Indeks Kepercayaan Industri Meningkat, Optimisme Pelaku Usaha pun Meningkat

Indeks Kepercayaan Industri Meningkat, Optimisme Pelaku Usaha pun Meningkat
info gambar utama

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) terbaru 27 Juni 2023. Bulan ini, angkanya mencapai 53,93 meningkat 3,03 poin dibandingkan Mei 2023. Angka ini juga merupakan yang paling tinggi sejak IKI dirilis November 2022 lalu.

Seluruh faktor pembentuk Indeks Keyakinan Industri (IKI) pada bulan Juni 2023 mengalami ekspansi. Variabel pesanan baru meningkat sebesar 4,97 poin menjadi 54,81, sedangkan variabel produksi meningkat sebesar 4,85 poin menjadi 54,86. Sementara itu, variabel persediaan mengalami penurunan sebesar 4,56 poin menjadi 50,34.

Bersumber dari Indonesia.go.id, pesanan domestik masih menjadi faktor utama yang mempengaruhi variabel pesanan baru dalam IKI. Peningkatan IKI pada bulan Juni 2023 didorong oleh peningkatan IKI pada 21 subsektor industri. Dari 23 subsektor industri, delapan di antaranya berubah dari kontraksi menjadi ekspansi.

Industri mengalami ekspansi antara lain industri kertas dan barang dari kertas, industri karet, barang karet, dan plastik, industri pencetakan dan reproduksi media rekaman, serta industri pengolahan tembakau. Selain itu, industri barang galian bukan logam, industri farmasi, obat kimia, dan tradisional, industri pakaian jadi, dan industri logam dasar juga mengalami ekspansi.

Namun, masih terdapat tiga subsektor industri yang mengalami kontraksi, yaitu industri tekstil, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, serta industri pengolahan lainnya. Pada bulan Juni, subsektor industri dengan nilai IKI tertinggi adalah industri kendaraan bermotor, trailer, dan semitrailer, industri makanan, dan industri minuman.

RI-Selandia Baru Perpanjang Kontrak Rp148 Miliar Kembangkan Panas Bumi

Upaya peningkatan

Untuk sektor industri yang mengalami kontraksi, telah dilakukan upaya untuk memberikan fasilitas sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) berdasarkan self-assessment kepada industri kecil, kampanye Bangga Buatan Indonesia, serta kerjasama dengan instansi di luar Kementerian Perindustrian dalam upaya ekspor ke pasar-pasar non-tradisional.

“Masalah utama yang dihadapi adalah kondisi ekonomi negara tujuan ekspor, yaitu Uni Eropa dan Amerika Serikat belum kembali normal, sehingga permintaan untuk produk-produk yang termasuk sebagai produk tersier belum kembali pulih,” ujar Ni Nyoman Ambareny Direktur Industri Aneka dan Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, dan Kerajinan

Optimisme pelaku usaha didukung oleh acara-acara rutin tahunan seperti tahun ajaran baru, libur hari raya, libur sekolah, dan peringatan HUT RI. Selain itu, pesta demokrasi yang akan datang juga berpotensi meningkatkan permintaan, terutama dalam industri tekstil, produk tekstil, makanan, dan minuman.

Sebagian besar pelaku usaha melaporkan peningkatan kondisi usaha secara keseluruhan pada bulan Juni 2023.

Pandangan mereka terhadap kondisi usaha enam bulan ke depan juga mencerminkan optimisme, dengan 66,19% pelaku usaha merasa lebih optimis dan hanya 25,47% yang merasa pesimis. Selain itu, 33,6% pelaku usaha menyatakan bahwa kondisi usaha pada bulan Juni lebih baik daripada bulan Mei 2023, mengalami peningkatan sebesar 5,3%. Hal ini merupakan angka tertinggi sepanjang periode pengukuran IKI.

Rebutan Pasar Ekspor, Begini Jurus RI buat Geser 3 Negara Ini

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini