33 Kura-Kura Leher Ular Rote dari Amerika Serikat Dipulangkan, Upaya Awal Konservasi?

33 Kura-Kura Leher Ular Rote dari Amerika Serikat Dipulangkan, Upaya Awal Konservasi?
info gambar utama

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Nusa Tenggara Timur (BBKSDA NTT) bersama Wildlife Conservation Society (WCS) merepatriasi atau memulangkan 33 spesies kura-kura leher ular rote (Chelodina mccordi) dari Amerika Serikat.

Kepala BBKSDA NTT, Arif Mahmud menjelaskan kepada wartawan bahwa 33 spesies kura-kura leher rote ini dipulangkan dari Amerika Serikat melalui Singapura ke Jakarta. Nantinya kura-kura ini akan dikembalikan ke habitatnya di Pulau Rote.

Semua tentang Elang Jawa: Habitat, Ciri, Makanan, dan Fakta Unik

“BBKSDA NTT akan mengembalikan spesies tersebut ke habitat aslinya yakni di Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao setelah terlebih dahulu adaptasi sebelum dibawa ke habitatnya sebagai upaya melestarikan dan melindungi kura-kura leher ular rote dari kepunahan,” katanya yang dimuat Antara.

Dirinya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Amerika Serikat dan Singapura yang telah membantu mengembalikan kura-kura leher ular rote ke Indonesia. Hal ini merupakan pemulangan yang kedua, pada tahap pertama ada 13 ekor kura-kura yang dipulangkan.

“Sebanyak 6 jantan dan 7 betina,” jelasnya.

Upaya konservasi

Kasubdit Pengawetan Spesies dan Genetik, Dirjen KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bad’ah menyatakan kepulangan kura-kura ini merupakan titik awal upaya konservasi dan pemulihan populasi.

“Kura-kura leher ular rote harus menjadi kebanggaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),” ucapnya yang dimuat Mongabay.

Peneliti BRIN, Dr Kayat memastikan 33 ekor kura-kura yang tiba di Kupang memang endemik dari Pulau Rote. Sebelum didatangkan dari Amerika, kura-kura ini telah dipastikan genetiknya memang dari Pulau Rote.

Owa Jawa, Primata Zona Asiatis Bersuara Nyaring yang Langka dan Terancam Punah

Kayat mengungkapkan bahwa kura-kura ini akan menjalani perawatan di Kota Kupang selama 3-6 bulan, sebelum dilepaskan di habitatnya. Sudah dilakukan survei juga untuk lokasi pelepasan kura-kura itu.

“Dari tiga lokasi yang disurvei, hanya Danau Laedoloe yang kualitas air dan habitatnya memenuhi standar,” ucapnya.

Perlindungan spesies dan habitat

Country Director WCS, Noviar Andayani mengungkapkan pihaknya akan mendukung upaya pemerintah untuk melestarikan hewan liar dan habitatnya. Noviar menyatakan sejak 2015, WCS telah mengidentifikasi kura-kura leher ular rote termasuk terancam punah.

“Kelestarian kura-kura ini menunjukkan komitmen kita, bukan saja pada upaya perlindungan spesies, tetapi juga pelestarian dan perlindungan habitat atau ekosistem air tawar di Pulau Rote,” ucapnya.

Tapir, Mamalia Primitif yang Dilindungi di Indonesia

Noviar menegaskan bahwa kura-kura terancam punah tak mungkin bertahan hidup tanpa ada perlindungan habitat danaunya di Pulau Rote. Danau juga menjadi sumber air tawar bagi masyarakat Pulau Rote.

Pulau Rote juga telah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi esensial oleh pemerintah NTT. Hal tersebut sebagai wujud dukungan pemerintah untuk perlindungan kura-kura leher ular rote yang menjadi simbol dari pulau itu.

Referensi:

  • Antara, BBKSDA NTT repatriasi 33 kura-kura leher ular rote
    https://m.antaranews.com/amp/berita/3672330/bbksda-ntt-repatriasi-33-kura-kura-leher-ular-rote
  • Mongabay, Dipulangkan, 33 Kura-kura Leher Ular Rote dari Amerika ke Habitat Aslinyahttps://www.mongabay.co.id/2023/08/11/dipulangkan-33-kura-kura-leher-ular-rote-dari-amerika-ke-habitat-aslinya/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini