Di Markas PBB, Menlu Retno Ungkap 3 Upaya ASEAN Capai SDGs

Di Markas PBB, Menlu Retno Ungkap 3 Upaya ASEAN Capai SDGs
info gambar utama

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Summit di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (18/9/2023). Dalam Pernyataan Bersama atas nama ASEAN, Retno menegaskan komitmen kuat ASEAN untuk mencapai target SDGs.

Dia berbicara di hadapan para pemimpin dunia bahwa ASEAN akan terus berupaya memperkuat kapasitasnya agar tetap tangguh menghadapi tantangan dan guncangan di masa depan.

“Komitmen dan upaya ASEAN untuk mencapai SDGs diselaraskan dengan Visi ASEAN 2025 dan Visi ASEAN 2045”, terang dia dalam siaran pers Kemenlu, Selasa (19/9/2023).

Pada kesempatan itu, Retno menyampaikan tiga upaya ASEAN demi mencapai tujuan SDGs. Pertama, komitmen untuk mempersempit kesenjangan pembangunan dan memperkuat implementasi SDGs secara lokal, termasuk melalui pemberdayaan pemuda, perempuan, lansia, UMKM, dan pekerja migran.

Kedua, ASEAN berkomitmen untuk menjadi komunitas yang tangguh, dengan meningkatkan investasi di bidang pembangunan SDM, infrastruktur kesehatan, transformasi digital, rantai pasok yang kuat, dan ketahanan energi berkelanjutan. Ketiga, ASEAN terus berupaya untuk memperkuat multilateralisme dan penghormatan terhadap piagam PBB.

“Dengan begitu, arah implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) dapat kembali ke jalur yang benar”, imbuhnya.

Punya 17 Ribu GW EBT, Mampukah ASEAN Capai Nol Emisi Karbon?

Tantangan global bagi negara berkembang

Kemudian, Retno menyatakan bahwa negara-negara berkembang sulit untuk mencapai target implementasi SDGs pada 2030 karena tatanan global saat ini tidak memberikan kesempatan yang sama. Maka dari itu, dunia harus mendorong terciptanya lingkungan yang kondusif bagi negara berkembang untuk tumbuh dan membuat lompatan pembangunan.

“Diskriminasi perdagangan harus dihentikan. Negara berkembang harus diberikan kesempatan untuk lakukan hilirisasi industri,” ucap Retno.

Khusus di Indonesia, BAPPENAS mencatat bahwa 63 persen dari total 216 indikator rencana aksi program SDGs periode 2021—2024 telah tercapai. Namun, angka tersebut masih belum cukup untuk mendorong kemajuan pencapaian SDGs di tingkat regional mengingat development gap atau kesenjangan pembangunan yang masih cukup tinggi.

“Situasi global saat ini, khususnya dengan adanya pandemi dan perang di Ukraina mempersulit upaya pencapaian SDGs”, tandasnya.

ASEAN Siap Wujudkan Kawasan Ramah Perempuan dan Anak

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini