Kisah Empu Wisesa dan Luapan Sungai Citarum yang Jadi Kota Bandung

Kisah Empu Wisesa dan Luapan Sungai Citarum yang Jadi Kota Bandung
info gambar utama

Cerita awal mula Kota Bandung memiliki beragam versi yang dipercayai oleh masyarakat Kota Kembang. Salah satunya adalah kisah seorang sakti bernama Empu Wisesa yang tinggal di pesisir Sungai Citarum.

Dimuat dari Liputan6, Empu Wisesa dikabarkan memiliki dua orang murid yakni Wira dan Jaka yang belajar bela diri dan ilmu kearifan hidup. Tetapi setelah dewasa, kedua memiliki karakter yang bertolak belakang.

Wira merupakan sosok murid yang rajin, berbeda dengan Jaka yang bermalas-malasan. Tetapi Jaka malah ingin melamar anak dari Empu Wisesa, Sekar. Tetapi Sekar menolak hal tersebut karena lebih ingin menikah dengan Wira.

Susur Gedong Cai Tjibadak, Seabad Jadi Sumber Air Masyarakat Bandung

Empu Wisesa yang pusing dengan kondisi tersebut memilih keluar rumah. Pada momen tersebut, dirinya melihat ke arah Gunung Tangkuban Perahu dengan keadaan masih menyala karena lava.

Muncul Danau Bendung

Empu Wisesa kemudian mendapatkan ide agar menyelesaikan masalah anak-anaknya. Pada keesokan harinya, Empu Wisesa memberikan sebuah pesan yang tak boleh dibantah oleh Wira dan Jaka.

“Lihatlah lahar Gunung Tangkuban Perahu itu! Siapa yang mampu memadamkan lava itu, maka akan kunikahkan dengan Sekar,” ujar Empu Wisesa.

Iduladha 1932 tak Libur, Warga Bandung Marah kepada Pemerintah Kompeni

Wira saat itu mulai bergerak untuk mencari sumber air agar bisa memadamkan api. Dirinya menemukan air itu di Sungai Citarum, serta mendapati bahwa lahar Gunung Tangkuban Perahu ada di daerah cekungan yang cukup rendah.

Dengan kemampuan yang dimilikinya Wira meruntuhkan bukit di dekat Sungai Citarum, lalu airnya jadi meluap dan mengalir menuju lahar Gunung Tangkuban Perahu yang berada di cekungan yang menjadi danau besar bernama Danau Bendung.

Menjadi asal mula Bandung

Danau Bendung ini kemudian surut dan mengering, kemudian menjadi daerah subur. Keturunan Wira dan Sekar kemudian pindah ke daerah Danau Bendung yang kelak dikenal dengan nama Bandung.

Kisah Empu Wisesa ini diduga berlatar belakang dari fakta sejarah mengenai terbendungnya aliran Sungai Citarum oleh lahar Gunung Tangkuban Perahu, sehingga terbentuk sebuah danau besar.

Dipati Ukur, Perjalanan Hidup Pemberontak yang Ditumpas oleh Mataram

“Danau ini kemudian dikenal sebutan Danau Bandung atau Bandung Purba,” paparnya.

Penyebutan Danau Bandung ini digunakan setelah daerah bekas danau itu berdiri pemerintah Kabupaten Bandung. Hingga kini jejak ekologi alam itu masih bisa ditemukan di wilayah Bandung dan sekitarnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini