RI Dorong Pembentukan Hub Riset ASEAN sebagai Pusat Keilmuan Dunia

RI Dorong Pembentukan Hub Riset ASEAN sebagai Pusat Keilmuan Dunia
info gambar utama

Pemerintah Indonesia melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong pembentukan fasilitas hub riset bagi para peneliti ASEAN. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan potensi penuh mobilitas demi kemajuan Asia tenggara.

Dilansir dari Antara, Minggu (30/7/2023), Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora BRIN Ahmad Najib Burhani berharap hub riset tersebut dapat mempererat hubungan pertemanan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Menurutnya, hub riset ASEAN akan melahirkan kekuatan baru dari keilmuan yang ada di dunia. Keberadaannya pun bisa menjadi kompetitor bagi negara-negara barat seperti Eropa, Amerika, hingga Australia, yang selama ini sering dikenal sebagai mercusuar dalam bidang keilmuan.

Modal penting di ASEAN

Populasi penduduk di Asia Tenggara yang mencapai 670 juta jiwa memberikan posisi yang cukup strategis. Kekuatan alam berupa biodiversitas yang beragam juga merupakan modal penting bagi ASEAN untuk bersama-sama mengembangkan penelitian terhadap potensi ini.

Adapun kerja sama riset yang bisa dilakukan antara negara-negara ASEAN itu bisa dalam bentuk berbagai bidang, seperti biodiversitas, perubahan iklim, dan lingkungan yang menjadi isu masa depan.

Dengan adanya hub riset ASEAN, kawasan Asia Tenggara tak hanya akan menjadi pusat keilmuan dan produksi pengetahuan baru, melainkan juga pusat industri di dunia.

Gandeng negara ASEAN, RI Siap Jadi Penghasil Energi Surya Terbesar di Asia Tenggara

BRIN jadi pusatnya

Di sisi lain, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko berambisi agar BRIN menjadi pusat kolaborasi riset para ilmuwan dari negara-negara ASEAN. Berbagai piha dapat memanfaatkan laboratorium milik BRIn untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

“Melalui program mobilitas periset, kami ingin menjadikan kawasan BRIN menjadi hub kolaborasi untuk negara-negara ASEAN, khususnya biodiversitas dan nuklir, serta antariksa,” ujarnya seperti dilansir dari Antara, Minggu (30/7/2023).

Pihaknya mengklaim riset BRIN tentang biodiversitas, nuklir, dan antariksa adalah yang paling besar jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara. BRIN menetapkan fokus kepada pemanfaatan biodiversitas mengingat potensi besar yang dimiliki Indonesia.

Selama dua tahun didirikan, BRIN dikatakan terus berupaya untuk menjadi lembaga riset yang kuat dengan menghasilkan karya ilmiah, yang berguna bagi masyarakat luas. Kepala BRIN Handoko juga menyebut berbagai infrastruktur terus dipenuhi agar dapat menunjang keperluan penelitian.

40 Persen Transaksi Ekonomi ASEAN Dikuasai Indonesia

Referensi:

  • Antara. Handoko Ingin BRIN Jadi Hub Kolaborasi Riset Negara-Negara ASEAN. https://www.antaranews.com/berita/3525252/handoko-ingin-brin-jadi-hub-kolaborasi-riset-negara-negara-asean
  • Antara. Indonesia Dorong Pembentukan Hub Riset ASEAN. https://www.antaranews.com/berita/3657813/indonesia-dorong-pembentukan-hub-riset-asean?utm_source=antaranews&utm_medium=desktop&utm_campaign=terkini

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini