Konservasi Terumbu Karang oleh Mahasiswa KKN-PPM UGM 2023 di Pulau Enggano, Bengkulu Utara

Konservasi Terumbu Karang oleh Mahasiswa KKN-PPM UGM 2023 di Pulau Enggano, Bengkulu Utara
info gambar utama

[Selasa, 18 Juli 2023] Mahasiswa KKN-PPM UGM 2023 yang berkolaborasi dengan Universitas Bengkulu melakukan konservasi terumbu karang dengan memanfaatkan bioreeftek. Bioreeftek merupakan salah satu jenis terumbu karang buatan yang telah dikembangkan oleh Balai Penelitian dan Observasi Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2008.

Kegiatan konservasi ini memiliki berbagai manfaat, khususnya bagi wilayah Indonesia yang dikelilingi oleh wilayah perairan. Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan populasi terbanyak yang memperoleh manfaat dari pengurangan resiko atas keberadaan terumbu karang.

Sebelum adanya bioreeftek, terdapat berbagai media yang telah digunakan untuk memulihkan ekosistem terumbu karang. Di antaranya reefball (terbuat dari rangka semen), hexadome (dari rangka besi dan semen), dan biorock (dari besi/stainless yang dialiri listrik searah).

Kegiatan bioreeftek akan dilakukan di tengah pantai Desa Apoho, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara. Topone Candra Sentosa, salah satu mahasiswa jurusan manajemen sumber daya akuatik menginisiasi program ini untuk menjaga kelestarian terumbu karang dan memanfaatkan limbah batok kelapa yang ada di lingkungan masyarakat.

Bahan baku utamanya berasal dari bahan alami, pemilihan kelapa ini disebabkan karena komoditasnya yang melimpah di Enggano sehingga dapat diaplikasikan oleh masyarakat dengan biaya yang murah” ucap Topone.

Adanya inisiasi pembuatan bioreeftek tersebut berasal dari hasil observasi dan identifikasi lingkungan yang dilakukan oleh Topone dan teman-teman. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa banyak terumbu karang di dekat bibir pantai yang mengalami kerusakan akibat kegiatan masyarakat seperti pembangunan, memancing, menombak ikan, ataupun pasang surut air laut. Dengan adanya bioreeftek ini dapat membantu revitalisasi jika terumbu karang mengalami kerusakan.

Potensi Ekonomi Pengolahan Kopi Ibun Sebagai Sumber Daya Lokal

Cara Membuat Bioreeftek

Proses pembuatan bioreeftek dapat dikatakan cukup sederhana. Beberapa tahapan dalam proses pembuatan bioreeftek, yaitu:

  1. Mencari batok kelapa. Usahakan memilih batok kelapa yang berlubang agar dapat mempermudah dalam proses pembuatan.
  2. Persiapkan alat dan bahan yang meliputi besi ukuran 6 milimeter, semen, sekop, kayu bekas (untuk membuat cetakan), ember, amplas, dan paralon ukuran kecil.
  3. Pengamplasan pada batok kelapa.
  4. Potong paralon sesuai dengan tinggi batok kelapa.
  5. Buat adonan semen dan masukkan ke dalam batok kelapa, kemudian keringkan.
  6. Setelah kering buat cetakan sebagai pemberat, kemudian pasang.
  7. Kunci ujung besi untuk menjaga posisi batok agar tidak terlepas dari cetakan.

Dalam proses peletakan bioreeftek , para mahasiswa telah melakukan survei guna menentukan di mana lokasi yang akan digunakan untuk penempatan tersebut. Selanjutnya, bioreeftek diletakkan di dasar laut dekat dengan terumbu karang. Larva planula yang ada pada terumbu karang akan menghinggapi batok kelapa dan tumbuh di sana.

Terumbu karang yang tumbuh pada bioreeftek akan menjadi rumah bagi ikan dan biota laut lainnya. Topone menyampaikan bahwa semakin banyak terumbu karang, maka kesediaan ikan juga akan semakin melimpah. Hal tersebut tentunya dapat mendukung kelestarian lingkungan dan makhluk hidup yang ada di laut.

Peletakan bioreeftek tersebut dibantu oleh 4 mahasiswa dan didampingi oleh Pak Baim selaku kepala Dusun Tengah, Desa Apoho. Topone berharap, dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat lebih paham tentang tujuan dilakukannya konservasi.

KKN UGM Adakan Kelas Ibu Hamil Desa Sikunang: 1000 Hari Pertama Kelahiran itu penting

Hal ini disebabkan semakin banyaknya aktivitas manusia di laut akan memengaruhi proses pertumbuhan karang. Dengan begitu, akan semakin banyak orang yang peduli dan menjaga kelestarian terumbu karang dan laut. Selain itu, dengan adanya bioreeftek diharapkan dapat memberdayakan masyarakat sekitar sehingga dapat menjadi program yang berkelanjutan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KE
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini