau. Mitos asal-usul Danau Ranau pun menarik untuk disimak.

Danau Ranau merupakan sebuah danau yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatra. Tepatnya, danau ini berada di perbatasan antara dua provinsi, yakni Lampung dan Sumatra Selatan.

Danau Ranau adalah danau terbesar kedua di Sumatra setelah Danau Toba di Sumatra Utara. Dengan keindahan alam berupa bukit hijau yang membentang dan berpadu dengan birunya air, danau ini punya daya tarik sebagai destinasi wisata yang senantiasa memikat orang untuk datang ke sana dan menikmati suasananya.

Perlu diketahui, pesona Danau Ranau tidak hanya terletak pada keindahannya, namun juga mitos yang tersimpan di sana. Ya, ada sebuah mitos yang mengisahkan tentang asal-usul Danau Ranau.

Festival Danau Sentani, Lestarikan Budaya dan Beri Dampak Ekonomi

Mitos Asal-usul Danau Ranau

Buku Hikayat 45 Danau Indonesia yang diterbitkan oleh TEMPO mencatat bahwa mitos yang ada mengatakan jika asal usul danau ranau berasal dari sebuah pohon ara mengeluarkan air hingga akhirnya membentuk sebuah danau.

Apakah Kawan GNFI pernah mendengar nama pohon ara? Untuk diketahui, ara yang juga kerap disebut tin atau maghdud adalah tumbuhan dari kawasan Asia Barat yang kini telah ditanam di berbagai belahan dunia. Pohon ara juga kerap disebut dalam kitab suci umat agama Samawi. Misalnya, pohon ara disebut sebagai pohon yang daunnya diambil oleh Adam dan Hawa untuk menutupi tubuh mereka.

Kembali ke mitos asal-usul Danau Ranau, konon orang pada masa lampau harus menebang pohon ara jika ingin mendapatkan air. Pada suatu masa, penduduk yang bermukim di Ogan, Krui, Komering, Muaradua, dan Libahhaji pun berkeinginan untuk memebang sebuah pohon ara untuk mendapatkan air yang mereka butuhkan untuk hidup.

Mereka mengelilingi pohon ara tersebut sembari membawa suguhan. Setelah beberapa lama menebang dengan dibantu burung yang bersarang di puncak, pohon itu kemudian tumbang dan air pun muncul dari lubang bekas tebangan.

Air yang keluar ternyata sangat banyak. Semburan yang tidak ada hentinya membuat genangan air semakin besar hingga akhirnya membentuk sebuah danau. Penduduk sekitar pun menamainya Danau Ranau karena di sekeliling danau terdapat banyak semak-semak yang disebut ranau dalam bahasa setempat.

Itulah mitos mengenai asal-usul Danau Ranau. Tertarik berkunjung ke sana? Anda perlu berkendara selama 6 sampai 7 jam dari Bandar Lampung. Tak perlu khawatir kemalaman karena banyak penginapan yang tersedia dengan harga terjangkau di sekitar sana. Jangan pula takut soal biaya karena Danau Ranau bisa didatangi tanpa ada biaya tiket masuk.

Keindahan Batu Gantung dari Danau Toba yang Menyimpan Cerita Kesedihan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

AR
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini