Keunikan Arsitektur Gereja Merah yang Kembarannya Hanya Ada di Belanda

Keunikan Arsitektur Gereja Merah yang Kembarannya Hanya Ada di Belanda
info gambar utama

Sebuah Gereja di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo memiliki sejarah yang unik sehingga cocok dikunjungi saat liburan. Selain usia bangunan yang cukup lama, desain arsitektur dari gereja ini cukup menarik untuk diperhatikan.

Dinukil dari Detik, masyarakat Probolinggo menamai gereja ini dengan sebutan Gereja Merah. Gereja ini memang mempunyai warna merah di seluruh bagian bangunan sehingga disebutkan demikian.

Dalam catatannya Gereja Merah di Kota Probolinggo telah dibangun sekitar tahun 1863. Setahun sebelumnya material bangunan ini telah didatangkan langsung dari Jerman. Sehingga kualitasnya tidak diragukan.

5 Gereja dengan Kapasitas Jemaat Terbanyak di Indonesia

Ripka Atalaka, seorang pendeta Gereja Merah menyatakan keunikan dari gereja merah ini terletak pada konstruksi bangunannya yang menggunakan sistem Knock Down atau bongkar pasang.

“Dulu konstruksi bangunan gereja ini, sengaja dipesan dari Jerman oleh negara Belanda, dengan biaya sekitar 15 ribu gulden. Dan gereja ini, hanya ada dua di dunia, 1 di Den Haag Belanda dan satunya ya di sini, pak,” terangnya.

Mengenal gereja merah

Gereja peninggalan zaman Belanda ini dibangun dengan gaya arsitektur Gotik. Hampir semua bagian gereja terbuat dari besi dan seng. Hanya beberapa bagian saja seperti pelapis dinding terbuat dari kayu.

Sedangkan kerangka bangunan yang mempunyai luas sekitar 150 meter persegi dan tinggi 12 meter ini seluruhnya terbuat dari besi yang disambungkan dengan mur dan baut. Bentuk bangunan yang segitiga merupakan gambaran Trinitas.

Awalnya bangunan ini memiliki warna putih, tetapi karena letak geografis yang dekat pantai membuat pihak gereja mengangantinya jadi merah. Hal ini agar mencegah korosi metal konstruksi bangunan gereja oleh udara pantai.

Dinamika Penyebaran Agama Kristen dan Munculnya Gereja-Gereja di Jawa

“Selain ini agar bangunan nampak lebih indah,” ucapnya.

Di bagian dalam gereja merah terdapat tiga ruangan yakni ruangan utama jemaah gereja, ruangan pastori gereja, dan ruangan penyimpanan barang bersejarah. Ada juga beragam barang peninggalan sejarah, seperti Al-Kitab tahun 1818.

Masih digunakan

Karena kualitas arsitekturnya, walau sudah berusia ratusan tahun, Gereja Merah masih tetap digunakan sebagai tempat peribadatan. Gereja yang kemudian berganti menjadi nama Gereja Immanuel ini selalu menggelar perayaan hari-hari besar seperti Natal dan lain-lain.

“Kalau pas Natal, ya kita selalu gunakan untuk ibadah. Selain itu jika sudah mendekati Natal ramai warga lokal maupun luar daerah beragama Nasrani, mengunjungi gereja ini sebagai lokasi wisata religi, pak,” paparnya.

Sejarah Gereja Blenduk, Sebuah Ikon Kota Lama Semarang

Hal inilah dilakukan oleh seorang warga Surabaya bernama Lutfiana yang sengaja berkunjung ke Probolinggo untuk melihat keberadaan Gereja Merah secara langsung. Dirinya mengaku penasaran dengan bangunan unik dan bersejarah ini.

“Bagus pak bentuknya unik, apalagi cuma ada dua di dunia katanya, jadi mesti perlu dilestarikan bangunan dan terus dijaga,” ujarnya.

Pemerintah Kota Probolinggo tak mengenakan tarif kepada para pengunjung yang ingin mengunjungi Gereja Merah. Bangunan yang sudah jadi cagar budaya ini selalu dikunjungi masyarakat saat musim liburan.

Referensi:

  • Detik, Cuma 2 di Dunia, Ini Gereja Merah Kebanggaan Probolinggo https://travel.detik.com/domestic-destination/d-4342505/cuma-2-di-dunia-ini-gereja-merah-kebanggaan-probolinggo

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini