Sosok Lembuswana, Hewan Mitologi yang Jadi Tunggangan Raja Mulawarman

Sosok Lembuswana, Hewan Mitologi yang Jadi Tunggangan Raja Mulawarman
info gambar utama

Lembuswana merupakan satwa dalam mitologi lambang Kerajaan Kutai Kartanegara. Hewan ini menjadi mitologi rakyat Kutai yang disucikan karena merupakan tunggangan Mulawarman, Raja Kutai yang bertahta 1.500 tahun silam.

Hewan yang memiliki nama lain yakni Paksi Liman Jonggo Yokso ini identik dengan warna emas. Sosok hewan ini nan berkilau karena ditempa matahari sebagai ikon penanda di halaman depan Museum Mulawarman.

INILAH !! Makhluk-makhluk Mitologi ala Indonesia

Hewan mitologi ini berwujud binatang lembu atau sapi yang memiliki belalai dan bertaring seperti gajah. Mempunyai sayap seperti burung, memiliki kuku dan taji seperti ayam jantan, bersisik seperti naga, serta bermahkota bagaikan seorang raja.

“Taringnya yang menghunus ganas yang mengapit belalai itu muncul dalam legenda masyarakat setempat. Namanya Lembuswana, sang penguasa Sungai Mahakam yang bersemayam di palung sungai itu,” jelas dalam laman National Geographic.

Penjaga keturunan Kutai

Kemunculan sosok hewan mitologi ini dikaitkan dengan lahirnya Putri Karang Melenu yang muncul bersama satwa itu. Kelak saat putri menikah dengan Raja Aji Batara Agung Dewa Sakti yang kelak anak-anaknya jadi penerus dinasti raja Kutai Kartanegara.

Lembuswana dipercaya pertama kali muncul dari dasar sungai bersamaan dengan Putri Karang Melenu. Hewan yang memiliki sayap besar ini memungkinkannya terbang di atas Sungai Mahakam.

7 Makhluk Mitologi di Indonesia

Menurut legenda, Lembuswana menjaga Sungai Mahakam dari bahaya dan memastikan bahwa airnya tetap bersih dan jernih. Dia juga dikatakan dapat membantu nelayan mencari rezeki dengan memberikan petunjuk lokasi menangkap ikan.

“Dia juga dikatakan dapat membantu nelayan menangkap ikan dengan memberikan petunjuk tentang tempat-tempat terbaik untuk menangkap ikan,” paparnya.

Pengayom masyarakat

Walau hewan ini masih dikatakan makhluk mitologi, dia masih menjadi bagian penting dari budaya Kalimantan Timur. Banyak orang masih percaya bahwa Lembuswana benar-benar ada dan menjaga Sungai Mahakam hingga saat ini.

Leluhur warga Kutai mempercayai bahwa Sang Lembuswana merupakan tunggangan Mulawarman, yang bertahta sebagai raja Kutai sekitar 1.500 tahun silam. Hewan ini dianggap mirip tunggangan Dewa Siwa.

“Bahwa lembu merupakan kendaraan Dewa Siwa: Raja Majapahit pun dilambangkan sebagai Siwa pula,” paparnya.

Inilah Rupa 7 Makhluk Mitologi di Indonesia

Satwa mitologi ini telah menjadi simbol keperkasaan dan kedaulatan seorang penguasa. Unsur belalainya menandakan bahwa satwa ini juga perlambang sosok dari Ganesha yang adalah Dewa Kecerdasan.

Lembuswana telah meretas dari masa-masa, mulai dari Zaman Kerajaan Hindu tertua sampai Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, namun maknanya bagi masyarakat tetap sama hingga ini.

“Makna bagi warga Kutai tetap tidak berubah bahwa sosok ini mengikhtisarkan pula pemimpin yang mulia seharusnya juga mengayomi rakyat,” pungkasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini