SKK Migas bersama Medco E&P Natuna Ltd. berhasil menyelesaikan Proyek Gas Bronang di Wilayah Kerja Laut Natuna Selatan Blok B, Kepulauan Riau. Pengoperasian proyek ini ditandai dengan rampungnya start-up fasilitas produksi di Anjungan Lepas Pantai Bronang pada Rabu (13/9/2023), lebih cepat dari target.
Direktur Utama Medco E&P Ronald Gunawan menyampaikan, Proyek Gas Bronang merupakan bagian dari proyek Optimasi Pengembangan Lapangan (OPL) Bronang. Kontrak bagi hasil ini menyerap investasi sekitar 80 juta dolar AS atau Rp1,22 triliun.
Proyek Gas Bronang berdiri di kedalaman air 250—320 kaki dan dirancang memiliki kapasitas produksi sebesar 65 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Kilang ini awalnya direncanakan mulai beroperasi pada Oktober 2023. Namun, melihat pembangunannya selesai lebih cepat, maka realisasinya bisa dimajukan ke September.
Bersama Spanyol & Aljazair, Pertamina Garap Blok Migas di Gurun Sahara Selama 35 Tahun
Ronald menyebut Anjungan Bronang sebagai Green Platform yang dioperasikan dengan memanfaatkan sumber energi hijau dari panel surya. Dia berharap, pihaknya dapat terus meningkatkan produksi, baik dari lapangan offshore (lepas pantai) maupun onshore (darat).
Sementara itu, Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo mengungkapkan, keberhasilan Proyek Gas Bronang dapat membantu meningkatkan produksi gas nasional untuk mendukung kebutuhan gas yang akan terus meningkat.
“SKK Migas berharap seluruh KKKS terus melakukan upaya maksimal dalam mengembangkan lapangan-lapangan migas baru untuk mendukung peningkatan produksi migas nasional secara berkelanjutan, sebagai langkah nyata mewujudkan visi bersama 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik per hari gas pada 2030,” tutup Wahju.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
