Sejarah Kabinet Wilopo: Program Kerja, Susunan Kabinet Hingga Akhir Kejayaannya

Sejarah Kabinet Wilopo: Program Kerja, Susunan Kabinet Hingga Akhir Kejayaannya
info gambar utama

Pada awal kemerdekaan Indonesia, tatanan kenegaraan itu nggak langsung terbentuk. Ada banyak dinamika politik baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi tatanan Negara. Kegagalan parlemen pada masa demokrasi liberal dan konflik internal di masa demokrasi parlementer. Kedua kegagalan ini, melahirkan satu usulan baru. Yakni kepemimpinan yang hanya dipimpin oleh satu partai politik, hingga tercetuslah Kabinet Wilopo yang mulai bertugas pada 3 April 1952.

Sebagai informasi, kabinet Wilopo termasuk dalam kabinet Zaken, yang mana jajarannya diisi oleh para tokoh ahli di bidangnya. Bukan lagi orang-orang yang berasal dari partai politik tertentu. Langkah Wilopo untuk memilih menteri bukan dari parpol dan mengumpulkan para ahli, cukup efektif memberikan dampak bagi perubahan Indonesia. Kerjasama untuk membangun Indonesia berjalan cukup lancar dan para Menteri dengan baik menjalankan tugasnya.

Baca juga : Mengenal Kabinet Sukiman: Sejarah, Program Kerja, dan Penyebab Jatuhnya

Program Kerja Kabinet Wilopo

Dalam melakukan tugasnya, kabinet Wilopo berangkat melalui 3 bagian program kerja. Diantaranya

Politik Luar Negeri

Pada masa kepemimpinan Wilopo, Indonesia berhasil mencetuskan Politik Bebas - Aktif. Dimana, Indonesia tidak berpihak pada blok barat dan blok timur dalam menentukan sikap di politik internasional. Di masa ini, Irian Barat yang kala itu masih menjadi rebutan antara Indonesia dengan Belanda berhasil diselesaikan lewat bantuan diplomasi ke negara-negara tetangga.

Politik Dalam Negeri

Di dalam Negeri, Kabinet Wilopo juga berhasil menyelenggarakan pemilihan umum untuk pertama kalinya, serta menunjukkan diri sebagai negara republik yang merdeka.

Kesejahteraan Ekonomi

Sedangkan dari sisi Ekonomi. Kabinet Wilopo menjanjikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang terimplementasi dengan berhasil mengenalkan konsep Anggaran berimbang (Balanced Budget) yang berhasil menekan pengeluaran pemerintah hingga lebih dari 25% dari total sebelumnya.

Selain itu di bawah pimpinan Wilopo, Indonesia juga mampu melakukan rasionalisasi pada angkatan bersenjata Indonesia (ABRI) dengan membatasi jumlah personil serta memodernisasi persenjataan mereka. Kebijakan pengetatan impor barang, juga berhasil membuat ekonomi Indonesia lebih tertata dan kesejahteraan rakyat meningkat.

Susunan Kabinet Wilopo

  • Presiden: Ir. Soekarno
  • Wakil Presiden: Drs. Mohammad Hatta
  • Perdana Menteri: Mr. Wilopo
  • Wakil Perdana Menteri: Prawoto Mangkusasmito
  • Menteri Luar Negeri: Mukarto
  • Menteri Dalam Negeri: Mohammad Roem
  • Menteri Pertahanan: Sri Sultan Hamengkubuwono IX
  • Menteri Kehakiman: Lukman Wiradinata
  • Menteri Penerangan: Arnold Mononutu
  • Menteri Perekonomian: Sumanang
  • Menteri Perhubungan: Djuanda
  • Menteri Keuangan: Sumitro Djojohadikusumo
  • Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Bahder Djohan
  • Menteri Agama: Fakih Usman
  • Menteri Kesehatan: J. Leimena
  • Menteri Urusan Pegawai: Pandji Soeroso
  • Menteri Pertanian: Mohammad Sardjan
  • Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga: Suwarto
  • Menteri Perburuhan: Iskandar Tedjasukmana
  • Menteri Sosial: Pandji Soeroso

Jatuhnya Kabinet Wilopo

Dengan banyaknya prestasi mentereng yang didapatkan oleh Kabinet Wilopo, ternyata juga tidak lepas dari konflik di dalamnya.

Adanya krisis ekonomi, defisit kas negara, konflik antar parlemen dan TNI serta munculnya banyak gerakan separatisme di masyarakat membuat pada tanggal 2 Juni 1953, kabinet ini mengembalikan mandatnya ke Presiden Soekarno dan menjadi akhir dari masa kepemimpinannya di Indonesia.

Baca juga : Mengenal Kabinet Natsir: Latar Belakang, Anggota, dan Program Kerja
Sumber:
https://setkab.go.id/kabinet-wilopo/
https://www.zenius.net/blog/sejarah-kabinet-wilopo
https://tirto.id/sejarah-kabinet-wilopo-susunan-program-kerja-akhir-kekuasaan-goBl

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Meita Astaningrum lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Meita Astaningrum.

MA
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini