Melihat Koleksi Museum Lampung yang Dirintis Sejak 1975

Melihat Koleksi Museum Lampung yang Dirintis Sejak 1975
info gambar utama

Provinsi Lampung terkenal dengan semboyan “Sai Bumi Ruwa Jurai” yang bermakna Satu Bumi Dua Jiwa. Kalimat itu persis menggambarkan identitas masyarakat Lampung yang terbagi ke dalam dua suku.

Selain semboyan tadi, Lampung juga memiliki bangunan bersejarah yang menyimpan benda-benda peninggalan leluhur di masa lalu. Itulah Museum Negeri Provinsi Lampung “Ruwa Jurai”, terletak di Jalan H. Zainal Abidin Pagar Alam No.64, Kota Bandarlampung.

Museum yang berdiri di atas lahan seluas 17.010 m2 itu merupakan museum pertama dan terbesar di Lampung. Nah, bagi Anda yang sedang berada di Lampung dan sekitarnya, Museum Negeri Provinsi Lampung bisa menjadi pilihan untuk mengisi hari libur. Tak hanya melihat benda-benda bersejarah, di sini, Anda juga bisa menonton film anak karya sineas lokal di Bioskop Sanak yang baru diresmikan pada 22 November 2017 lalu.

Nuwo Sesat, Rumah Adat Lampung dengan Beragam Ciri Khas yang Penuh Makna

Sejarah Pembangunan Museum Lampung

Museum Lampung mulai dirintis pada 1975 oleh kepala kantor Pembinaan Permuseuman perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Lampung di Tanjung Karang. Namun, peletakan batu pertama untuk pembangunannya baru dilakukan pada 31 Juni 1978.

Setelah pembangunan infrastruktur gedung terlaksana, pengumupulan koleksi pun mulai dijalankan. Setelah itu, untuk menarik minat masyarakat, Museum Negeri Lampung pun dibuka setiap hari Sabtu sesuai surat edaran Nomor 0085/I.12/1986, 2 Januari 1986.

Museum Negeri Lampung diresmikan oleh Mendikbud Prof. Dr. Fuad Hassan pada 24 September 1988, bersamaan dengan peringatan Hari Aksara Internasional. Dua tahun kemudian, semboyan "Ruwa Jurai" ditambahkan dalam nama museum tersebut melalui Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor 0223/0/1990 yang diterbitkan pada 1 April 1990.

Keindahan dan Makna Siger Lampung: Pernak-Pernik Khas yang Mencuri Perhatian

Koleksi Museum Lampung dan Penjelasannya

Museum Negeri Provinsi Lampung menyimpan koleksi benda-benda historis dari berbagai suku dan daerah di Lampung. Misalnya, keramik yang berasal dari China, Eropa, Jepang, Thailand, Timur Tengah, dan Vietnam. Selain itu, museum ini juga menyimpan naskah kuno, senjata, perhiasan, pakaian adat, serta alat musik yang unik.

Hingga kini, jumlah koleksi di Museum Negeri Provinsi Lampung tercatat sebanyak 4782. Semuanya terbagi ke dalam 10 kategori, di antaranya: geologika (69), biologika (91), etnografika (2.103), arkeologika (316), historika (62), numismatika dan heraldika (1.370), filologika (47), keramologika (692), seni rupa (8), serta teknologika (24).

Museum Lampung ini memiliki 5 koleksi benda bersejarah. diantaranta :

  1. kain tapis jung sarat. Inilah kain khas masyarakat adat suku Lampung Pepadun. Kain ini biasa digunakan dalam acara adat, terbuat dari benang katun dan benang emas.
  2. kain inuh. salah satu jenis tapis yang berkembang di tengah masyarakat adat Sai Batin di pesisir Lampung. Inuh dibuat dengan benang sutera yang pewarnaannya menggunakan teknik celup tradisional.
  3. Rumah adat Lampung yang bernama Lamban Pesagi, berasal dari Desa Kenali, Kecamatan Belalau, daerah Gunung Pesagi di Lampung Barat. Rumah ini membuktikan kemajuan peradaban arsitektur.
  4. Bejana yang berfungsi menyimpan air suci ketika acara keagamaan. Benda ini merupakan salah satu peralatan pada kebudayaan zaman perunggu. Dia ditemukan di desa Sriminosari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.
  5. Nekara atau gendang perunggu. Pada masanya, nekara dianggap sebagai benda suci yang biasa digunakan dalam upacara pemanggil hujan.
Pandawara Beraksi di Lampung, Bersihkan Pantai Terkotor ke-2 di Indonesia

Harga tiket dan jam kunjungan Museum Lampung

Museum Negeri Lampung buka setiap hari Selasa hingga Minggu, pukul 08.00 s.d. 14.00 WIB, lalu tutup di hari Senin dan libur nasional. Khusus di hari Jumat, museum ini buka hanya sampai pukul 10.30 WIB.

Pengelola museum menetapkan harga yang berbeda sesuai umur dan status pengunjung. Anak-anak dikenakan biaya Rp1.000, dewasa Rp5.000, dan pelajar atau mahasiswa Rp2.000. Sementara itu, untuk dapat menonton film di Bioskop Sanak Lampung, calon pengunjung semua umur wajib membeli tiket seharga Rp5.000.

Kopi Luwak, Minuman Pelipur Lara Petani Lampung yang Kini Dihargai Mahal

Referensi:

  • Museumlampung.com. "Sejarah Singkat UPTD Museum Negeri Provinsi Lampung Ruwa Juwai". Https://museumlampung.com/sejarahmuseumlampung.
  • Asosiasi Museum Indonesia. "Museum Negeri Provinsi Lampung Ruwa Juwai"
  • Universitas Islam An-Nur Lampung. "Museum Lampung: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute. Https://an-nur.ac.id/museum-lampung-sejarah-koleksi-harga-tiket-jam-buka-dan-rute/.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini