Seniman Papua dan NTT Curi Perhatian Warga Vanuatu di Festival Seni Budaya Melanesia

Seniman Papua dan NTT Curi Perhatian Warga Vanuatu di Festival Seni Budaya Melanesia
info gambar utama

Seniman asal Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mencuri perhatian warga Vanuatu dalam gelaran Melanesian Arts and Culture Festival (MACFEST) ke-7 pada 26 Juli 2023 lalu. Mereka membawakan pertunjukan dengan memadukan kebudayaan Indonesia dan Melanesia.

Mengutip laman resmi Kementerian Luar Negeri RI, para seniman yang tampil di acara tersebut adalah Michael Jakarimilena, Lala Suwages, Frans Sisir, dan Boii Soasoa. Adapun lagu yang ditampilkannya adalah lagu-lagu bernuansa Melanesia dengan iringan musik khas Indonesia.

Beberapa lagu termasuk Kawarine, Wayawai Windane, Diru Diru Nina O, dan lainnya sukses membuat penonton terkesan. Penampilan semakin meriah dengan aksi kelompok penari asal Papua, Kasbi Dance, yang mengiringi para seniman.

Harmonisasi alat musik tradisional

Di sisi lain, grup musik kampung Leisplang asal Maumere, NTT, juga turut membawakan penampilan tarian Ikun Be’ta yang disusul dengan lagu Sora (Song For Children) dan Gemu Fa Mi Re.

“Mereka menggunakan alat musik tradisional seperti Gong, Waning, Sa’ur, Jimbe dengan Terren Bass, Juk (Ukulele), Benyol (Benjo), dan biola untuk menciptakan harmoni yang khas dalam setiap lagu yang dibawakan,” tulis keterangan resmi Kementerian Luar Negeri.

Salah satu anggota Leisplang, Erik, mengaku bangga atas apresiasi yang diberikan publik Vanuatu sehingga membuatnya terus bersemangat untuk melestarikan musik tradisional Indonesia Timur. Penampilan di luar negeri ini juga merupakan pengalaman pertama yang menurutnya sangat membanggakan.

Perwakilan tim seniman asal Papua, Putri Nere, mengungkapkan penampilan di Vanuatu merupakan pengalaman yang istimewa. Festival Melanesia menjadi kesempatan baik baginya untuk menunjukkan keterkaitan budaya Melanesia dengan keragaman budaya Indonesia.

Kolaborasi Astra dan Kompas Sediakan Seniman Ruang Kembangkan Ekonomi Kreatif

Satukan dunia lewat budaya

MACFEST merupakan ajang pertemuan para seniman dari negara-negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG). Indonesia dalam hal ini merupakan associate member bersama dengan negara-negara lain seperti Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomin, Vanuatu, dan Front de Liberation Nationale Kanak et Socialiste (FLNKS).

Festival Seni dan Budaya Melanesia itu telah berjalan sejak tahun 1998. Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Vanuatu bersama Sekretariat MSG untuk mempromosikan kerja sama dan pemahaman regional dengan menyatukan orang-orang dari seluruh negara anggota MSG serta negara dan wilayah sekutu.

Perayaan MACFEST yang dimulai dari 19 hingga 31 Juli di Port Vila, Vanuatu, ini diketahui bertepatan dengan kemerdekaan Vanuatu. Tak hanya pentas seni, festival juga dimeriahkan dengan pameran kerajinan tangan khas Melanesia. Penyelenggara berharap kegiatan ini dapat menarik ribuan peserta dari berbagai kalangan di seluruh dunia.

Wajah Seniman yang Berperan Menghidupkan Kembali Jalan Braga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini