Bangun Ketahanan Kesehatan, RI Siap Ekspor Produk Farmasi Perdana ke Tanzania

Bangun Ketahanan Kesehatan, RI Siap Ekspor Produk Farmasi Perdana ke Tanzania
info gambar utama

Indonesia menyatakan komitmen untuk membangun ketahanan kesehatan di Tanzania melalui pemenuhan kebutuhan pokok produk farmasi di sana. Hal ini merupakan salah satu wujud kolaborasi konkret yang sedang digarap dengan Afrika.

Dalam keterangan persnya setelah pertemuan bilateral bersama Presiden Samia Suluhu Hassan di Dar Es Salaam State House pada Selasa 22 Agustus 2023, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini tengah merampungkan desain besar pembangunan lima tahun ke depan untuk Afrika.

Perusahaan farmasi Indonesia disebutkan siap mengekspor produk perdananya di Tanzania sebagai bentuk kontribusi dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan pada wilayah tersebut. Pihaknya juga mendorong pembentukan preferential trade agreement (PTA) untuk mengoptimalkan potensi dagang kedua negara.

Potensi besar farmasi

Industri farmasi nasional merupakan salah satu sektor yang paling bergairah sepanjang 2021. Di tengah pandemi COVID-19, Indonesia terus menggenjot investasi untuk penelitian kesehatan dan pengadaan vitamin serta obat pemicu kekebalan tubuh.

Dilansir dari indonesia.go.id, Selasa (22/8), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan setidaknya ada 220 perusahaan farmasi di Indonesia. Sebanyak 90 persen di antaranya berfokus pada sektor hilir dalam produksi obat-obatan.

Sementara itu, data Kementerian Kesehatan menunjukkan hingga tahun 2021, terdapat 241 industri pembuatan obat-obatan, 17 industri bahan baku obat-obatan, 132 industri obat-obatan tradisional, dan 18 industri ekstraksi produk alami.

Raksasa Farmasi Indonesia yang Kini Makin Mendunia

Siapkan peta jalan

Pemerintah sebelumnya telah menyiapkan peta jalan untuk mempercepat pembangunan industri farmasi, termasuk prosedur, sasaran pengembangan produk, dan jangka waktunya. Hal ini diharapkan dapat mendorong kemandirian industri farmasi.

Sejauh ini Indonesia diketahui telah mengekspor produk farmasi serta perangkat medis ke berbagai negara, seperti Belanda, Inggris, Polandia, Nigeria, Kamboja, Vietnam, Filipina, Myanmar, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Kementerian Perindustrian melaporkan, nilai ekspor industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional mencapai 635 juta dolar AS pada 2020. Nilai ini naik 4,27 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 609 juta dolar AS.

Melihat Dominasi dan Proyeksi Pendapatan Pasar Farmasi

Referensi:

Indonesia.go.id. Prospek Cerah Industri Farmasi. https://indonesia.go.id/kategori/ekonomi/4229/prospek-cerah-industri-farmasi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini