Pemerintah Panggil Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri untuk Kembali

Pemerintah Panggil Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri untuk Kembali
info gambar utama

Ada ribuan mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri, khususnya lewat jalur beasiswa. Melansir dari Gatra, ada 53.604 mahasiswa yang menempuh pendidikan di luar negeri per tahun 2021. Beberapa di antara mereka adalah penerima beasiswa (awardee) LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) yang dicanangkan pemerintah.

Belajar di luar negeri memang menghadirkan sebuah pengalaman yang tak terganti, serta ilmu yang mungkin lebih mendalam dibanding ketika belajar di negeri sendiri. Namun, masalah terjadi ketika para mahasiswa telah lulus, tetapi memilih untuk menetap di negara asing tersebut.

Pada tahun 2023, Kompas mewartakan bahwa dari 35.536 awardee, 413 di antaranya tak kunjung kembali. Padahal, kontrak LPDP mengharuskan sang mahasiswa untuk segera pulang setelah lulus dan berkontribusi terhadap negeri.

Pemerintah Melalui Kementerian Ketenagakerjaan Mengimbau Mahasiswa untuk Pulang

Ilustrasi pulang | Foto: Vlada Karpovich/Pexels
info gambar

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyayangkan kondisi tersebut. Dalam seminar yang diadakan oleh Overseas Indonesian Students Association Alliance (OISAA), dirinya meminta para mahasiswa untuk segera pulang dan turut membangun Indonesia sesuai kompetensi masing-masing.

Lebih lanjut, Ida juga menyatakan bahwa pemerintah tengah mengusahakan kemajuan di semua bidang, khususnya bidang ketenagakerjaan dan kesejahteraan. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong lebih banyak warga negara Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan.

Baca juga: CfDS UGM Edukasi Ratusan Mahasiswa tentang Fintech, Gandeng OJK dan ALAMI

Kementerian Ketenagakerjaan Siapkan Berbagai Program

Gedung Kementerian Ketenagakerjaan | Foto: Alinea.ID
info gambar

Adapun bagi anak muda termasuk para lulusan luar negeri, Kementerian Ketenagakerjaan sendiri telah menyiapkan program pengembangan talenta bagi anak muda. Melalui program-program tersebut, pemerintah berupaya mengupayakan sumber daya manusia dari para generasi muda.

Tak berhenti di situ, pemerintah juga melakukan digitalisasi layanan ketenagakerjaan sehingga lebih mudah diakses, terutama bagi lulusan luar negeri yang lebih nyaman menggunakan inovasi teknologi terkini. Platform ketenagakerjaan digital tersebut meliputi Skillhub, Karirhub, dan Bizhub.

Skillhub berfungsi untuk meningkatkan kompetensi dengan berbagai pelatihan gratis dari Kementerian. Karirhub menyediakan lowongan pekerjaan dan head hunting secara daring. Sementara Bizhub memfasilitasi tenaga kerja mandiri untuk menjadi seorang wirausahawan.

Ida Fauziyah Kerap Imbau Mahasiswa untuk Turut Berkontribusi terhadap Indonesia

Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah | Foto: VOI
info gambar

Ida memahami bahwa pada akhirnya pemerintah tidak berkuasa menentukan jalan hidup seseorang, utamanya terkait pekerjaan dan tempat tinggal. Namun, akan jauh lebih baik apabila para mahasiswa Indonesia yang ada di luar negeri tersebut bergabung dalam pembangunan negara sendiri agar makin maju.

Ini juga bukan kali pertamanya Menteri Ketenagakerjaan tersebut mengingatkan mahasiswa di luar negeri, terutama para awardee LPDP untuk turut berkontribusi. Pada 2021, ia menulis dalam laman Facebooknya tentang peran penting mahasiswa untuk memberi masukan dan perubahan yang memajukan negara, utamanya sektor ketenagakerjaan.

Baca juga: Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2023 Buka Jalur Vokasi, Simak Syarat dan Ketentuan

Kontribusi Alumni Penerima Beasiswa LPDP

Sri Melati | Foto: LPDP
info gambar

Dalam laman LPDP, ada banyak cerita kontribusi para alumni yang menginspirasi. Misalnya, ada sekelompok alumni awardee LPDP lulusan Inggris yang mendirikan start-up sistem pesawat nirawak (drone) untuk melayani agrikultur dan logistik nasional. Kemudian ada pula Sri Melati, difabel netra lulusan University College London yang kini berkontribusi pada pendidikan difabel di Indonesia.

Kontribusi sesuai kompetensi seperti itulah yang menjadi harapan dari pemerintah. Sebab, dana LPDP sejatinya merupakan uang rakyat yang secara khusus diperuntukkan sebagai Dana Pendidikan Abadi. Dana tersebut tidak boleh digunakan untuk belanja negara, karena memang khusus ada untuk menjamin keberlangsungan pendidikan generasi selanjutnya.

Baca juga: Ribuan Penerima Beasiswa LPDP Dukung Pendidikan Anak Usia Dini

Bak pepatah lama “hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, baik jua di negeri sendiri”, pemerintah berusaha menekankan pentingnya berbakti pada negeri demi masa depan yang lebih baik. Tak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi generasi anak negeri selanjutnya.

Sumber referensi:

  • https://en.antaranews.com/news/288486/minister-asks-students-to-develop-indonesia-according-to-competencies
  • https://www.gatra.com/news-548630-pendidikan-indonesia-peringkat-22-dunia-negara-dengan-siswa-terbanyak-di-luar-negeri.html
  • https://lpdp.kemenkeu.go.id/en/awardee/kontribusi/
  • https://www.suara.com/news/2023/02/22/084852/lpdp-berasal-dari-uang-rakyat-penerima-beasiswa-malah-banyak-tinggalkan-indonesia
  • https://infonews.id/baca-2957-masalah-ketenagakerjaan-ida-ajak-mahasiswa-bantu-pemerintah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini