Transformasi Kreatif: Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Mendorong UMKM Melalui Sentuhan Inovatif

Transformasi Kreatif: Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Mendorong UMKM Melalui Sentuhan Inovatif
info gambar utama

Wonomerto, Batang (03/07/2023) - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II dari Universitas Diponegoro telah berhasil menyelenggarakan kegiatan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Wonomerto, Batang.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan potensi perekonomian dan kemandirian masyarakat di Desa Wonomerto melalui pelatihan dan pengembangan UMKM. Dalam kegiatan tersebut, terdapat beberapa tahapan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN.

Tahapan awal kegiatan KKN Tim II adalah melakukan survei potensi dan kebutuhan UMKM yang ada di Desa Wonomerto. Dalam upaya ini, anggota tim melakukan wawancara langsung dengan para pelaku UMKM untuk mengumpulkan data yang akurat dan relevan. Hasil survei menyatakan bahwa UMKM di Desa Wonomerto didominasi oleh sektor kuliner dengan beragam jenis produk olahan. Informasi ini menjadi dasar untuk merancang program-program pengembangan yang sesuai.

Misteri Suku Lingon, Orang-orang Bermata Biru dari Halmahera Timur

Untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman pelaku UMKM mengenai pentingnya labelling produk dan penerapan strategi Segmenting, Targeting, Positioning (STP) dalam konteks digital marketing, salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2022/2023 mengadakan sebuah pelatihan.

Adalah Karissa Inas Belinda, mahasiswi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang menyelenggarakan program kerja monodisiplin berjudul Labelling Kreatif “Meningkatkan Penjualan dan Merek” dan “Strategi Penerapan Segmenting, Targeting Dan Positioning (STP) Untuk UMKM Di Era Digital Marketing”.

Selanjutnya, dilakukan edukasi dan pendampingan langsung kepada pelaku UMKM. Mahasiswa KKN mendatangi para pelaku UMKM secara door-to-door atau menyasar langsung ke pelaku UMKM di Desa Wonomerto. Mahasiswa KKN berbagi pengetahuan dan keterampilan tentang penerapan strategi segmenting, targeting, dan positioning kepada para pelaku usaha. Mereka diberikan panduan cara untuk mengenali segmen pasar yang tepat, menetapkan target pasar yang spesifik, serta memposisikan produk dengan cara yang unik dan relevan bagi konsumen.

Tidak hanya itu, para pelaku UMKM juga diberikan edukasi mengenai pentingnya labelling kreatif. Mahasiswa memberikan panduan dan contoh bagaimana menciptakan label produk yang menarik perhatian konsumen, dan sekaligus menggambarkan nilai produk dengan jelas. Edukasi ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM memahami betapa pentingnya penampilan visual produk dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif.

Kegiatan ini berhasil memberikan dampak positif. Tidak hanya meningkatkan keterampilan dan wawasan para pelaku UMKM di Desa Wonomerto, tetapi juga mampu memberikan dampak positif terhadap roda ekonomi lokal. Pelaku UMKM kini memiliki pengetahuan lebih baik dalam menerapkan strategi STP dan labelling kreatif, yang pada akhirnya membantu mereka meningkatkan penjualan dan membangun citra merek yang lebih kuat.

Kegiatan ini juga memiliki implikasi yang lebih luas, yaitu memberikan kontribusi pada pengembangan ekonomi masyarakat di tingkat desa. Dengan dorongan dari program-program seperti ini, UMKM memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat, serta mengurangi tingkat pengangguran di wilayah tersebut.

Dalam kesimpulannya, kegiatan pengembangan UMKM oleh Kelompok KKN Tim II dari Universitas Diponegoro di Desa Wonomerto merupakan contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan dalam memajukan perekonomian lokal.

Melalui pendekatan edukasi dan pendampingan langsung, program ini telah berhasil meningkatkan keterampilan dan wawasan para pelaku UMKM serta menggerakkan roda ekonomi lokal dengan mengedepankan strategi pemasaran dan penampilan produk yang lebih baik. Diharapkan keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi upaya serupa di berbagai wilayah lainnya, guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kisah Empu Wisesa dan Luapan Sungai Citarum yang Jadi Kota Bandung

Penulis : Karissa Inas Belinda (Program Studi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis)

Lokasi : Rumah Produksi Pelaku UMKM, (Desa Wonomerto, Kec. Bandar, Kab. Batang).

Hari, Tanggal : Kamis, 3 Agustus 2023

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini