Posyandu Balita, Edukasi Stunting dalam Upaya Perbaikan Kesehatan Anak

Posyandu Balita, Edukasi Stunting dalam Upaya Perbaikan Kesehatan Anak
info gambar utama

Pada suatu pagi yang cerah di Dusun Pencar yang terletak di lingkungan yang hijau dan subur, dilaksanakan sebuah program rutin posyandu balita yang dipenuhi oleh ibu-ibu dan balita mereka. Posyandu tersebut merupakan pusat pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita di dusun tersebut.

Ibu-ibu dengan penuh semangat membawa anak-anak mereka yang riang gembira. Sejak dini, mereka sadar akan pentingnya memantau tumbuh kembang anak dan kesehatan mereka. Mereka datang ke posyandu dengan harapan mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak terkait anak mereka. Posyandu tersebut bukan hanya tempat pelayanan kesehatan bagi mereka, tetapi juga menjadi ajang interaksi dan kebersamaan antar ibu-ibu di desa tersebut.

Posyandu balita adalah program kesehatan yang dilaksanakan setiap bulan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di dusun tersebut. Program ini sangat penting untuk menjaga kesehatan balita dan memberikan informasi penting kepada para orang tua tentang pertumbuhan dan kesehatan balita.

Adapun, kegiatan posyandu balita dilakukan dengan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar pergelangan tangan. Pengukuran tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat kesehatan balita.

Mengatasi Tantangan Stunting di Cigugur, Kuningan

Selain pengecekan kesehatan balita, juga terdapat program edukasi pencegahan stunting dan pemberian suplemen zinc oleh mahasiswa KKN PPM UGM. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dan infeksi berulang yang ditandai dengan tinggi badan anak berada di bawah standar yang ditetapkan WHO (World Health Organization).

Penyebab stunting adalah rendahnya akses nutrisi, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, masalah kesehatan anak yang bersifat berkelanjutan atau berulang, dan kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.

Dampak dari stunting sendiri adalah gangguan kecerdasan, tidak optimalnya ukuran tubuh, gangguan metabolisme, gangguan struktur saraf, dan peningkatan risiko penyakit menular. Kemudian untuk pencegahan stunting itu sendiri, dapat dilakukan dengan pemenuhan kebutuhan gizi sejak hamil, ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, pilih makanan pendamping ASI yang sehat dan bergizi, terus memantau tumbuh kembang anak, dan selalu jaga kebersihan lingkungan.

Setelah pengecekan kesehatan dilakukan, mahasiswa KKN memberikan saran dan tips kepada ibu-ibu untuk menjaga pola makan seimbang bagi balita mereka. Ibu-ibu mendapatkan ilmu baru tentang makanan bergizi dan vitamin yang diperlukan dalam perkembangan anak-anak mereka.

Selain itu, posyandu juga memberikan pengajaran tentang pentingnya imunisasi bagi balita. Bu Perawat dan tim posyandu memberikan penjelasan kepada para ibu-ibu mengenai manfaat imunisasi dan jadwal pelaksanaannya. Mereka menekankan bahwa imunisasi adalah langkah penting dalam perlindungan terhadap penyakit berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan mereka.

Semua pengetahuan yang didapatkan oleh ibu-ibu itu diterapkan dengan sebaik-baiknya. Mereka berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka, baik dari segi gizi maupun kekebalan tubuh. Tidak hanya itu, posyandu juga memberikan layanan konsultasi kesehatan dan keluarga kepada ibu-ibu di desa tersebut.

Ikan Basamo, Kabar Baik Empas Stunting dari Kota Kerang

Mereka diberikan ruang untuk berbagi pengalaman, kekhawatiran, dan pemecahan masalah seputar kesehatan keluarga. Ini semua bertujuan agar para ibu merasa lebih percaya diri dan memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai kesehatan.

Cerita posyandu balita di desa tersebut menjadi inspirasi bagi desa-desa di sekitarnya. Program posyandu balita yang dijalankan dengan penuh semangat, pelayanan yang ramah, dan pengetahuan yang diberikan kepada ibu-ibu, memberikan dampak yang positif bagi tumbuh kembang balita. Kini, desa tersebut menjadi contoh untuk desa-desa lain dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi balita.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini